Bagian 1 - Him

Start bij het begin
                                    

"Uhm, Sorry ─Sir ... saya mau keluar."

Bisa kulihat jari - jari lentiknya menghadang setiap pergerakanku sekarang. Dia menguncikan dalam pergelangan tangannya yang begitu kuat.

"Gak mau sama saya dulu?"

"Maksudnya apa ya Sir?"

Gertakan keras sampai di telinga kananku, kini terasa sakit sampai pangkal pendengaran. Raut wajahnya seperti murka dengan mudahnya berubah secepat kilat.

"Kamu boleh keluar kalau tidak tertarik sama pelajaran saya."

Postur tegapnya berbanding, kini kami saling menyetarakan tinggi, walaupun aku tak cukup semampai untuk menyetarakan tingginya yang mencapai 179 sentimeter itu.

"Nggak begitu Sir, saya dengerin penjelasan anda dari awal sampai akhir, saya mencatat semuanya tanpa terlewat" jawabku

"No. Your eyes tell me the truth."

Apa maksudnya?

"Saya suruh kalian memperhatikan layar di depan, kenapa kamu tidak menghadap layar yang sudah saya siapkan? Saya tau kamu mencatat itu dari Eleana."

Oh sial!

"Saya minta maaf Sir"

Aku menundukan pandangan tak percaya, jadi dia memperhatikan mahasiswanya sebegitu detail?

"Saya tidak mau lihat kamu di kelas saya pekan depan"

"t─tapi Sir!!!"

Dia sudah keluar lebih dulu dengan gagahnya melewatiku tak lupa membanting pintu kelas begitu kasar.

Jujur saja, obsesiku selama ini adalah beliau. Sir Doyoung adalah salah satu dosen yang tampan, muda, kaya raya, pintar, berasal dari keluarga berada dan orang tuanya merupakan salah satu anggota dewan yang bekerja di istana negara.

Aku terlalu jujur ya? Tidak perduli, lagi pula dia kan tidak pantas bersanding dengan orang sepertiku. Usia kami terpaut 15 tahun. Dia 35 dan usiaku memasuki kepala 2 saat ini, lebih tepatnya 20.

Suara berat, fisiknya yang gagah, pakaiannya yang selalu modis setiap harinya menjadikan Sir Doyoung salah satu dosen yang bisa dijuluki Daddy's vibe oleh semua mahasiswa perempuan di kampus kami. Kemeja yang selalu terlihat mengetat di bagian dadanya bahkan tak malu - malu ia tonjolkan di dalam kelasnya. Sally salah satunya, mahasiswa perempuan yang duduknya selalu paling depan jika Sir Doyoung mengajar di kelas. Namun setelah itu ia akan berpindah ketika Mister Jungwoo yang mengajar.

Sir?

"Cuma minta ditemenin aja, gak ngapa ngapain. Lo gak bakal diajak having sex kok."

"Jam delapan, di Coffee shot story"

PIP

Mini dress selutut serta rambut tergerai  kini menemaniku duduk di sebuah meja kokoh bercorak kayu jati berisikan empat orang, baiklah ia sudah datang.

"Hany!"

"Omg. Gak ketemu sebulan makin cantik aja lo. Yakin sih gak bakal kecewa ini mah"

Hany adalah salah satu sahabatku, dia selalu membantuku ketika aku dan keluargaku mengalami masa sulit, begitupun sebaliknya.

Hany mengenalkanku pada seorang pria yang katanya bisa menolongku. Tentu saja tidak dengan cuma cuma. Tetapi Hany sudah berkata bahwa kami tidak akan melakukan hal hal yang aneh sekalipun.

SIR | DoyoungWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu