sarapan

44 6 4
                                    

Bobby menanti kedatangan Yunhyeong dengan setia berdiam diri di depan pintu, persis seperti anjing yang menunggu tuannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bobby menanti kedatangan Yunhyeong dengan setia berdiam diri di depan pintu, persis seperti anjing yang menunggu tuannya.

Pagi-pagi sekali Yunhyeong sudah berangkat ke rumah sakit. Padahal ini hari libur. Dia bilang ada sesuatu yang tertinggal sehingga dia harus cepat mengambilnya.

Mengingatnya membuat Bobby sedikit kesal. Itu karena dirinya belum menerima ciuman manis pagi ini. Tapi tak apa, Bobby akan menunggu hingga sang kekasih tiba.

Mengingat Yunhyeong belum sarapan, Bobby sudah mempersiapkan sup jagung permintaan Yunhyeong. Kali ini dia beli kok. Dia tak mau merusak sarapan Yunhyeong lagi dengan memasaknya sendiri dan berakhir Yunhyeong mempersiapkan masakannya sendiri.

Ceklek~

Mendengar pintu yang terbuka membuat Bobby dengan segera mendekat, memeluk si empunya dan menggendongnya menuju dapur.

Yunhyeong jelas terkejut. Tapi dirinya tertawa bahagia kemudian. Dia tahu makhluk vampir ini agak sebal karena dirinya belum memberi kecupan pagi ini.

Maka Yunhyeong tak heran begitu dirinya didudukan di meja makan, Bobby langsung menghujani wajahnya dengan berbagai kecupan ringan.

"Hentikan, itu geli." Protes Yunhyeong. Namun dirinya tetap tertawa dan senang dengan perlakuan manis kekasihnya ini.

Cup~

Kecupan ringan di bibir menjadi akhir dari serbuan kecupan Bobby. Tadinya itu yang dipikir Yunhyeong.

Namun setelah menyelam lama dalam netra masing-masing, Bobby kembali memberi sebuah ciuman. Kali ini lebih dalam, lebih intens. Yunhyeong melenguh dibuatnya.

Ciuman terlepas dengan napas Yunhyeong yang memburu.

"Aku sudah siapkan sarapan." Bisik Bobby menggoda.

Kemudian si vampir mengecup rahang Yunhyeong, sebelum menancapkan taringnya disana.

Yunhyeong meringis. Tangannya meremas kuat pakaian Bobby.

Hisapan hanya berlangsung sebentar. Bobby tak pernah tega jika harus menghisap terlalu banyak darah Yunhyeong. Satu tegukan cukup baginya.

"Terimakasih, sunshine." Ucap Bobby sembari menjilat sisa gigitannya.

Yunhyeong menangguk. Memberi senyum manisnya. "Sekarang mana sarapanku?"

Bobby dengan segera menyiapkan sup jagungnya. Dia segera menyajikan mangkok sup di depan Yunhyeong.

"Supnya sudah dingin, Bob." Keluh Yunhyeong.

"Akan aku panaskan." Tanggap Bobby semangat.

Yunhyeong tersenyum kecil. Berharap Bobby tak merusak microwave nya lagi.

Selagi menunggu supnya hangat, Yunhyeong mengecek ponselnya, melihat beberapa dokumen yang  telah diterimanya melalui email.

Di sisi lain Bobby dengan tenang memperhatikan, tersenyum kecil tanpa sadar. Memang benar kata kakaknya, jika sudah jatuh pada seseorang maka akan sulit untuk bangkit meninggalkannya.

My Boyfriend is A VampireWhere stories live. Discover now