04. Dari sisi bara🍭

944 34 3
                                    

Enggak tau kenapa malam ini saya mau pulang cepet aja, tapi pas di jalan kerumah saya berniat ke supermarket beliin Jihan susu ibu hamil.

Gimana pun juga kan di dalam perut dia ada anak saya.

Sebenarnya pas dia bilang kalo di hamil anak saya, saya tidak tau harus memberikan ekspresi senang atau marah.

Saya yang di besar kan dengan kekerasan dan tidak pernah di besar kan dengan cinta oleh kedua orang tua saya.

Binggu harus berbuat ap??

Jadi saya putus kan untuk membelikan nya susu tapi saat saya sudah sampe di supermarket saya lihat ada Jihan yangg tampak ke binggung memilih susu ibu hamil.

Tanpa ragu saya menghampiri nya.

" Dasar gadis bodoh usia kandungan sendiri tidak tau, " Ujar ku.

Kulihat ia tampak terkejut dengan kehadiran ku.

" Kamu suka rasa stoberi atau coklat, " Gumam ku.

Dan seperti biasa dia hanya diam, ck begitu takut nya ia dengan saya.

Saat saya dan Jihan hendak pulang ada saudara kandung Jihan.

Ku biarkan Jihan memeluk abang nya mungkin dia rindu.

Sudah hampir setahun dia tidak bertemu keluarga nya.

Saya tidak belarang bila mereka atau Jihan ingin bertemu.

Tapi seperti nya memang orng tua Jihan enggan menegok Jihan.

Hanya kakak kakak nya lah yang ber sikuku tidak rela Jihan bersama ku.

Ter ingat betul saat dimana orang tua Jihan menyeret Jihan ke hadapan saya

1 tahun yang lalu

Saat itu orang tua nya terlibat hutan yang sangat besar dengan perusahaan saya dan ia tidak mampu untuk membayar nya.

Dan dengan tegah nya ia memberikan putri nya pada saya

" Tuan ambil saja anak tidak berguna ini? Tiduri saja dia sesuka tuan lalu buang sesuka hati tuan, " Ujar papa Jihan

Kulihat Jihan hanya menunduk dengan rambut ajak ajakan.

Dan tampak kakak kakak nya ingin menolong Jihan tapi di hadang oleh mama kandung Jihan sendiri.

" Pa, apa maksud papa, Jihan gak boleh di tiduri sama laki laki kejam itu, " Ungkap kaka pertama Jihan, mario nama nya.

" Jaga bicara kamu mario, " Ungkap mama nya yang sudah menampar mario.

" Papa jangan, " Ujar ilham memohon tapi tidak di hiraukan papa nya.

Ckck sudah terlihat jenis orang tua macam apa yang ada di depan ku ini.

Merelakan anak nya di tiduri pria lain demi terbebas dari hutang haha.

Mungkin bila saya adalah laki laki hidup belang saya akan dengan senang hati meniduri jihan.

Saya pun berjalan mendekati Jihan tampak ia ketakutan dengan kehadiran saya.

" Silakan tuan pegang sesuka hati anda, " Ujar papa nya.

Ku dekati Jihan ku angkat dagu nya hingga terlihat jelas muka nya.

Ku lihat mata nya indah

Gadis yang cantik

Tampak ada bekas tamparan di pipi nya.

aku pun menghela napas 

" Baik saya Terima tawaran anda, " Ujar ku.

Kakak kakak jihan sudah meronta rontak ingin memukul saya tapi di hadang oleh bodyguard saya.

Nikah MudaWhere stories live. Discover now