ridin'1

403 125 40
                                    

Aku suka menjadi berguna untukmu, iya kamu.
Zhong Chenle🐬


"Halo, kak?"

"..."

"Aku tidak dengan Lia kak, memang ada apa?"

"..."

"Lele gak boong kak."

"...."

"Kenapa?"

"....."

"Lele bakal cari Lia."

"..."

Chenle menurunkan tangannya lemas, dia baru sadar akan satu hal. Lia menghilang. "Le? Kak Lia kenapa? Itu tadi siapa?" Hanna bingung melihat sikap Lele yang gelisah.

Lia belum pulang dari kemaren, pantas saja kemaren saat rumor tentang mereka ada Lia tidak melakukan apapun. Lia itu kaya angel, kalau ada masalah dia gak segan buat menyelesaikan nya. Ini artinya Lia kemaren juga gak sekolah. Jadi, Lia hilang nya sejak kemaren pagi bukan saat pulang sekolah?

Chenle berfikir keras. Ia harus mencari tahu dulu kemungkinan apa yang terjadi pada Lia.

Yaa, gadis cantik itu menghilang dan Kak Joshua tadi adalah kakak Lia yang baru pulang dari kerjanya setelah tahu dari asisten rumahnya kalo adeknya tidak pulang dari kemaren.

Braak.. Hanna menggebrak meja tapi tidak terlalu keras, hanya untuk membuat Chenle tidak melamun lagi.

"Lele?" Hanna mengguncang lengan Chenle. Kini Chenle menatapnya, "Yeji.." gebrakan kecil tadi mengingatkan cowok sipit itu akan Yeji. "Haha, gue pergi duluan yaa? Sorry banget ada sesuatu yang penting banget." Lele berdiri dan mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

Hanna mengerti, ini soal Lia. Ia hanya mengangguk mengiyakan tapi apa yang diberikan Chenle kemudian padanya membuatnya melotot kaget,

"lo kalo masih laper beli apa aja sendiri yaa, pegang ini." Chenle menyodorkan blackcard nya pada Hanna. "Kemaren lo dah beliin gue bakso jadi ini biar gue yang bayar, gue pergi dulu Ha." Hanna menerimanya tapi ia tak ingin. "Enggak ah Le, apaan lo kasih gue gini aja. Ntar kalo ilang gue yang repot, gue yang bayar kok tenang, lo pergi aja." Chenle cuman tersenyum dan menggeleng kemudian berjalan keluar menenteng tasnya.

Tadi, saat Chenle mencari dompetnya cuman ada uang cast buat naik taksi jadi dia tanpa pikir panjang memberikan kartunya pada Hanna. Dia hanya tidak enak saja saat harus pergi duluan dan tidak membayar, gentleman.

Hanna  menyenderkan tubuhnya di kursi, ia gelisah. "Kak Lia kenapa yaa?" ia terus menggumam, tapi karena tidak ada teman mengobrol ia akhirnya bangun dan membayar makanannya. Dengan uang dari dompetnya dan menyimpan blackcard Chenle ia berniat untuk segera pulang. Yaa, Hanna tidak berani untuk menggesek kartu Chenle ia hanya akan menyimpannya saja, sweetgirl.

Dia berjalan santai menuju rumahnya yang sudah tidak terlalu jauh. Jalanan yang ia lalui membuatnya ingat sudah 2 hari ia tidak berangkat sekolah bareng Chenle, tadi saja mereka naik taksi.

Ia melompat-lompat pelan, biasanya Chenle yang biasa berjalan seperti itu untuk mengimbangi jalannya Hanna yang kecepetan. Hanna selalu menganggap Chenle mirip dolphin kalo jalan begini, tapi dia suka daripada langkah Chenle yang terlalu pelan kaya bayi.

"Chenle nyari Kak Lia kemana yaa?" Hanna bicara sendiri lagi.

🐬🐬🐬

Chenle sudah sampai dirumah elit-nya. Ia segera mengganti baju dan sepatunya, perasaannya sudah yakin untuk segera ke rumah Yeji. Ia mengambil helm dan membawa motor gede nya yang lama tidak ia pakai.

ᴘᴜᴢᴢʟᴇ ᴘɪᴇᴄᴇꜱ  || ᴄʜᴇɴʟᴇWhere stories live. Discover now