Chapter 16

271 22 9
                                    

(Kali ini Boruto sudah punya Jougan yaa)

Tim 4 datang ke Konoha. Mereka akan mengikuti Ujian Chuunin.
"Kalian tim dari Kiri? Silahkan tulis nama kalian di kertas". Ketiga Genin itu menuliskan nama mereka di kertas sekaligus nama sensei mereka.

Kemudian mereka pergi ke Akademi Ninja Konoha untuk mengikuti tes pertama. Ujian pertama adalah mereka harus menyontek tanpa ketahuan petugas.
"Hmmm... tak boleh mencontek ya? Aku bisa menggunakan Jougan. Toh pengawas tak akan tahu", batin Boruto. Boruto menggunakan Jougan  untuk membaca gerakan salah satu peserta.

Di lain tempat, Himawari menemukan peserta yang lancar mengerjakan soal. "Byakugan!". Tanpa basa - basi lagi, Himawari menyalin jawabannya.

Sementara itu, Nashi dan Yukiko menggunakan ilmu telepati untuk menyontek. Mereka menemukan seorang peserta yang lancar mengerjakan soal. Nashi menggunakan telepati untuk membaca pikiran si peserta sedangkan Yukiko menggunakan telepati untuk menyalin jawaban Nashi.

Sementara itu, Sarada menemukan peserta yang lancar mengerjakan soal. Ia menggunakan Sharingan untuk menyalin gerakan tangan si peserta.

STAP!

Seorang Jounin melemparkan kunai ke meja di depan Boruto.
"Hei apa - apaan ini!?", teriak si peserta yang mejanya dilempari kunai.
"Kau ketahuan mencontek 5 kali. Kau harus keluar".
"Peserta nomor 46 silahkan keluar". Orang itu bersama kedua temannya berjalan keluar.
"Tidak boleh ketahuan ya? Berarti aku bisa menggunakan Jouganku", batin Boruto. "How can I supposed to cheat? I'm blind". Boruto kembali mengaktifkan Jougannya.

"24 kau gagal".
"Peserta nomor 25 silahkan keluar".
"36 kau gagal".
"12 kau gagal".

Sekarang hanya tersisa sekitar 100 peserta di ruangan.
"Selamat! Kalian lolos ujian pertama! Semoga sukses di ujian kedua". Para peserta sekarang menuju ke Training Ground 44.

Training Ground 44

"Peraturannya, satu tim akan mendapat gulungan surga atau bumi. Kalian akan mengambil gulungan lainnya dari tim lain dengan berbagai cara termasuk bertarung. Dan... tidak ada peraturan. Kalian dipersilahkan saling membunuh".
Tim Boruto mendapat gulungan surga. Berarti mereka harus mencari tim dengan gulungan bumi.
"Siap? Mulai!". Semua tim melesat ke dalam hutan.

Nola sedang duduk di sebelah kanan seseorang berambut raven panjang yang menutupi salah satu matanya.
"Sharingan no Sasuke", guman Nola.
"Hn. aku tersanjung jika julukkanku dikenal", katanya. "Hei bagaimana keadaan di Kiri?".
"Sejauh ini Kirigakure begitu aman sentosa".
"Hn. Apakah kau pernah mendengar tentang anak Hokage yang hilang?". Nola terlihat bingung.
"Jadi begini. Dahulu kala, desa kami hidup damai setelah Perang Dunia Shinobi Keempat. Namun semua berubah ketika Geng Byakuya datang menyerang. Mereka menyerang desa kami dan ingin membunuh Boruto, putra Hokage Ketujuh yang baru lahir. Maka dari itu, Boruto disembunyikan di salah satu kuil di Hi no Kuni. Begitu Geng Byakuya sudah kalah, Boruto ternyata sudah tidak ada lagi di kuil itu".
"Begitu ya?", batin Nola. "Yah mudah - mudahan dia segera bertemu dengan anaknya".

Training Ground 44

"Hutan ini menyeramkan", kata Yukiko.
"Menurutku tidak", kata Boruto santai. Boruto melambaikan tangannya di depan wajahnya. Kedua rekan kerjanya hanya sweatdrop.
"Baiklah, kita harus cari tim dengan gulungan bumi", kata Nashi.
"Hmmm...". Boruto menggunakan teknik merasakan getarannya untuk "melihat" keadaan sekitar. "Ada sungai yang mengarah ke menara. Kita ikuti saja aliran sungai agar bisa sampai ke menara. Kita dapatkan gulungan dari tim yang kita temui". Mereka lalu melesat jauh ke dalam hutan.

Sementara itu, timnya Himawari berjalan tak tentu arah. Kemudian mereka bertemu dengan tim yang jika dilihat dari ikat kepalanya, mereka berasal dari Iwagakure.
"Wah ada putri Hokage di sini", kata seseorang yang adalah pemimpinnya. "Sepertinya aku harus minta maaf pada Hokage".
"Kalian punya gulungan bumi. Kebetulan sekali", kata seseorang yang lainnya.
"Shanaro!". Sarada menghantamkan tinju mautnya ke tanah dan membuat ketiga orang itu terpental. Mitsuki lalu mengambil gulungannya.
"Ayo kita pergi". Mereka melesat jauh ke dalam hutan.

Di tempat Boruto, mereka bertemu dengan tim dari Kusagakure.
"Wah kalian punya gulungan surga, serahkan kepada kami jika kalian ingin hidup!", kata seseorang yang adalah pemimpinnya.
"Coba saja! Suiton: Suiryuudan no Jutsu!". Boruto menciptakan naga air yang menghantam mereka.
"Hijutsu: Makyo Hyosho!". Boruto menciptakan ribuan cermin es yang mengepung mereka bertiga.
"Mana ya yang asli?". Mereka bertiga jadi kebingungan. Boruto kemudian menembakkan senbon beracun yang melumpuhkan mereka. Setelah itu, Boruto membatalkan jutsu cermin esnya dan mengambil gulungan itu.
"Ayo kita pergi". Mereka bertiga melesat jauh ke hutan.

Boruto dan timnya beristirahat di tengah hutan. Boruto menghentakkan kakinya dan menciptakan pondok yang terbuat dari emas.
"Tidak terlalu buruk", kata Nashi. Mereka bertiga masuk ke dalamnya.
"Kalian berdua istirahatlah. Aku akan berjaga di sekitar sini".

Ada tim dari Suna yang sedang mencari tim dengan gulungan bumi. Mereka lalu melihat ada pondok yang terbuat dari emas.
"Aneh. Kok ada pondok terbuat dari emas ya?".
"Preteli aja bro. Terus kita jadi kaya deh".

Boruto yang tahu keberadaan mereka memukul sebuah pohon hingga daunnya berguguran. Dedaunan itu berubah jadi uang.
"Kita kaya!". Mereka begitu senang karena mandapatkan uang secara tak terduga.
"Hand of Midas!". Boruto memegangi pundak mereka. Alhasil, mereka bertiga berubah menjadi patung emas.

Tim 4 sampai di menara. Nola muncul dalam kepulan asap.
"Selamat, kalian lulus ujian kedua. Ujian ketiga akan dimulai sebentar lagi". Mereka berempat lalu berteleportasi ke arena.

TBC...

Hihihi jangan macam - macam deh dengan Boruto. Bisa berakhir sebagai patung emas😂😂.
Kira - kira seperti apa ya ujian ketiganya?

Vote and Comment, Please!

Boruto Scarlet: The Blind Mage Where stories live. Discover now