2gether [05] Perasaan Campur Aduk

3.2K 497 51
                                    

As always jangan lupa vote dan komen!
Saran dan kritikan selalu saya terima!

.
.

Disaat hari terakhir mereka di Pulau Jeju, mereka menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Hampir sebagian dari staff SM memilih untuk istirahat di hotel seharian, begitupun Irene. Terlebih lagi lututnya masih belum pulih total, meski dia bisa berjalan dengan baik tapi Irene memilih untuk istirahat dari pada mengambil resiko.

Irene berjalan pelan menuju pintu ketika mendengar bel pintu. Tanpa memeriksa Irene langsung membuka dan mematung. Irene menahan napasnya ketika melihat Wendy dengan ekspresi sedih dan campur aduk, lalu Irene mempersilahkan Wendy masuk.

"Kenapa kamu datang kesini?" tanya Irene.

"Cuman mau tau kabarmu aja."

"Aku baik-baik aja, Wendy-ah."

Wendy tetap berdiri dan menatap lurus ke depan. Irene yang sudah duduk ikut melihat apa yang Wendy tatap namun tidak ada apa-apa.

"Yah, kamu kenapa melamun?"

"Apa kamu sengaja membuat Seulgi sebagai perisaimu, agar aku menyerah mengambil hatimu?" Wendy langsung to the point.

Irene menghindar kontak mata dengan Wendy. Irene bingung harus menjawab apa, jika menjawab iya maka bagaimana dengan Suho? Tapi, jika dia menjawab tidak maka itu akan membuat Wendy lega dan Wendy terus menerus menggodanya. Irene hanya bisa menghela napas dan tidak menjawab apa-apa.

"Kalo kamu memang punya hubungan lebih dengan Seulgi, apa yang akan Suho katakan jika dia tau?" tanya Wendy.

"Kalo kamu tau aku punya Suho, kenapa kamu gak menyerah? Sudah jelas aku akan menolakmu." Jawab Irene.

"Jadi, kamu dan Seulgi gak ada apa-apa?"

"Ada." Irene menjawab setelah dia terdiam cukup lama. "Dan Suho gak tau tentang ini."

"Jadi, kamu bermain-main di belakang Suho?"

Irene bangun dari duduknya. "Berhenti bicara omong kosong. Jangan berkata seakan aku yang jahat disini."

"Kenapa kamu gak bisa menerimaku, Irene-ah?"

"Kamu gila? Aku perempuan, dan kamu perempuan." Irene menggeleng pelan. "Dan aku hanya tertarik pada laki-laki."

"Kamu bilang Seulgi ada apa-apa, bagaimana bisa kamu bilang kamu hanya tertarik pada laki-laki kalo masih ada Seulgi?"

Irene menghela napas frustasi. "Lalu aku harus bagaimana, huh? Kamu gak bisa memaksa hatiku untuk mencintaimu, Wendy-ah. Aku bisa menerimamu sebagai teman atau sahabat, tapi kalo lebih, aku gak bisa."

Wendy berusaha menahan air matanya, dia menyesal kenapa dia datang ke kamar Irene. Wendy tersenyum pahit pada Irene di depannya.

"Aku penasaran diantara kalian, siapa yang berpura-pura dan siapa yang bersungguh-sungguh." Kata Wendy. "Aku sama sekali gak percaya kamu dan Seulgi punya hubungan lebih."

Wendy berjalan ke arah pintu dan membukanya. Namun dia mematung ketika melihat Seulgi yang baru saja ingin menekan bel pintu. Seulgi sama-sama terkejut dan menatap tajam ketika yang pertama ia lihat bukanlah Irene.

Wendy bersikap tidak peduli dan menabrak pundak Seulgi saat keluar dari situ. Seulgi menatap pundaknya lalu menatap punggung Wendy yang berjalan menjauh, alis Seulgi mengerut dan hatinya seakan dibakar oleh rasa cemburu.

"Hei, kamu ngapain- ah!"

Irene terkejut dan hampir teriak ketika kedua pipinya di pegang oleh Seulgi. Seulgi memutarkan kepala Irene ke segala arah untuk memeriksa wajahnya. Seulgi menatap Irene dari atas hingga bawah dan dia merasa lega ketika tidak ada hal aneh yang terjadi.

2gether » Seulrene [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang