08. Eight

64 6 0
                                    


Happy reading :)

Setelah selesai belajar dengan wali kelasnya. Sekarang sudah waktunya untuk istirahat, Clara tidak langsung keluar seperti temannya yang lain. Dia memilih berdiam diri sebentar di dalam kelas, karena dia tau kantin saat ini pasti ramai.

Setelah kejadian tadi, Clara harus menerima bahwa tugas kelompok yang seharusnya dikerjakan bersama tapi dia sendiri lah yang mengerjakan. Sedangkan Anggi sibuk bermain ponsel dan sesekali menggosip dengan teman lain.

Clara menghembuskan nafasnya berat, tidak ingin kejadian seperti tadi terulang kembali. Tapi apa bisa? Clara sangat yakin sekali kalau itu tidak bisa, mau bagaimana pun sepertinya mereka memang mencari masalah dengan Clara.

Clara memainkan ponselnya, dia juga punya sosial media. Tapi dengan nama akun yang samaran dan dia juga tidak membagikan fotonya sendiri. Dia lebih memilih memposting foto pemandangan alam.

Clara meletakkan ponselnya ke atas meja, dia merasa bosan jika bermain ponsel apalagi dia hanya melihat yang itu-itu saja. Di ponsel dia hanya melihat postingan yang baginya tidak bermanfaat.

Clara lebih memilih membaca buku, sudah biasa baginya. Mungkin bisa dibilang buku lah temannya. Dia melihat jam, 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Clara langsung berjalan menuju kantin, dia tidak jadi membaca buku karena takut jika dia tidak bisa sarapan pagi ini.

Clara membeli nasi goreng dengan dibungkus, dia tidak ingin makan di kantin ini. Takut jika yang lain tidak senang dengan kehadirannya. Setelah membeli dia langsung berjalan ke kelas, dia sangat bersyukur tidak ada gangguan yang datang saat ini. Clara jadi bisa makan dengan tenang, dia langsung membuka bungkusan makanannya saat sudah berada di mejanya. Clara langsung menyantap dengan lahap, dari tadi dia sudah menahan lapar.

~~~

Bel masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Guru yang masuk ke dalam kelas Clara akan berganti.

Guru yang baru sudah masuk ke kelas Clara, semuanya langsung tenang.

"Assalamualaikum," ucap guru yang baru masuk tersebut.

"Waalaikumsalam," jawab semuanya.

"Saya harus memperkenalkan diri dulu ya. Tak kenal maka tak sayang, udah kenal mari kita sayang-sayangan." semuanya langsung tersenyum dengan ucapan guru tersebut.

"Bapak bisa aja," ucap Bagas.

"Ya bisa lah, apa sih yang gak bisa saya lakukan. Udah tau nama saya belum?" tanya guru tersebut.

"Kan bapak belum perkenalkan diri, mangkanya Pak perkenalkan diri dulu biar kita bisa sayang-sayangan," ucap Lolita.

"Bahaya lolita nih, mainnya sama om-om," kata Anggi membuat seisi kelas tertawa.

"Kamu bisa aja. Baik, saya ingin memperkenalkan diri dulu. Nama saya Mahesa, kalian bisa panggil saya Pak Mahesa," ucap Pak Mahesa.

"Kalau saya panggil sayang gimana Pak?" tanya Lolita. Semuanya langsung meneriaki Lolita.

"Selow fans," ucap Lolita sambil menurunkan tangannya, menyuruh temannya untuk selow saja.

"Boleh kok sayang," jawab Pak Mahesa kepada Lolita. Membuat Lolita senyum-senyum sendiri.

"Wagelaseh bapak kita yang satu ini," ucap Bagas berseru.

"Lebay banget kamu," ucap Pak Mahesa kepada Bagas. Bagas langsung malu dan menggeruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iyain aja kenapa sih Pak," ucap Bagas kesal.

"Iyain," jawab Pak Mahesa.

"Gak ada nama panjangnya Pak?" tanya Anggi.

My Nerd Is Already BeautifulWhere stories live. Discover now