10 - Pre Wedding

172K 18.8K 994
                                    

Toko perhiasan tampak sedang sepi, suatu keberuntungan bagi Aqira dan Bara karena mereka tak akan jadi pusat perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Toko perhiasan tampak sedang sepi, suatu keberuntungan bagi Aqira dan Bara karena mereka tak akan jadi pusat perhatian. Hanya ada pegawai yang kini tampak terkejut karena kedatangan keduanya. Pertama Aqira Aghna, model terkenal yang merupakan wajah dari brand perhiasan mereka. Dan kedua Bara Aditya, atlet tampan yang tengah jadi pembicaraan panas kaum hawa.

Yang menjadi pertanyaan besar para pegawai, kenapa mereka datang berdua?

"Lo aja yang pilih," bisik Bara.

"Enggak, pilih berdua. Enak aja suruh-suruh aku!"

"Heh! Gue itu calon suami lo. Ya lo harus nurut lah sama gue. Kalo gue suruh lo yang pilih, ya harus nurut."

"Kan masih calon, belum resmi. Udah ayo pilih bareng! Emang aku aja yang nikah? Kamu juga 'kan?"

Bara berdecak, dengan malas ia mengikuti langkah Aqira. Mereka berdua disambut oleh pegawai toko perhiasan. "Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?"

Bara to the point menjawab, "Cari cincin nikah, Mbak."

Tampak pegawai terkejut dengan ucapan Bara, "Untuk siapa kalau boleh tahu? Agar saya carikan ukurannya."

"Buat kita." Balas Bara lagi tak basa-basi.

Aqira sudah gugup, ia benar-benar tidak siap publik mengetahui ia hendak menikah. Berhadapan dengan pegawai perhiasan saja ia sudah gelagapan, bagaimana nanti kalau ia diburu wartawan? Aqira takut.

"Tunjukin aja pilihan terbaik di sini, Mbak." Ucap Bara menyadarkan pegawai toko yang masih bengong.

"M..mari saya antar."

Bara dan Aqira disuguhkan macam-macam model perhiasan. Di sana Aqira mulai memilah. "Kamu suka cincin yang gimana?"

"Terserah, yang penting warnanya silver. Emas terlalu pasaran."

Aqira mantuk-mantuk. "Kalo rose gold suka?"

"Kayak gimana? Gue nggak tahu,"

Aqira mengambil sepasang cincin yang mencuri perhatiannya. "Mbak, cincin ini yang warna rose gold ada?"

"Ada, saya ambilkan dulu."

Aqira mengangguk dan tersenyum untuk membalas.

Pegawai itu kembali dengan cincin yang diinginkan Aqira. Gadis itu memperlihatkan kepada Bara. "Ini, suka nggak?"

 "Ini, suka nggak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Potrait [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang