JAEYONG COLLECTION STORY

Glimpse Of Us

Detik demi detik telah dijalani, tanpa terasa hari mulai malam yang mengharuskan pria berparas tampan bernama Jung Jaehyun itu pulang dari Kantornya.

Tubuh lelahnya terus melangkah membawa dirinya pada mobilnya yang terparkir. Tak perlu waktu yang lama bagi Jaehyun untuk meninggalkan tempat itu, mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

Tanpa dirinya sadari ternyata sedang hujan lebat, entah apa yang Jaehyun pikirkan di Kantor tadi hingga baru saja menyadari akan hal itu.

Lampu merah yang menyala terang membuat Jaehyun menghentikan mobilnya, pikirannya tiba-tiba melayang jauh.
•
•
•
•
•
"Huh? Apa kita sudah sampai?" mata bulat yang Jaehyun sukai itu terbuka setengah karena rasa kantuk yang masih menyerangnya. Jaehyun sering memanggilnya Si Cantik.

Jaehyun terkekeh melihat itu, tangannya mengelus pelan kepala Si Cantik itu. "Belum, Sayang. Tidurlah dulu, aku akan membangunkanmu nanti." ucapnya lembut.

Si Cantik melemaskan tubuhnya, matanya kembali menyayu, tapi menyadari bahwa langit sedang menurunkan hujan begitu deras.

"Oh. Hujannya lebat, hati-hati."

"Iya, Sayangku."
•
•
•
•
•
TIN TIN

Oh astaga! Jaehyun terlalu larut dalam pikirannya hingga tak menyadari jika lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Dengan segera Jaehyun kembali melajukan mobilnya.

*****

Jaehyun memasuki Apartmentnya dengan langkah sedikit gontai, rasa lelah mendominasinya membuat Jaehyun rasanya harus mengeluarkan tenaga ekstra hanya untuk berjalan menuju kamarnya sendiri.

"Sudah pulang, Sayang?"

Jaehyun dengan cepat menoleh ketika mendengar suara lain didalam Apartmentnya, mata terpaku melihat sosok itu. Bukan terpesona, hanya saja mata Jaehyun melihat sosok lain dalam diri Tunangannya itu.

Ya, Jaehyun sudah mempunyai Tunangan. Seorang wanita cantik bernama Kim Hyejin.

Wanita berparas cantik yang begitu baik dan penyayang, Hyejin juga sosok pengertian dan bisa menghibur Jaehyun ketika pria itu sedang dalam kondisi yang tidak baik.

Menjadikan hidup Jaehyun yang awalnya seperti hujan berubah menjadi pelangi. Begitu sempurna dan sosok yang diidamkan semua orang, tapi mengapa Jaehyun tidak berdebar?

"Sayang? Kenapa diam?" Hyejin melingkarkan lengannya pada pinggang Jaehyun.

Jaehyun tersenyum tipis, "Tak apa? Kapan kau datang? Kenapa tak memberitahuku? Aku akan menjemputmu kalau begitu." lengan Jaehyun melingkari tubuh mungil wanita itu.

"Aku baru saja selesai datang keacara pesta lajang temanku, dia akan menikah bulan depan. Jadi sekalian saja aku singgah ke Apartmentmu, tak apakan?" Hyejin tersenyum cantik membuat Jaehyun merasa harus membalas senyuman itu juga.

Jaehyun sedikit menggeleng, "Tak apa, aku senang kau datang." ucapnya, "Aku punya es krim stroberi, kesukaanmu." tawar Jaehyun, dia ingat Hyejin juga suka es krim.

"Kau tau aku alergi stroberi, bukan?"

Sahutan Hyejin membuat Jaehyun terdiam, es krim rasa stroberi bukanlah kesukaan Hyejin, bahkan wanita itu menghindari makanan itu.

"Ah...Iya maaf aku lupa." gumam Jaehyun pelan.

"Tak apa."

Hyejin mengeratkan pelukannya ditubuh Jaehyun, menatap pria itu dengan matanya yang cukup bulat, "Aku merindukanmu." ujarnya dengan nada manja.