Bab 14

1K 77 6
                                    

" Tapi eomma...."

" Hyung jangan pikirkan tentang eomma, kita pulang dulu ya." Jungkook menyela perkataan Yoongi, berusaha menenangkan Yoongi. Mau tak mau ia mengangguk dan melanjutkan langkah kaki ke lobi rumah sakit.

Mereka bertiga naik ke dalam mobil. Tak ada percakapan yang berarti, mereka fokus pada dunianya sendiri. Apalagi Yoongi, ia hanya diam fokus pada pemikiran buruknya. Takut jika melihat eomma nya marah, bagaimana jika eomma nya benci melihat nya.

Tak sadar, tangan Yoongi sedikit tergores karena kuku Yoongi panjang dan meremas tangannya dengan kuat sehingga tangannya lecet.

" Hyung, apa yang terjadi dengan tangan mu? " Ucap Jungkook mengejutkan Yoongi dan Sehun.

Yoongi segera melihat tangannya yang sudah lecet, dan menghela nafas.

" Maaf. " Hanya kata itu yang keluar dari mulut Yoongi.

" Kenapa Hyung melukai tangan Hyung sendiri? " Tanya Jungkook sedikit mendesak dan nada bicaranya menuntut, sementara Sehun hanya diam fokus menyetir namun sesekali melihat kedua putranya lewat kaca.

" Mungkin tadi saat berpikir, tangan Hyung reflek meremas tangan dengan kuat. Jadi ya begini tangan Hyung lecet. " Penjelasan Yoongi membuat Jungkook kesal sekaligus sedih.

" Tangan Hyung sedikit berdarah, biar aku obati. " Balas Jungkook kemudian mengambil P3K di tempat duduk paling belakang.

Dengan telaten Jungkook mengobati tangan Yoongi, apa ini tidak perih ya pikir Jungkook di sela-sela mengobati Yoongi.

" Jangan menyakiti diri sendiri lagi, itu membuatku sedih Hyung. " Ucap Jungkook dengan serius. Jungkook tak mau lagi melihat Yoongi menyakiti dirinya sendiri. Sudah cukup ia melihatnya terbaring lemah dirumah sakit.

" Susah untuk keluar dari self harm Kook, tapi Hyung akan berusaha. " Balas Yoongi dengan senyum tipisnya.

" Terimakasih Hyung. "

Jungkook memeluk Yoongi erat seakan takut jika Yoongi pergi jauh meninggalkannya.

Sehun hanya tersenyum melihat interaksi kedua putranya yang semakin dekat.

Skip

Mereka bertiga akhirnya sampai di Mansion. Sehun mengeluarkan koper milik Yoongi sedangkan Jungkook sudah menyeret pelan Yoongi. Yoongi menundukkan kepalanya, takut untuk bersitatap dengan eomma nya.

Pintu terbuka, kesan pertama yang dilihat adalah sepi hanya beberapa pelayan yang sedang bekerja.

" Emmm ahjumma, eomma dimana?" Tanya Jungkook, sembari mengedarkan pandangannya berusaha mencari keberadaan Yoona.

" Kenapa mencari eomma?" Tiba-tiba suara Yoona muncul dari arah dapur sempat mengejutkan Jungkook.

" Eoh, eomma darimana?" Tanya Jungkook excited.

" Eomma dari dapur." Balas Yoona dengan ketus. Ia masih memandang tajam Yoongi yang masih menundukkan kepalanya.

" Oh ya, bawa dia ke kamar nya." Lanjut Yoona dengan menunjuk Yoongi yang masih setia menunduk.

" Baik eomma." Jawab Jungkook semangat.

" Kook, jangan di kamar bawah. Dia sudah tak pantas disana." Sahut Yoona datar.

Deg

Yoongi kian menunduk, berusaha menahan air matanya, ia tidak ingin terlihat lemah dan tidak berguna.

" Eomma malu ya punya anak seperti Yoongi? Yoongi tidur di gudang saja ya. Kamar tidur sudah tak pantas bagi Yoongi, Yoongi hanyalah hama dalam keluarga ini."

I Hate My Life || Yoonkook [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang