Bagian 18

45.8K 3.9K 127
                                    

***

Malam ini Ara dan Jane ingin bersiap untuk pergi ke acara yang telah diselenggarakan oleh Ayah-nya Arga. Bahkan, suatu penghargaan besar karena mereka bisa di undang dalam acara yang cukup penting seperti ini. Tidak semua orang bisa hadir dalam acara ini, terkecuali memang orang-orang penting atau yang dekat dengan Arnold.

Tampilan Ara malam ini cukup menarik, ia memakai dress ketat panjang berwarna hitam, dengan gaya rambut yang sengaja ia gerai ke belakang. Dia juga memakai anting kecil yang berwarna silver. Sedangkan, Jane memakai dress selutut berwarna maroon, dengan gaya rambut yang di cepol sempurna. Kedua gadis itu, tampil begitu cantik malam ini.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka berdua sampai di rumah Arga. Menurut Jane, rumah Arga besar sekali, bahkan sudah bisa dikatakan mewah. Dinding berwarna putih yang menguasai bagian luar rumah itu, membuatnya tampak indah dan megah.

Di dalamnya pun, sudah ada banyak sekali para tamu undangan yang sudah datang. Di lihat dari tamu undangan yang datang, sepertinya mereka orang penting semua. Apalagi wajah-nya yang terlihat dari luar negeri semua, sungguh menakjubkan.

"Lisa udah sampai, Ra?" tanya Jane memulai percakapan. Mereka berdua memang sengaja tidak berangkat bertiga, karena Lisa sendiri yang tidak mau ikut bersama mereka. Entahlah, mereka juga tidak mau mempertanyakan alasannya, mungkin gadis itu ingin di antar oleh kekasih nya.

"Mungkin dikit lagi," jawab Ara seraya mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan ini, alunan musik classic yang terdengar di telinga Ara, membuatnya sedikit mengeluarkan senyuman.

"Lo mau minum?"

"Boleh."

"Oke, tunggu sebentar."

Pesta yang di hias dengan berbagai macam ini, membuat Ara tak hentinya berdecak kagum. Ada bunga hiasan, bunga asli, dan juga beberapa pajangan yang terbuat dari emas asli yang berkilau. Ternyata Arga sungguh se-kaya itu, jadi tidak heran jika nama Rajendra sudah tersebar luas dimana pun.

Tidak lama kemudian, Jane kembali datang sambil membawa dua gelas minuman anggur. Sebenarnya ada berbagai banyak minuman, tetapi Jane memilih yang Anggur manis, dari warna nya yang cantik dan juga rasa yang enak.

Ara menanggapi minuman yang disodorkan oleh Jane. "Anggur biasa?"

"Menurut lo anggur apalagi? Anggur merah?" jawab Jane di akhiri kekehan kecil. "Bersulang." mereka berdua menempelkan gelasnya masing-masing, kemudian meneguknya bersamaan.

"Lisa masih belum ada kabar?" tanya Ara lagi.

"Belum, chat gue aja nggak di bales dari sore. Atau mungkin, dia kena macet di jalan?"

Ara mengangguk-angguk kecil. "Mungkin."

"Ah, sepertinya nggak mungkin, Ra. Tadi aja sebelum kita datang kesini, jalanan fine-fine aja, kan?"

"Siapa tau karena lampu merah."

Ting.

Bunyi notifikasi pesan muncul di ponsel Ara, Karena ponselnya juga berada di tangan nya, dia pun mengecek dan tertera nama Lisa disana. Tanpa menunggu apapun, Ara membuka room chat tersebut.

Lisa

Ra!
Tolongin gue! Ada orang yang bawa gue raa, please gue takut banget raa..

Deg.
Ara terdiam sebentar sambil membelalakan matanya. Pantas saja gadis itu datang lama sekali, ternyata ada sesuatu yang terjadi padanya. Dia mulai cemas sekarang. Ingin memberi tahu Jane, takut gadis itu akan khawatir dan rasa kesenangan-nya pun akan pudar. Mungkin, lebih baik dia tidak memberitahu pada Jane.

ARGA [END]Where stories live. Discover now