Huening Kai ikut tersenyum, namun kala dia berbicara lagi senyumnya pudar perlahan. "Taehyun... sering cerita soal lo, soal temennya."
"Wah iya? Hahaha, omong-omong, berarti lo sejurusan sama Taehyun?"
"Iya." Huening Kai mengangguk. "Sejurusan, kita juga tinggal di kosan yang sama tapi beda kamar."
"Waahhh, iya,"
"Iya," sahutnya lagi.
Entah Beomgyu saja yang terlalu berprasangka, atau memang sikap Huening Kai yang memang agak sanksi padanya. Seperti ada sesuatu yang hendak diinginkan.
"Enggak sih, Taehyun sebenarnya gak sering cerita tentang lo. Dia cuman sering bilang, 'temen gue gini', 'temen gue gitu', gak mengarah ke sebuah 'nama' secara langsung. Dan itu bikin gue jadi penasaran; siapa temannya yang bikin Taehyun sampai bersemangat gitu tiap kali cerita? Orang seperti apa dia itu." ujar Huening Kai lantas menatap Beomgyu di sebelahnya kemudian senyum.
"Ternyata 'kayak' elo, namanya 'Beomgyu' dan kontaknya selalu ada di paling atas ruang chat-nya. Lo persis seperti yang Taehyun ceritain, gue gak kaget."
"O-oh, gitu..." entah mengapa jantung Beomgyu berdebar lebih cepat mendengar penuturan Huening Kai, meski dia belum bisa menebak ke arah mana pembicaraannya.
"Iya," Hueningkai mengangguk lagi. "Lo baik, Taehyun juga baik, pantas aja dia suka."
Hah...
Sebentar, Beomgyu takut kalau dia salah dengar. Masalahnya, ini pertama kali dia bertemu Huening Kai. Bukan seperti Jeongin yang membuatnya berani menyangkal dan menyelanya mati-matian dengan bercanda apalagi makian.
Ini adalah Huening Kai yang mengaku sebagai teman Taehyun, dan sepertinya mereka cukup dekat meski gak sedekat Beomgyu dengan Taehyun sendiri. Pastinya cukup lebih dekat untuk Huening Kai berani menyapa dan berbicara seperti itu pada Beomgyu yang baru pertama kali bertemu.
Atau justru sebenarnya... Huening Kai sendiri yang ada sesuatu pada Taehyun?
"Hahaha..." Beomgyu tertawa gawang menimpali. "M-maksud lo apa? Ya jelas dia suka gue, gue juga suka dia, kita kan—"
"Iya, kalian teman. Kayak gue ke Taehyun. Tapi perasaan gue ke Taehyun sama kayak dia ke elo. I like him." Huening Kai menatap serius bikin Beomgyu berjengit.
"Maksud lo bilang ginian ke gue apa? Gue sama Taehyun cuman temen, kalau lo suka dia, gue gak—"
"Maksudnya—kalau lo betulan cuman suka Taehyun sebagai teman, tolong pertahankan terus. Tapi kalau sebenarnya lo ada rasa yang sama ya tolong langsung nyatakan itu ke dia. Biar jelas dan gak ada yang sakit di akhir di antara kita atau yang lain.
"Mungkin omongan gue kedengeran ngaco karena ini pertama kali kita ketemu. Tapi tiap hari—sejak pertama kali bertemu—gue suka dia. Gue suka tiap lihat bahagia, makanya tolong... pastikan lo gak akan nyakitin Taehyun suatu hari nanti. Please,"
Astaga... Saking mengenanya ucapan Huening Kai buat Beomgyu terhenyak lebih lama dari sewajarnya.
Apa itu? Seharusnya Beomgyu mampu menjelaskan kalau dirinya sungguhan hanya teman Taehyun. Seperti pada Jeongin, Jiheon, Ryujin, Daehwi, dan teman-temannya yang lain. Tapi semua kata di ujung lidahnya bagai meluruh dan yang Beomgyu mampu hanya menatap Huening Kai yang menatapnya balik tanpa meragu.
Itu, mungkin itu. Keyakinan Huening Kai akan perasaannya sendiri yang pasti pada satu oranglah yang membuat Beomgyu geming bungkam dan agaknya berkecil hati perlahan.
