Cia menggeleng kecil.

"Cia gak akan ninggalin kalian, mungkin emang Cia udah ketemu sama orangtua kandung Cia, mungkin faktanya kalian bukan orangtua kandung Cia. Tapi yang Cia tahu, kalian adalah orangtua terbaik buat Cia, kalian yang selama ini ngerawat Cia, kalian yang buat Cia bisa sukses kayak sekarang. Tanpa mommy sama daddy, Cia gak bisa kayak sekarang"

Ketiga orang itu saling berpelukan. Lega rasanya jika kebenaran itu sudah terungkap, mereka tidak perlu lagi membentak Cia, menyuruh-nyuruh Cia, dan mereka bisa memberikan kasih sayang mereka yang sebenarnya kepada Cia.

"Cia, kalau kamu gak mau ikutin lomba renang lagi, gak pa-pa. Kalau kamu gak mau jadi model juga, gak pa-pa"

"Enggak mom, waktu kecil, Cia emang terpaksa ngikutin itu semua. Tapi sekarang, renang udah jadi bagian dalam hidup Cia, dan model, Cia juga suka ngelakuin itu"

🌱🌱🌱

"Pagi mom, dad"

"Pagi, sayang" Cia tersenyum. Sejak kejadian kemarin, hubungan ketiganya sudah membaik.

Gadis itu duduk di meja makan bersama dengan orangtuanya. Mereka menyantap sarapan mereka. Setelahnya, Cia segera berangkat ke sekolah.

"Cia"

Cia yang sedang berjalan di koridor sekolah menoleh ke belakang dan mendapati Leo.

Leo berlari ke arahnya dan langsung memeluknya.

"Ci"

Gadis itu hanya diam, ia hanya membiarkan Leo memeluknya.

"Cia, lo udah tahu semuanya kan?" Tanya Leo, Cia mengangguk kecil mengiyakannya.

"Gue seneng banget waktu tahu kalau gue punya kembaran, dan sekarang gue tahu kenapa waktu ketemu sama lo, rasanya gue pengen banget ngelindungin lo" Cia hanya tersenyum menanggapi perkataan Leo.

"Ci, nanti lo ikut gue pulang ke rumah ya. Papa sama mama pasti senang banget kalau lo tinggal di rumah, terus kita kumpul lagi sekeluarga"

"Maaf, gue gak bisa. Gue duluan ya" ujar Cia yang langsung meninggalkan Leo.

🌱🌱🌱

"Li, gue mau cerita" ujar Cia begitu sampai di kelas.

"Yaudah, cerita aja" Cia melihat sekeliling kelas dan kelas masih sepi, bahkan hanya ada mereka berdua.

"Jadi, Leo kembaran gue"

"HAH ? LO SERIUS?" Celine yang kaget tidak sengaja berteriak membuat Cia melotot ke arahnya.

"Sorry, habisnya gue kaget sih. Tapi beneran dia kembaran lo?" Cia mengangguk.

"Kok bisa?"

Cia mulai menceritakan semuanya kepada Lia.

"Jadi selama ini mereka bersikap kayak gitu ke lo karena mereka mau lo membenci mereka dengan tujuan kalau suatu saat nanti orangtua kandung lo temuin lo, lo gak akan binggung buat milih siapa dan lo gak akan sedih buat ninggalin mereka?"

"Iya"

"Gilaa sih"

"Sekarang gue binggung, Leo tadi ngajak gue pulang, dan gue nolak"

"Lo pikirin baik-baik aja dulu Ci. Lo nggak perlu memandang siapa keluarga kandung lo dan siapa yang bukan keluarga kandung lo. Anggap mereka berdua sama-sama berarti buat lo, pikirkan semuanya, dengan begitu lo bakal bisa milih, dengan siapa lo mau tinggal"

"Thanks, Li"

"Oh ya soal paman sama bibi lo gimana ?" Lanjut Cia.

"Mereka udah di tangkep. Makasih ya lo udah bantuin gue"

"Anytime"

🌱🌱🌱

Cia membuka pintu rumahnya, ia terkejut melihat orang yang datang ke rumahnya. Ya, mereka adalah Leo, Bunga dan Rio a.k.a keluarga kandung Cia.

"Cia, siapa yang datang?" Tanya Gloria. Ia menghampiri Cia. Sama seperti Cia, ia juga terkejut melihat kedatangan mereka, bukan hanya terkejut rasa takut kehilangan Cia mulai menyelimuti dirinya.

"Ehm, silahkan masuk" ujar Gloria.

Mereka masuk dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu.

"Bi, tolong ambilin minum"

"Baik, nyonya"

Tak lama, salah satu maid di rumah Cia datang membawa 3 gelas berisi jus jeruk, ia menyajikannya di atas meja.

"Silahkan di minum" ujar Gloria.

"Makasih. Maksud kedatangan kita ke sini, kita ingin..."

TBC

08.06.2020

Cindy Caroline


CHIARA (Completed)✅✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora