Presiden Chenle

1K 206 187
                                    

Kalau gak bisa tinggalin, jangan bikin ribet. Gak pengen apa hidup tenang? Mau nantang gue?
Zhong Chenle🐬

 Gak pengen apa hidup tenang? Mau nantang gue?Zhong Chenle🐬

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Presiden Chenle alias Zhong Chenle. Keluarga Zhong sangat dikenal di kota kecil mereka, dan disekolahnya siapa yang tak kenal dirinya? Tidak ada. Bahkan kucing yang suka mencuri ikan di kantin pun terbiasa mendengar suara Chenle atau berita tentang Chenle. Semua tentang Chenle selalu menarik.

"Oh my Gaadss!! Gitu aja lo gak bisa?" Cowok yang suka teriak ini tengah menyindir Hanna yang sedang semangat mengerjakan soal matematika walau hasilnya tetep aja salah terus.

Yang disindir merasa gerah, ingin rasanya mencolok mata si sipit itu tapi dia tahan. Akhirnya dia hanya menunjukkan tatapan kejinya pada Chenle.

"Chenle, temennya salah tuh dibantuin bukan di salahin. Jangan suka begitu." Itu suara dari malaikat kelas mereka, Ibu Tania. Guru matematika sekaligus wali kelas 2-7 IPA itu memang berbeda dari guru matematika yang mungkin pernah kalian temui karena suaranya yang lembut dan berkharisma membuat dia mendapat banyak cinta daripada kebencian dari murid-muridnya.

"Hahah iya bu." tawanya renyah.

"Hanna nya aja yang bodoh bu. Gapapa kok." Hanna mengatakan itu tapi dengan menahan marah, jadi lucu.

Hanna dan Chenle tidak berhenti saling lirik dan sindir. Chenle memang presiden untuk banyak hal, salah satunya yaa matematika.

"Buk, itu kok bisa sih dapet segitu?" rasanya ada benang kusut di atas kepala Hanna sekarang. Oh ternyata itu rambutnya sendiri.

"Rumus Pythagoras Hanna!" Chenle kembali menarik ulur emosi dalam benak Hanna. Siap-siap saja untuk diterkam. Hanna memang mudah marah tapi sungguh hari ini dia tidak ingin marah-marah dulu.

Ada hal penting yang akan dia lakukan nanti pulang sekolah. Jangan sampai mood-nya hancur.

"Iya tau! Tapi hasilnya beda. Punya lo yang salah kali." balas Hanna.

"Bener kok punya Lele, lo nya aja yang bego. Ups!" Somi menimpali dari belakang. Teman-teman sekelas menahan tawa ada juga yang kelepasan. Sudah biasa memang untuk saling menyindir di kelas ini, tidak untuk di contoh yaa.

"Tenang anak-anak. Chenle coba kamu bantu Hanna daripada terus menghina dia!" akhirnya Bu Tania marah juga.

Ting..ting...tingg
Bel sekolah justru berbunyi ditengah riuhnya kelas 2-7.

'"Alhamdulillah..gak jadi ngajarin si serigala." Chenle memanjat syukur kencang-kencang. Bu Tania mengelus dada, anak-anak di kelas tertawa-tawa saja. "Zhoooong...lo kenapa hari ini mancing banget siiihh." Akhirnya Hanna tak tahan lagi.

"Apa sih Doooo nyebut-nyebut nama sakral gue!" balas Chenle. Dua anak yang duduk di tengah-tengah bangku Hanna dan Chenle merasa stress dengan teriakan mereka yang sama-sama tingkat atas.

ᴘᴜᴢᴢʟᴇ ᴘɪᴇᴄᴇꜱ  || ᴄʜᴇɴʟᴇWhere stories live. Discover now