O8. Jimin

488 140 49
                                    


Yoongi mendekati pemilik suara merdu itu.  Perlahan, dan amat tenang. Sampai hanya tinggal beberapa langkah dari tempatnya duduk, si pemilik suara merdu itu menoleh ke arahnya.

Mata birunya berkilau terkena pantulan sinar matahari, rambutnya yang pirang terlihat sangat lembut membuat yoongi ingin menyentuhnya. Bibirnya ranum menggoda.

Yoongi terpana. Lama sekali mematung menatapnya. Sampai dia buka suara sembari tersenyum bibir ranum nya.

"Itu kucing? Atau macan tutul ya?"

Yoongi tersadar seutuhnya, menutup mulut yang tadinya menganga lebar. Ia kembali memperhatikannya. Tetapi ia masih belum mau membuka suara. Yoongi masih curiga dengan indra pengelihatan nya.

Karena yang dilihat di depan mata terlihat sangat cantik bagai bidadari, atau mungkin bisa juga setan yang sedang menyamar menjadi sosok cantik.

Paranoid.

Sang raja  berjalan lebih dekat untuk memastikan pengelihatannya, ia kemudian memegang bahu makhluk asing namun cantik di depannya. Yang di pegang  melongo, tak memutus kontak mata dari manusia di depannya.

"Oh jadi kamu manusia"

Manusia cantik itu tertawa, "tentu saja. Kamu pikir aku sejenis siluman atau apa?"

Yoongi merespon dengan menaikkan bahunya. Tak mau menjawab jujur kalau visualnya sebenarnya mirip dengan bidadari di lukisan kamar seokjin.

Sang raja yang sudah percaya bahwa dia tidak berbahaya, kemudian duduk di sebelah manusia cantik itu. Setelah bokongnya mendarat pelan di batu besar, ia kemudian menggulung celana nya hingga sebatas betis agar tidak basah terkena air.

"Kamu siapa?" Tanya manusia cantik itu.

Yoongi cukup terkejut dengan pertanyaan yang dilemparkan oleh makhluk cantik tersebut, maksudnya— oh ayolah masa kau tidak tahu kalau aku raja di negeri ini?.

Yoongi memutar matanya.

"Aku raja, tentu saja" ucap yoongi bangga, jemarinya mengusap pucuk kepala kucing di pangkuannya. Sementara si rambut pirang itu menatapnya sembari tersenyum.

"Sombong sekali" ucapnya sembari terkekeh.

Yoongi menaikkan sebelah alisnya, cukup kesal mendengarkan ucapan manusia di sebelahnya. Tetapi yoongi tak membalas ucapannya.

"Jadi, apa yang dilakukan seorang raja di air terjun seperti ini?"

"Relaksasi?, Entahlah aku suka mendengar suaranya"  yoongi kemudian menatap air terjun yang mengalir deras itu.

"Kau sendiri?" Yoongi balik bertanya. Yang ditanya hanya berdehem pelan.

"Hmm, mungkin sama? Awalnya aku mencari kayu bakar dan mendengar suara air jadi aku menghampirinya"

"Lalu kau bernyanyi?"

"Kamu mendengarnya?" Ucap si rambut pirang sembari tersenyum. "Berarti kamu sudah dari tadi ya berada di sini?".


Yoongi terkesiap, panik takut ketahuan kalau dia menguping dan mengintip. "Aku tidak mengintip mu ya!"

"Lho aku tidak menuduh mu mengintip ku kok?" Ucap si rambut pirang sembari tersenyum kecut. Bingung kenapa laki laki di depannya panik dengan pipi yang bersemu merah.

Kadapat.

Yoongi karena malu, ia akhirnya memutuskan untuk mengalihkan topik pembicaraan. Mereka berbicara banyak hal seperti telah berteman sangat lama. Yoongi nyaman bertukar cerita dengannya, terkadang yoongi juga melemparkan tebakan yang aneh (buatan seokjin) dan berhasil membuat si rambut pirang tertawa mendengar jawabannya yang amat konyol.

futago | ymWhere stories live. Discover now