Tasya menuliskan sesuatu di atas mejanya dengan pensil. "Fighting".

Naura hanya tertawa ringan, "lo juga." dan tulisan itu dihapus kembali oleh Tasya.

Kemudian salah satu guru masuk ke dalam kelas mereka dan memulai ujiannya setelah mengecek jika saja ada kertas atau coretan yang di sembunyikan.

Dan kalau kalian pikir Tasya mungkin saja menaruh sebuah catatan untuk menyontek, kalian salah.

Karena walaupun semalas dan segila itu, Tasya tidak pernah menulis rangkuman di kertas kecil untuk menyontek, ataupun mencoret tangannya dengan rumus agar mudah melihatnya.

Bukan karena ingin jadi murid teladan, tapi karena ia bahkan tidak tahu apa yang akan ditulisnya.

📖📖📖

Jam pertama ujian pun selesai, waktunya istirahat. Raka dan salah satu anggota OSIS yang sekelas dengannya yaitu Arif, berjalan keluar kelas dan menuju ke kantin.

Ia melihat sekeliling kantin, tapu Naura sedang tidak di sana. Raka memilih untuk membeli beberapa makanan dan memakannya di kelas saja sambil menyiapkan ujian selanjutnya.

Saat sedang membeli makanan, matanya tertuju pada minuman yang tidak asing; susu kotak rasa pisang.
Dulu, Naura sering main ke rumah nya dan mengambil susu kotak pisang di kulkasnya. Sebenarnya itu dibeli Ibunya untuk Raka, tapi malah Naura yang menghabiskannya.

Raka tersenyum sekilas dan mengambil susu itu kemudian membayarnya bersama roti yang di pegangnya.

Ia menyuruh Arif duluan pergi ke kelas, kemudian berjalan menuju kelas Naura untuk memberikan susu itu.

Sesampainya di depan kelas, ia justru tidak melihat gadis itu di dalamnya dan merasa sedikit kecewa. Lalu Raka masuk ke dalam kelas itu dan membuat seisi kelas menatapnya.

Lia sebagai Ketua kelas bertanya padanya, "ada apa ya kak?"

Sambil melihat sekeliling, Raka menjawabnya dengan pertanyaan baru , "meja Naura yang mana?".

Lia mengangkat sebelah alisnya, lalu tersenyum dan memberi tahu meja Naura pada Raka. Kemudian pria itu menaruh susu yang telah ia beli di laci meja Naura, berterimakasih pada ketua kelas dan pergi keluar dari ruangan itu.

Ketua OSIS! Datang ke kelas X hanya untuk menaruh sebuah susu di masa ujian! Benar-benar membuat heboh seisi kelas.

Tak lama kemudian, Naura dan Tasya kembali dari toilet dan saat Naura hendak mengambil buku di laci mejanya, ia merasa ada yang dingin.

Naura melihat ke kolong meja dan menemukan sebuah susu pisang di sana.

Ini punya siapa?

"Tadi kak Raka masuk ke sini nanyain meja lo, terus naro itu di laci." ucap Lia tersenyum setelah mengirim pesan dan memasukkan ponselnya.

"Hah? Gila ya? " ucap Tasya tak percaya.

Namun Tasya tambah tak percaya setelah melihat Naura tersenyum sekilas dan meminum susu itu.

"Oh gitu, ya. Beda ya sekarang ga kesel lagi di datengin ketos?" sindir Tasya.

"Bahagia deh lo sono!"

Naura tak menghiraukan temannya. Entah kenapa ia hanya merasa sedikit senang.

Lalu tiba-tiba ia teringat Raka, teman kecilnya. Rasa susu pisang itu mengingatkannya pada semua kenangan bersama Raka.

Kenapa ketua OSIS itu tiba-tiba memberikannya susu pisang?

Suatu kebetulan yang aneh.

💜💜💜

Terima kasih sudah membaca! Jangan lupa tinggalkan jejak, yaa. ^_^

Oh iya, kalau ada saran ataupun yang lainnya mengenai tulisan ini, kalian boleh banget komen atau DM aku ya. Soalnya itu akan sangat membantu untuk kelanjutan cerita ini! :)

Dan juga untuk pembaca yang dari awal cerita sampe sekarang masih setia sama cerita HF :

BIG LOVE TITIK.💜 :")

Hey, Februari!Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin