Strongest

7.8K 772 118
                                    

Taeyong duduk termenung disofa ruang tamu dirumahnya. Menunggu Sang Suami pulang dari kantornya.

Setelah beberapa menit menunggu, terdengar bunyi deru mobil dihalaman rumahnya. Suaminya sudah datang.

Taeyong melirik jam dinding, jam 3 subuh. Taeyong menghela nafas panjang. Dia hanya diam disofa menunggu Suaminya masuk kedalam.

Pintu berderit tanda ada yang membukanya dan masuklah seorang pria dengan raut wajah yang terlihat lelah.

Pria itu tidak menyapa bahkan menoleh kepada Istrinya dan berjalan melewati Taeyong.

"Jaehyun, aku ingin bicara." ucap Taeyong ketika Jaehyun melewatinya. Jaehyun terhenti seketika dan menghela nafas kasar.

"Ada apa? Aku lelah." ucapnya datar dan menatap datar Istrinya itu.

Taeyong menatap dalam mata Jaehyun, tak ada lagi kehangatan disana. Semuanya begitu dingin. Seolah-olah kehangatan yang ada didiri Jaehyun membeku.

"Kau kembali menemui wanita itu?" tanya Taeyong menatap wajah Jaehyun.

"Iya, memangnya kenapa?" ucap Jaehyun datar.

"Mark mencarimu dan menunggumu pulang hingga dia tertidur. Dan kau ternyata sedang bersenang-senang dengan kekasihmu itu?" ucap Taeyong sambil menahan sesak didadanya.

"Kenapa tidak kau suruh saja Mark langsung tidur? Dan tentu saja aku bersenang-senang karena aku mencintai kekasihku itu. Apalagi dia sedang hamil sekarang." ucap Jaehyun dengan raut wajah yang terlihat menang. Seolah-olah tak akan ada yang dapat mengubah perasaanya.

Jaehyun mendaratkan tubuhnya disofa duduk dengan kaki disilangkan, menatap wajah istrinya yang duduk diseberangnya.

Taeyong terdiam mendengar itu, "Mencintai? Hamil?" cicitnya pelan. Jaehyun mengangguk dengan angkuh.

"Ya, sudah 5bulan dan aku sudah tak mencintaimu lagi." ucap Jaehyun dengan santai.

Taeyong menghirup nafasnya pelan, "Oke, aku akan terima dengan lapang dada jika kau tak mencintaiku lagi. Tak apa. Tapi pikirkanlah Mark, apa kau tidak memperdulikan anakmu sendiri?" ucap Taeyong berusaha menahan air mata yang tertampung dipelupuk matanya.

"Dan apa tadi kau bilang? Dia hamil? Jadi kau akan menjadi Ayah dari orang lain? Dan aku akan menjadi Ibu yang berbeda? Begitu? Dan katakan padaku bagaimana caranya aku menjelaskan tentang Ayahnya yang memiliki kekasih? Bagaimana kau akan menjelaskan tentang adik tiri kepada putra kita? Katakan padaku Jaehyun bagaimana caranya." Taeyong tanpa sadar menitikkan air matanya. Hati Taeyong terasa diremas sekarang.

"Apa perduliku dengan Mark?" ucapnya datar. Membuat Taeyong membelalakkan matanya terkejut.

"Dia anakmu Jung Jaehyun!" bentak Taeyong, dia tak dapat menahan diri lagi ketika mendengar Jaehyun berkata seperti itu.

"Aku melakukan ini semua karena aku terluka Taeyong. Aku terluka!" suara Jaehyun mulai meninggi membuat Taeyong tersentak dengan suaranya.

"Terluka? Apa yang telah kulakukan padamu hingga kau terluka seperti ini hah?" Taeyong membalas perkataan Jaehyun dengan raut wajah bingung. Selama ini dia selalu berusaha menjadi Istri dan Ibu yang baik bagi Suami dan Anaknya.

"DIA MERAMPASMU DARIKU!" bentak Jaehyun dengan keras. Untung saja kamar Mark berada diatas jadi balita itu tidak terganggu dengan teriakan Ayahnya.

Taeyong melongo dan mengerjapkan matanya, merasa bingung dengan perkataan Jaehyun.

"Merampas? Siapa yang merampasku?" ucap Taeyong bingung.

"Mark, dia merampasmu dariku. Semenjak dia hadir, aku kehilanganmu Tae. Aku kehilanganmu!" sorot mata Jaehyun menajam.

JAEYONG COLLECTION STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang