Es Krim

90 15 4
                                    

Vampir hanya mengonsumsi darah sebagai pasokan energi mereka

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Vampir hanya mengonsumsi darah sebagai pasokan energi mereka. Dan mereka tak memerlukan makanan lain seperti manusia. Indra perasa mereka pun tak bekerja pada makanan manusia. Semua makanan, baik sayur maupun daging, akan terasa hambar bagi mereka.

Maka dari itu Bobby hampir tak menyukai semua makanan manusia. Hampir. Karena ada beberapa yang disukainya. Es krim salah satunya.

Alasannya cukup unik. Es krim memberi sensasi dingin di mulut, jadi Bobby menyukainya. Selain itu, es krim juga makanan kesukaan Yunhyeong.

Memang vampir ini masuk ke dalam ras bucin.
     

"Yun!" Panggil Bobby.

Yunhyeong yang sedang sibuk dengan bukunya hanya menoleh sedikit dan bergumam sebagai sahutan.

"Beli es krim yuk!" Ajak Bobby.

Yunhyeong mengernyit. Menatap jam yang ternyata menunjukan jam 10 malam. "Sekarang?" Tanyanya.

Bobby mengangguk semangat.

"Yaudah sana beli sendiri." Suruh Yunhyeong.

Bobby menekuk bibir. Inginnya kan mereka pergi bersama. Kemudian makan es krim bersama. Dan juga ini sebagai salah satu modus agar Yunhyeong berhenti berkutat dengan lembar-lembar catatannya.

"Ayolah sayang, kita pergi bersama. Ku dengar udara malam bagus untuk menenangkan pikiran." Entah apa yang Bobby bicarakan. Yang terpenting dirinya harus bisa membujuk Yunhyeong agar pergi bersamanya.

Yunhyeong menoleh sebentar. Memberi senyum manis yang palsu. "Maaf sayang, tapi aku belum tenang jika aku belum memahami operasi bedah mulut oleh Dr. Jung yang akan dilaksanakan besok."

Bobby kembali memasang wajah memelas. Dirinya sadar jika pekerjaan terkadang menjadi prioritas utama bagi Yunhyeong. Maka satu-satunya solusi yang dilakukannya adalah segera bangkit dan pergi menuju mini market. Dirinya akan membeli sekantong penuh es krim. Dan dirinya akan memaksa Yunhyeong menikmati es krim bersama.

Tak butuh waktu lama hingga Bobby tiba dengan sekantong penuh es krim. Dan saat Bobby tiba, Yunhyeong masih saja sibuk dengan bukunya.

"Es krim sudah datang!" Teriak Bobby bersemangat. Dengan terburu dirinya membuka salah satu es krim jumbo.

Yunhyeong hanya meresponnya singkat. Tampak begitu fokus dengan objek yang dibacanya. Dia juga mengabaikan sendokan es krim dari Bobby. Padahal biasanya dia tak bisa menolak es krim.

Merasa kesal suapannya tak ditanggapi, ide hebat pun muncul di otak Bobby.

Satu sendok penuh dengan es krim coklat bertabur chocochips Bobby masukan ke dalam mulutnya. Kemudian dia mendekat ke arah Yunhyeong. Menyentuh wajahnya dan menarik tengkuknya.

Dan ya, bibir mereka bertemu.

Yunhyeong terkejut. Tentu karena ini serangan mendadak dari Bobby. Namun ada sensasi asing di bibir Bobby. Bibirnya terasa sangat dingin, lebih dingin dari biasanya. Yunhyeong kira itu karena es krim yang dimakannya. Dan memang benar dugaannya.

Yunhyeong bisa merasakan langsung es krim dari mulut Bobby begitu kekasihnya itu mulai melumat bibirnya. Mentransfer es krim yang telah meleleh dari mulutnya.

Sebagai seorang dokter gigi Yunhyeong jelas tahu hal ini begitu menjijikan dan tidak baik. Karena selain berbagi es krim keduanya juga berbagi bakteri ataupun kuman dalam mulut.

Tapi apa peduli Yunhyeong. Dirinya bahkan meminta kecupan lebih dari sang kekasih. Terus menerus seperti tersihir. Melupakan hal yang seharusnya masih dia pelajari.

"Manis." Ucap Yunhyeong dengan napas memburu.

Ini ciuman es krim keempat mereka ngomong-ngomong, dengan rasa es krim red velvet kesukaan Yunhyeong.

"Iya, bibirmu manis." Timpal Bobby. Mengundang tawa kecil Yunhyeong yang tampak begitu indah di matanya.

Cup!

Kecupan kecil diberikan Yunhyeong. "Berapa banyak es krim yang kau beli? Ku rasa kita harus mencoba semuanya." Yunhyeong memberi kedipan di akhir kalimatnya. Berniat sedikit menggoda kekasihnya.

Jika saja kulit Bobby tak begitu pucat, pasti dapat terlihat warna merah di wajahnya. Karena sungguh Yunhyeong sangat menggemaskan dengan mode menggodanya itu dan Bobby tak kuasa mengendalikan detakan ribut di dadanya.

Dengan segera tubuh Yunhyeong di tarik dalam pangkuan Bobby. Dan adegan ciuman es krim terjadi lagi.

Lupakan prosedur operasi sialan itu. Hal itu masih bisa Yunhyeong pelajari pagi nanti. Sekarang yang terpenting Yunhyeong bisa menikmati dua hal yang paling disukainya, es krim dan bibir sang kekasih.

 Sekarang yang terpenting Yunhyeong bisa menikmati dua hal yang paling disukainya, es krim dan bibir sang kekasih

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Yuhuuu!
LTNS--

My Boyfriend is A VampireOnde histórias criam vida. Descubra agora