Sampai keheningan itu baru terpecahkan oleh suara yang memanggil, "Kai, sorry lama nunggu—loh, Beomgyu?"
Entah ini baik atau buruk, tapi Taehyun lah yang muncul menghampiri.
Beomgyu tersentak, saking terkejutnya dia gak mampu menyahut.
"Udah dapet barangnya?" Huening Kai bertanya yang diiyakan Taehyun.
Lantas Taehyun mendekati Beomgyu. Tapi belum sempat bicara, suara lain menyela.
"Beomgyu!"
Ah, Entah mengapa Beomgyu malah merasa agak lega melihat kedatangan Jeongin dan Jiheon.
"Eh, Taehyun...." langkah Jeongin langsung melambat sambil senyum tipis menyapa.
"Oh, kalian barengan ternyata,"
Hah, itu hanya celetukan biasa namun Beomgyu merasa ketegangan dari dalam dirinya sendiri. Jantungnya berdebar kencang dan pikirannya kosong sekarang, seperti pendengarannya yang mendadak kabur kalau gak disentak Jiheon.
"Beomgyu, minumnya udah jadi tuh. Mana bill pesanannya? Biar gue aja yang ambil."
"O-oh sorry, ini."
Jiheon langsung pergi mengambil pesanan. Yang lain mungkin mengira kalau dia pergi untuk ambil pesanan, padahal sebenarnya dia mau menghindari suasana degun-degun. Kelihatan banget dari wajah Beomgyu yang agak tegang. Aneh, pikirnya telah terjadi sesuatu.
Pokoknya gue gak mau ikutan, lagian gak kenal.
Sekarang kembali ke empat cowok yang anehnya saling diem-dieman.
Jeongin gak tahu apa yang terjadi tapi Beomgyu cuman bengong seperti habis kesetrum atau diomelin Nakyung pas di kelas dan temannya itu gak bisa berkata apa-apa karena omelannya Nakyung benar.
Berarti... sekarang pun ada sesuatu yang terungkap. Sesuatu yang berhubungan dengan Kang Taehyun—YA KARENA ORANGNYA ADA DI SINI LAH, JELAS.
Ini antara salah satu dari kelompok mereka ada yang pamit duluan atau bakal barengan. Plis, Jeongin gak mau yang terakhir nanti dia stress ngadepin Beomgyu yang bakal uring-uringan padahal bentar lagi UTS.
Untungnya, ada seorang yang nyeletuk, "Ah, Taehyun, bentar lagi jadwal bus kita lewat." kata Huening Kai sambil nunjuk jam tangannya.
"Oh, iya," Taehyun gak terlalu kaget sih, kayaknya dia masih mau lebih lama sama—UHUK—Beomgyu—UHUK UHUK. Tapi pemuda Kang tetap pamit, "Ya udah, kalau gitu kita balik duluan. Dah Jeongin,"
Jeongin cuman nyengir lucu sambil ngeiyain. Nah gitu dong...
Giliran Taehyun noel Beomgyu pelan bikin sang empu mengerjap. "Gyu, gue duluan ya? Hati-hati entar pulangnya. Minggu depan lo udah UTS kan?"
Gue cuman di-dadah-in... tahulah ini siapa yang julid.
Beomgyu berkedip. "I-iya, lo—eh, kalian juga... pulangnya hati-hati."
"Iya, dadah."
Sambil berjalan pergi, Taehyun melambai pelan. Huening Kai di sebelahnya ikutan sambil nyengir.
Sementara di sisi satunya hanya Jeongin yang balas melambai—meski dia tahu lambaiannya bukan buat dia tapi ya udahlah. Soalnya sama Beomgyu dikacangin, cuman disenyumin aja.
Dan setelah itu, pemuda Choi 'lepas' lagi. Hanya menatap sambil berdiri pada jejak kepergian teman SMA-nya itu.
###
[15 Juni 2020]
taehyun bukan pilihan
next chap soogyu beneraaannnn :')
YOU ARE READING
Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)
Fanfiction"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..." -Yang Jeongin, 2020 Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
11 : I like him
Start from the beginning
