Quiet Down(1)

464 157 71
                                    

Quiet down, quiet down, quiet down biarkan kebohongan berkelana keluar, quiet down.
Melalui kegelapan dan bukalah matamu. Kau harus menghadapi kebenaran sekarang. . Just quiet down chillin' out ingat!
Quiet down🐬

Malam mingguan Chenle dan Hanna, mereka mencari caffee coklat yang menarik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam mingguan Chenle dan Hanna, mereka mencari caffee coklat yang menarik. Chenle sebenarnya sudah punya tempat langganan tapi dia bosan jadi mengajak Hanna ke tempat yang belum lama ini dibuka. Sekalian muter-muter kota.

"Lo yakin tempatnya bagus?" tanya Hanna yang duduk diboncengan Lele.

"Eum ga tau! Nana suka kesini sama ceweknya. Kita coba aja." Chenle berteriak dari depan. Padahal pelan saja Hanna pasti juga dengar.

"Nana kan gue!" teriak Hanna balik.

"Lo gak tau Na jaemin apa Han?" Chenle menyebut teman main bolanya yang satu kelas dengan Jeno di kelas 3.

"Ouh iya Kak Nana. Baru nyadar eui nama panggilannya samaan hihi." balas Hanna.

"Enggak. Ganti kalo sama gue. Lo Haha aja, lo kan banyakan ngakak!" Kekeh Chenle di depan.

"Yee serah lu lah. Penting makan coklat. Ngebut dong Leee!" seru Hanna semangat. Bayangan makan coklat macam-macam gratis sudah membuatnya sangat senang.

"Siap! Pegangan neng!" Waw Lele bisa nurut sama Haha.

Mereka sudah duduk di salah satu meja Caffee. Gak ada meja VIP kaya yang biasa Chenle pesen, lagian Lele kan mau berubah sederhana. Motor yang dia pake tadi, itu motor scoopy bukan moge nya yang udah lama dia tinggal. Kayaknya Lele benar-benar udah nyaman hidup biasa, sekolah pun dia masih setia jalan kaki bareng Hanna, pulang juga ngangkot.

Mereka berdua, tapi memilih meja yang besar untuk meja keluarga. Alasannya tentu saja karena pesanan mereka yang luar biasa banyak nya.

"Huwaaa asikkk thankyou Leleku cintakuu!!" Hanna sudah heboh dengan semua pesanan yang dibawakan mbak-mas pelayan di meja mereka.

"Berisik ah lo, lebay!" Chenle tertawa lebar. Hanna tidak tau bagaimana hati Chenle sekarang saat dia mengatakan hal itu. Seperti ada yang melompat-lompat di hati nya. Dia suka saat Hanna mengatakan itu sambil tersenyum. Ah dolphin kita..

"Chaa ayo makan!" Chenle mengambil garpunya untuk mencicip sepotong kue.

"Gue gak perlu jaim kan nih?" canda Hanna.

"Gak Haha.. Lo boleh jaim sama Kak Echan tapi sama gue sans aja. Ini kan buat minta maaf ke lo tadi." Hanna berbunga-bunga. Ini yang dia dapet cuman gara-gara sepotong coklat yang gak dia ikhlasin dimakan Lele? Aaa Hanna senang punya temen kaya Lele. Tapi dia gak mau juga kaya manfaatin Lele, dia kan udah banyak ngerepotin temennya itu.

ᴘᴜᴢᴢʟᴇ ᴘɪᴇᴄᴇꜱ  || ᴄʜᴇɴʟᴇWhere stories live. Discover now