puzzle piece'2

335 96 17
                                    

Terimakasih untuk kembali melengkapi ku.
My missing puzzle piece
Zhong Chenle🐬

"Aku bahkan tidak tahu kalau dia hamil. Maksudku badannya terlalu kerempeng!"

"Aku juga hanya ikut dengan orangtua ku dan Kak Sese untuk pergi. Saat aku pulang rumah sudah sangat kacau. Kakak perempuan Yeji sangat-sangat kejam. Dia yang memiliki hubungan dengan kakakku tapi Kak Sese malah bermain dengan Yeji, dia tak terima dan membuat kami harus pergi."

"Ke Argentina?" Chenle bertanya walau dia tahu Hanna seharusnya tidak disana. Beberapa hari yang lalu ia dengar dari Jisung kalau Yeji pergi ke Argentina untuk mencari seseorang dan itu sangat penting. Tapi setahunya Hanna tidak disana kalau memang Yeji ingin mencari Hanna dan meminta maaf. Iyaa Chenle yakin Yeji telah menyesal pada Hanna tapi rupanya yang benar-benar Yeji cari bukan Hanna nya tapi Kakak Hanse nya. Sungguh memusingkan otak.

"Eum. Kau pikir Yeji mencari Kak Sese?"

"Sebelumnya hanya kau yang kupikirkan, tapi sekarang yaa siapa lagi?"

"Dengar Le, aku di Kanada!"

"Aku tahu itu."

"Dari mana kau tahu?"

"Kau memakai kartu ku." Chenle sedikit ter-kekeh.

"Ouh Le. Maafin aku yaa, tapi aku sudah bekerja dan menabung. Aku akan mengembalikan semua uang mu."

"Tidak. Tidak usah, cukup kembali saja. Agar aku percaya kau pergi bukan karena aku."

Eum, Hanna menahan nafasnya, sejenak hanya hening untuk keduanya.

Sebelumnya Hanna memberikan nomer telepon nya pada Chenle jika ingin lebih jelas bicara dan Chenle tanpa babibu langsung men-dial nomer telepon gadis itu.

"Hei..kenapa diam? Aku salah bicara? Apa kau tidak ingin kembali?" walau ragu Chenle akhirnya mengatakan apa yang ingin ia katakan.

"Tidak. Aku hanya..eum okay. Liburan musim panas sebentar lagi, aku akan datang." Diam-diam Hanna tersenyum di seberang sana.

Chenle menutup laptopnya dan mengambil jas kerjanya senyumnya merekah juga, "Segera beritahu aku kalau kamu sudah sampai bandara, pakai saja kartu ku jika memang masih butuh."

"Hei..pekerjaan ku cukup baik disini, jangan remehkan aku. Btw Zhong, sejak kapan kita pakai aku kamu?" Hanna terkekeh dengan pembicaraan mereka yang terasa kaku.

"Kamu yang mulai Haha, tapi aku suka." Chenle ikut tertawa.

"Baik aku juga suka." Hanna ganti malu-malu mengatakannya.

Ada kebahagian yang kembali dari diri Chenle sekarang. Dia bisa merasakan tawa hangat Hanna yang selalu bisa menular padanya, membuat ia juga ingin selalu tertawa bersama Hanna.

Le hati-hati jika di perhatikan manager dan para pekerja mu yaa..

Hoaam Chenle mendengar Hanna menguap, ia kembali tersenyum, "Kenapa kau mengabari ku di jam segini? Disana masih malam kan? Cepat sana tidur! Aku akan menelfon mu lagi. Bye!"

"Bye!" huh Hanna mendengus di seberang, "ini agar kau segera membalas pesan ku Lele" Hanna masih suka bicara dengab dirinya sendiri.

Chenle mengakhiri teleponnya dengan Hanna, dia harus keluar bertemu seorang investor dengan kakak nya. Chenle kali ini merasa lebih semangat tak seperti biasanya. Dia memang sudah memilih menjadi bagian dari bisnis kakaknya dan hanya memiliki saham pada perusahaan ayahnya, belum ada niatan baginya untuk menjalankan perusahaan makanan yang terlalu besar itu. Belum.

ᴘᴜᴢᴢʟᴇ ᴘɪᴇᴄᴇꜱ  || ᴄʜᴇɴʟᴇWhere stories live. Discover now