Love 5 part 3

5.2K 253 17
                                    

Bukan lagi aku namanya, jika aku membiarkan perempuan brengsek itu menggangguku!
Kini mejaku penuh dengan sampah, dan ada tulisan ' BITCH' besar-besar di mejaku.
Sialan, wanita jalang itu masih belum merasakan neraka ternyata.
Tikus? lewat. Ia tentu sudah mengantisipasi bahwa lokernya akan ku isi dengan kejutan.
Mungkin aku bisa mulai dengan tempat favoritnya di Cafe? ahahaha! sepertinya tidak. Hmmm..
Bagaimana dengan sedikit tulisan di baju renangnya? tentu akan menarik sekali! aku tidak bisa membayangkannya!
Here We Go!

Tentu hari ini hari yang sangat cerah, walaupun langit berkata lain.
Aku sudah memutuskan untuk melakukan sesuatu di belakang baju renangnya.
Dengan bantuan air, maka baju renangnya akan sukses menjadi baju renang model terbaru! haha! Dan, perhatian semua orang pasti akan terpusat padanya.
Mumpung, kali ini semua murid juga turut turun ke kolam renang, mulai dari para bangsawan sampai kelas butler.

Aku melompat duluan ke dalam air dengan tenang, tanpa beban dan lagi, aku mengalahkan lawan renangku. Semua orang mendapatkan giliran untuk mewakili kelasnya berenang.
Dari sana, akan dipilih lagi yang menang dalam babak pertama, akan maju ke babak kedua, dan seterusnya. Padahal minggu lalu, sudah dicatat rekor renang dengan perenang wanita tercepat adalah Sasaki san. Tidak diragukan, seseorang seperti Sasaki san, tentu adalah idola segala idola.
Perenang tercepat laki-laki adalah Kyou. Dia memang hebat, namun aku tidak tertarik segalapun yang berhubungan dengannya, jadi anggap saja aku tidak mau tahu.

Kini akhirnya Si tuan Putri itu memulai gilirannya. Ia terjun ke dalam kolam. Aku sebaiknya keluar dari tempat tersebut secepat mungkin, karena aku yakin, sebentar lagi aku akan dicari Miho beserta gang nya.

Aku berjalan cepat menuju koridor yang panjang nan sepi tersebut. Ah, kenapa lampu koridor sama sekali tidak dibuka? Aku pun mempercepat langkahku. Instingku mengatakan aku harus melewati koridor ini secepat mungkin. Lalu baru kusadari, seseorang berjubah putih dengan kerudung hitam tengah berdiri ditengah koridor tersebut.

Aku pun tersentak, dan akhirnya mengambil langkah mundur. Tentunya, laki-laki ini cukup berbahaya.
 Walaupun caranya berdiri sangat kasual seperti orang biasa, namun ia tetap saja mempunyai aura pembunuh yang cukup membuat bulu kudukku berdiri. Orang yang levelnya berada diatas levelku- completely above my current level.

Aku tidak akan mengambil langkah gegabah. Tongkat sihirku tidak berada denganku kali ini. Tak ada yang bisa menyelamatkanku.
Aku hanya bisa menyelamatkan diriku sendiri. Dan.. aku pasti bisa melarikan diri dari laki-laki yang tak diketahui identitasnya.

" Sebenarnya, kami sama sekali tidak mau menyeretmu dalam masalah ini, namun karena keserakahan nenekmu, kamu menjadi korban dalam perang dingin ini" Ucapnya dengan dingin.
Well, apa aku sedang gila atau apa, tapi aku merasa suara pria itu cukup membuat hatiku bergetar.
Kalian tidak tahu betapa seksinya suara laki-laki ituu! jeritku dalam hati. Walaupun suaranya begitu memikat hati, tapi aku tidak bisa membiarkan diriku menjadi korbannya.
Meskipun mati ditangan pria yang sangat seksi tentu sebuah kehormatan untuk seorang perempuan yang tergila-gila akan wajah tampan seorang pria.
Aishhh, padahal aku belom melihat rupa pria tersebut! kenapa aku sudah bisa membayangkan laki-laki itu seksi dan tampan?!
Come on, Yurii! kamu masih belum mau mati bukan?!
Astaga, sepertinya aku membutuhkan Stilio melilitku tanpa ampun untuk membangunkan diriku yang melantur ini.

" Aku tidak mengerti maksudmu" Sahutku setelah batinku berhenti berkecamuk sejenak.
Laki-laki itu pun berjalan mendekatiku. Aku tidak boleh lari. Tidak, pasti ada satu cara untuk melawannya.
Ia berjalan mendekat, dan tiba-tiba ia sudah berada dihadapanku, dengan kerudung yang masih menutupi wajahnya.
Dengan frustasi, aku membuka kerudung hitam tersebut. Hening.
Rambut abu-abu yang sangat menarik perhatian pun terlihat.
Dengan wajah yang juga rupawan,lekuk wajahnya yang sangat artistik, kulit yang bahkan lebih halus dari kulit seorang wanita. Hidung mancung seperti layaknya orang barat.
Dan terakhir, sepasang mata yang berwarna biru tua yang sangat membuatku terkesima.
Ia terperangah sekaligus kaget karena aku berani membuka kerudungnya. Dengan cepat, ia memakai kembali kerudungnya dan kabur dari korridor tersebut dengan teleport level advance.
Diriku seorang masih ternganga dengan apa yang baru saja kulihat.
Apakah ini mimpi?
Oh tidak, seseorang bangunkan diriku ini!!!

My Prince is a butler!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang