[01]

648 326 488
                                    

"Your smile makes
me blush"

Joanna menggeliat saat alarmnya berbunyi, Ia mengambil alarmnya segera dan menekan tombol alarm itu. Dia sangat malas pagi ini untuk ke kampus, mengingat hari ini ada giliran presentasi kelompoknya dan dia sebagai ketua ia pun segera bangkit dari tidurnya dan buru-buru ke kamar mandi.

Joanna telah selesai dengan ritual mandinya dan sekarang dia akan segera pergi ke kampus, tak perlu make up yang berlebihan hanya cukup polesan bedak diwajahnya dan liptint berwarna Berry nude, ia sudah merasa cantik. Sambil menikmati Roti dan susu sebagai sarapannya pagi ini Joanna mengambil ponselnya untuk menghubungi Calvin.

"Vin jemput gue dong." rengek Joanna

"yaudah tunggu dipagar aja, dikit lagi gue sampe kok." jawab Calvin diseberang sana

"okedeh makasih sayangkuu....."

Begitulah percakapan Joanna dan Calvin, akan selalu menggunakan embel-embel sayang. Joanna dan Calvin berteman sejak mereka kecil rumah mereka saling bertetangga, sehingga tidak heran mereka seperti sepasang kekasih, padahal Calvin sendiri mempunyai seorang pacar, hubungan Calvin dan pacarnya sangat baik dan sudah terjalin dua tahun lamanya.

Joanna menunggu Calvin didepan rumahnya sambil Ia membuka sosial medianya, beberapa menit kemudian dia mendengar suara klakson yang pastinya itu suara klakson Calvin, Joanna pun langsung berlari ke arah pagar dan naik ke mobil Calvin. Setelah menutup pintu mobil, Calvin pun melajukan mobilnya

"kenapa sih, lo gak suruh Devon jemput lo, mesti harus gue!" omel Calvin dengan nada bercanda

"ihh apaan sih lo, gue gak enak tau, minta jemput sama dia." balasnya sambil memainkan ponselnya

"gak enak apaan, padahal mau nya nempel terus sama Devon!" kata Calvin yang sesekali melirik Joanna disampingnya

"bukan gitu Vin, lo tau kalo gue emang suka sama dia, tapi gak mungkin lah gua harus minta dijemput dia, kan nnti dikira gue modus lagi." gerutu Joanna

"ya emang modus kan Joannaaaa?"

"ihhhh malas ah ngomong sama lo."

Calvin terus melajukan mobilnya menuju kampus, tidak ada lagi pertengkaran yang terjadi antara dia dan Joanna, saat sudah sampai di tempat parkir. Joanna yang sedari tadi asik dengan ponselnya, ia pun mendongak kedepan.

"cepat turunin gue didepan." pinta Joanna emosi

"iya iya gitu aja ngambek!" balas Calvin

Calvin pun berhenti ditempat parkir, disana terlihat Arvani pacarnya Calvin yang senyum kearah mobilnya Calvin.

"tuh lihat cewek lo udah senyum aja lihat mobil lo datang" Joanna menujuk Arvani dari dalam mobil

"iya donk namanya juga dia lihat pacarnya yang ganteng ini udah datang daripada lo jomblo aja terus!" ledek Calvin

"yewww tunggu aja balasan gue." Joanna semakin emosi dengan Calvin yang menjahilinya, dia pun
segera keluar dari mobil dan menutup pintu mobil dengan keras.

Joanna berjalan menuju kelasnya yang sebentar lagi akan mulai, sesampainya di kelas dia melihat dua sahabatnya yang sudah dahulu sampai.

"kenapa muka lo, pagi-pagi kok kusut amat" sambut Prisca

"malas gue sama Calvin" Joanna duduk sambil memutar kursinya menghadap Prisca dan Sunny

"yaelaaah lo sama Calvin mah tiap hari aja berantem mulu." balas Sunny jengah disaat masih mendumel Calvin, dosen mereka pun masuk Joanna dengan buru-buru memutar kembali kursinya menghadap ke depan.

Kelas baru saja selesai Joanna terlihat sedang membereskan laptop dan juga alat-alat presentasi seperti LCD yang ia gunakan, setelah semuanya sudah beres Joanna mengajak dua sahabatnya ke kantin.

Joanna, Sunny, dan Prisca pergi ke Kantin sesampainya dikantin, Joanna mendengar seseorang memanggil nama-Nya, dan ia melihat Calvin yang sedang melambaikan tangannya di meja Calvin ada teman-teman Calvin dan ternyata ada Devon juga disana.

Joanna malu karena ia dilihat oleh banyak orang, maka dia pun segera menarik Sunny dan Prisca jalan menuju meja Calvin supaya Calvin berhenti memanggilnya terus. Joanna agak merasa canggung saat melihat Devon, hatinya berdegup kencang saat matanya bertemu dengan mata Devon tapi dia berusaha agar terlihat enjoy di depan Devon.

"Hai semuanya." sapa Joanna yang dibalas senyum oleh anak-anak Neo culture

"gue duduk dimana nih? kayaknya semuanya udah full," Joanna melirik tempat duduk yang mengelilingi meja tersebut sudah tidak ada lagi tempat sedangkan Sunny dan Prisca sudah dahulu duduk disamping pacar mereka yaitu Yudha dan Mark.

"tuh disamping Devon, kayaknya Jo." Mark memberitahu Joanna dengan menunjukkan kursi kosong yang tepat berada di samping Devon

Devon yang sibuk dengan ponselnya pun melihat ke arah Joanna dengan senyum andalannya yg membuat Joanna ingin pingsan melihatnya

Devon segera menarik kursi itu lebih dekat dengannya dan menyuruh Joanna duduk, terlihat Calvin yang sudah senyum-senyum jahil kepada Joanna, Joanna pun memeberikan tatapan maut kepada Calvin, Jeffrey yang melihat reaksi Calvin dan Joanna pun hanya menggeleng kepala heran.

Joanna dan kedua sahabatnya sangat dekat dengan teman teman Calvin, apalagi Sunny yang berpacaran dengan Yudha dan Prisca dengan Mark.

Mereka memesan mie ayam dan es teh, mereka makan dipenuhi dengan gelak tawa Bayu dan Junior. Setelah selesai makan Bayu menyuruh Devon yang membayar makanannya.

"kali ini makanan gue Devon yang bayar yah," ujar Bayu berdiri dan mau meninggalkan mereka yang masih duduk, Devon yang sedang meminum minumannya langsung tersedak dan membuat gelak tawa mereka.

"enak aja lo, maunya ditraktir mulu!" cibir Devon yang tidak dihiraukan Bayu yang terus berjalan keluar kantin

Bayu memang paling gila diantara mereka dan mereka memahami Bayu karena terkadang Bayu akan menjadi mood booster diantara mereka yang dalam keadaan tidak baik.

"wah gila Bayu, siapa yang mau bayarin buat dia?" tanya Jeffrey

"yaudah gue aja deh yang bayar." balas Joanna yang sedang mengeluarkan dompetnya,

Devon langsung menahan tangan Joanna
"biar gue aja yang bayar semuanya" kata Devon sambil melihat mata Joanna sebentar dan mengeluarkan dompetnya dari dalam tas.

"oh ok, yaudah kalau gitu, makasih yahhh" balas Joanna yang di anggukkan oleh Devon.

Joanna cukup dekat dengan Devon terkadang mereka bercanda, apalagi Joanna adalah cewek yang cerewet dan mudah bergaul dengan siapa saja, terkadang Joanna pulang diantar oleh Devon tapi biasanya Devon yang menawarkan tumpangan kepada Joanna, dan Joanna pun tidak keberatan kalau pulang bersama Devon justru Ia sangat senang, bukan hanya tidak mengeluarkan uang jajannya tetapi Ia juga senang bisa pulang bersama Devon.







hope you like it 💞

jangan lupa vote dan komen


Ⓐⓝⓖⓔⓛⓐ

Taste The Feeling Onde histórias criam vida. Descubra agora