2gether [05] Perasaan Campur Aduk

Mulai dari awal
                                    

"Yah, ada apa denganmu?" tanya Irene.

"Dia ngapain ada di kamar kamu?"

"Dia tiba-tiba datang dan... ya, dia tau semuanya."

"Tau apa?"

"Dia tau kalo kita berpura-pura. Secara gak langsung, Wendy tau kamu hanya pacar palsuku." Irene menjelaskan.

"Kamu harusnya menelfonku atau mengabariku kalo dia tiba-tiba muncul lagi." Kata Seulgi. "Aku gak mau kamu jadi yang pertama untuknya." Bisiknya dan Irene tampak tidak mendengarkan.

"Permisi, ini bukan salahku dan aku sama sekali gak punya nomormu. Kamu sungguh introvert dan tertutup, bahkan gak punya SNS apapun. Bagaimana bisa aku mengabarimu?" Irene beralasan.

Ekspresi Seulgi berubah menjadi datar, dia melihat sekitar sebelum masuk ke dalam. Irene terheran ketika Seulgi asal masuk ke dalam tanpa seizinnya. Seulgi langsung mencari dan mengambil handphone Irene, beruntungnya handphone Irene tidak terkunci.

"Yah! Kamu ngapain?!" Irene panik.

Seulgi terus menghindar dari Irene yang berusaha mengambil handphonenya. Tanpa sengaja Irene tersandung karena kaki meja dan tidak sengaja tubuhnya terdorong ke arah Seulgi. Mereka berdua jatuh di atas kasur dengan posisi Irene berada di atas Seulgi, sedangkan Seulgi yang berada di bawah dengan santai masih sibuk mengetik nomornya di handphone Irene.

Irene menahan tubuhnya dengan kedua tangan dan telinganya langsung memerah begitu menyadari posisi mereka. Handphone Seulgi tiba-tiba bergetar di dalam kantung celana jeansnya lalu Seulgi menunjukkan layar handphone Irene.

"Sekarang kamu udah punya." Kata Seulgi.

Irene sama sekali tidak bisa merespon karena dia merasa sangat malu. Seulgi bingung dengan wajah Irene yang memerah, dan ketika Seulgi mengecek ke segala arah dia menyadari posisi ini terlalu canggung untuk mereka. Seulgi mengangkat kedua tangannya dan memegang kedua pundak Irene, dengan cepat Seulgi berputar dan kini Seulgi yang berada di atas Irene.

Irene terkesiap ketika tubuhnya terbanting pelan karena Seulgi memutarkan tubuhnya. Matanya tidak bisa lepas dari mata monolid di atasnya. Saking indahnya Irene tidak ingin berkedip dan terus menatap mata Seulgi. Dari wajah datar, Seulgi tersenyum melihat wajah Irene yang malu.

"Lucu." Bisik Seulgi.

Seulgi langsung bangun dan berdiri. Seulgi pura-pura membenarkan pakaiannya, padahal di dalam hati dia seakan berteriak keras karena tanpa sengaja bisa melakukan posisi itu dengan Irene. Orang yang benar-benar ia cintai.

"Sekarang kamu udah punya nomorku. Jadi, telfon aku kalo ada apa-apa." kata Seulgi yang duduk di kursi.

Irene mengambil posisi duduk di atas kasur, masih dengan wajah malunya. Irene mengangguk kaku, namun nyawanya masih terjebak seakan Seulgi masih berada di atas tubuhnya. Dari kejauhan Seulgi diam-diam cuman bisa tersenyum tipis melihat Irene, tentu Seulgi sangat merasa senang namun dia tidak bisa menunjukkannya.

"Bagaimana lututmu? Masih sakit?" tanya Seulgi berusaha mengalihkan keadaan.

"Y-ya."

"Masih sakit?" tanya Seulgi tidak percaya.

"Ah, gak! Maksudku gak sakit!" Irene berteriak. "Maaf, maksudku, sudah gak sakit. Aku bisa jalan seperti biasa lagi."

Seulgi mengangguk-ngangguk. Dia mengambil dan memainkan handphonenya, lalu dia menyimpan nomor Irene. Pada awalnya Seulgi mengetik 'Bae Joohyun' untuk menamai nomor Irene, namun dia menghapusnya dan mengetik ulang menjadi 'Irene🐰' lalu menyimpannya.

"Kalo gitu ikut aku."

"Kemana?"

Seulgi tidak menjawab dan berjalan ke arah pintu, Seulgi mengabaikan pertanyaan 'kemana?' dari Irene yang terus berulang. Namun Irene tanpa sadar justru bersiap-siap untuk pergi keluar. Seulgi membuka pintu dan menunggu Irene di luar karena dia tau Irene harus mengganti pakaiannya.

2gether » Seulrene [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang