O1. monogatari

1.3K 216 21
                                    


Hei, apakah kamu pernah mendengar cerita seperti ini?




Pada zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan yang sangat miskin karena sebuah pertaruhan raja terdahulu nya dan menjadi tanah jajahan kerajaan tetangga nya sendiri.

Setelah dijajah kerajaan tetangga selama bertahun tahun, kerajaan itu menang dalam perang dan menguasai beberapa wilayah besar sebagai hadiah nya. Kekayaan yang melimpah, dan takdir yang indah.

Namun sayang, kerajaan ini sudah tak memiliki raja. Sang raja yang disebut sebut sebagai raja yang baik nan bijaksana itu,  tewas saat perang. Ia menghunus kan pedang nya pada raja lawan, tetapi lawan juga menghunus kan pedang tepat di jantung nya.

Beruntung , penasihat nya berhasil selamat dan memiliki tekad kuat untuk membangun kembali kerajaan nya menjadi kerajaan yang kuat. Sehingga tak ada lagi yang berani menginjak injak tanah kelahiran nya tercinta.

Beberapa bulan setelah mencari petunjuk untuk mencari orang yang tepat sebagai pengganti raja, sang penasihat ini menemukan sebuah buku pedoman yang merupakan riwayat raja terdahulu. Di sana tertulis,





"Apa bila sang raja meninggal dan tidak memiliki keturunan. Maka penasihat berwenang untuk memilih salah satu dari sepasang anak laki laki kembar yang lahir saat perang"






Membaca itu sang penasihat menutup buku riwayat tersebut, kemudian berdiri dan mulai bergegas mengumpulkan prajurit prajuritnya guna mencari anak kembar yang terlahir saat perang.

Ia melakukan penyelidikan ke seluruh pelosok desa, menanyai warga yang selamat, maupun yang merupakan seorang pendatang baru.






futago | ©adorabletrash

25O52O2O












setelah pencarian panjang, sang penasihat itu dibawa ke rumah sederhana di ujung gang. Tampak sangat kotor dan terlihat banyak barang yang tidak memiliki tempat. Kedatangan nya, membuat wanita paruh baya di dalam rumah itu cukup terkejut.


Ia tampak sedang menidurkan kedua anak lelaki nya di tempat tidur bayi.

"Tuan penasihat ada perlu apa sampai repot repot datang ke rumah saya?"tanya nya.

"Saya hanya seorang petani miskin, mungkin tuan terhormat salah mengunjungi rumah reyot ini" imbuh nya.

Sang ibu tampak berusaha tersenyum meskipun suaranya bergetar dan mata nya ragu ragu menatap mata tajam sang penasihat raja.

"Bayi yang tampan, siapa nama nya?"

Penasihat raja itu mendekat, guna melihat dua bayi itu lebih dekat. Salah satu nya membuka mata dan tertawa pada nya. Benar benar seperti malaikat. Terlihat sangat suci.

"Mi—n, Min Yunki, dan Min Yoongi" jawab sang ibu dengan tetap mendekati tempat tidur bayi itu. Mengambil ancang ancang jika sesuatu akan terjadi pada bayi nya.

Sang penasihat mengulurkan tangannya untuk membelai salah satu bayi yang tadi tertawa padanya. Hatinya terasa menghangat, seketika seokjin tahu, dia lah orangnya. Orang yang pantas ia bimbing menjadi raja yang kuat.

"Kalau aku mengambil si periang min yoongi yang ini—" ia menjeda kalimat nya sembari melirik sang ibu.

" apa yang akan kau lakukan ?" Sambung nya

Kemudian ia tersenyum. Senyum yang membuat siapapun merinding melihatnya. Mendengar hal itu, manik mata sang ibu menciut, wanita itu benar benar marah, dengan sekuat tenaga tangan nya segera mendorong sang penasihat menjauh . Lalu ia merentangkan kedua tangan nya sembari melindungi tempat tidur bayi tersebut.


"Tidak akan aku biarkan!. Penasihat kim seokjin, dengan segala hormat, saya mohon tinggalkan rumah ini segera!" Bentak wanita itu pada sang penasihat.

Matanya berkilat, bibirnya bergetar, ia  mati matian menahan tangis nya agar tak terlihat lemah di hadapan sang penasihat. Sementara kedua bayi kembarnya saling menggenggam tangan dan menangis karena suara keras sang ibu.

Penasihat kim tetap tenang, ia tentu tau hal itu akan terjadi. Kemudian sang penasihat mengangkat tangan kanan nya mengisyaratkan para prajurit di belakangnya untuk melanjutkan rencana.

Dua prajurit itu maju lalu, menyeret wanita paruh baya itu menjauh dari tempat tidur bayi.  Sang ibu menjerit dalam keputusasaan. Tenaga nya tak mampu melawan dua pria dewasa dengan otot kekar yang sudah terlatih.

"BERHENTI! JANGAN SENTUH ANAKKU!" Ia berteriak sekali lagi, berusaha menahan seokjin agar tidak mengambil salah satu bayi nya. Berharap teriakan nya akan mengubah pikiran seokjin dan mengusirnya dari rumah sederhana miliknya.

Tetapi tetap saja seoarang kim seokjin tentu semakin mengabaikan nya. Ia tetap terus melangkah mendekati tempat tidur bayi dan menggendong min yoongi dengan tangan besar nya.

Bayi itu menangis, ia tak ingin melepas genggaman tangan saudara kembarnya. Suara kepedihan di rumah itu sangat memekakan telinga. Menyayat hati siapa pun yang mendengar nya.

Kim seokjin berhasil melepaskan tautan tangan kecil itu, ia menggendong bayi gembul berumur sembilan bulan dan mendekapnya penuh kasih sayang. Suara tangisnya mereda. Sementara sang ibu dan saudara kembarnya masih menangis mengisi suara pilu rumah reyot itu.

"KIM SEOKJIN BIADAB! TAK CUKUP SUAMI KU MENGORBANKAN NYAWA NYA UNTUK BERPERANG?!. MENINGGALKAN AKU YANG TENGAH HAMIL BESAR, DAN SEKARANG KAU TEGA MEMBAWA ANAK ANAKKU?!. MASIH BERANI KAU SEBUT DIRIMU SEBAGAI MANUSIA?!"

suaranya mulai terdengar serak. Kim seokjin menatapnya iba. "Oh malangnya. Semoga suami mu tenang di surga". Berpura pura bersimpati sebentar, lalu sang penasihat itu melangkah keluar dari rumah sederhana itu. Belum beberapa langkah menjauh, ia kembali mundur ke ambang pintu.

"Omong omong, yang meninggal bukan hanya suami mu saja. Sang raja yang sangat aku hormati juga meninggal dunia jadi —" ia melirik tajam ke arah sang ibu.

"Jangan seolah olah menjadi yang paling menderita se-jagat raya, tolong ingat itu" seokjin tersenyum, kemudian ia benar benar pergi  meninggalkan rumah reyot itu.

"Kumohon jangan ambil anakku... Kumohon kembalikan min yoongi..." Suaranya melirih.

Sang ibu menangis tersedu sedu bahkan setelah tangan nya dilepas oleh para prajurit. Dan pada saat tangan nya terbebas dari cengkraman para prajurit ia segera berlari, berupaya mengejar seokjin.

Tetapi dengan sigap salah satu prajurit itu memukul tengkuk nya, membuat sang ibu tidak sadarkan diri dan terjatuh ke tanah.

Setengah sadar ia mendengar salah satu  prajurit itu berkata , "Lebih baik kau tetap hidup bahagia dengan anak mu yang satu lagi bu. Kami minta maaf tidak bisa membantu" kedua prajurit itu kemudian juga pergi meninggalkannya.

Lalu pandangan nya menghitam. Kelam, seperti hari hari yang akan membuntuti cerita dua anak kembar yang terpisah karena prasasti.



































































Futago

Bagian satu ; monogatari

Selesai.





Jangan lupa tinggalkan komen dan ⭐ jika kalian suka dengan cerita ini. Terimakasih sudah mampir dan membaca! ❤️

- penuh cinta, dengan cinta.
Tertanda, dora.

futago | ymOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz