1

78 4 0
                                    

Matahari pagi sudah menampakkan wujudnya di arah Timur. Gadis cantik dengan hondie dongker dipadu dengan jens ketat pas melekat ditubuhnya, tak lupa shoes putih kesayangannya. Di sinilah ia sekarang berjalan santai seorang diri di perkarangan kampus, banyak pasang mata yang memperhatikannya. Terutama kaum adam yang menatap nya dengan tatapan menggoda, tetapi gadis itu tak berniat menanggapinya siulan bahkan gombalan dari mereka hanya di anggap angin lalu.

"Sesil." Seseorang memanggil namanya

Orang itu mendekat dengan napas yang masih tersenggal-senggal, menepuk bahunya pelan menambah kesan akrab keduanya

"Gila ya lo gue panggil - panggil dari tadi juga." Ujar Dara yang masih mengatur nafasnya

"Kenapa emang?" Sesil masih kembali melanjutkan langkahnya pelan

"Lo udah ngerjain tugas matkul Dosen botak belom?" Tanya Dara yang ikut berjalan beriringan di samping Sesil

"Seriusan lo, ada tugas dari dia? Gue belom ngerjain apa-apa." Bukannya panik atau takut Sesil hanya menganggap itu hal enteng menurutnya

"Gue tau lo gak bakal peduli sama tugas-tugas kuliah, tapi kali ini lo harus ngerjain. Lo mau di bunuh tuh Dosen killer." Dara geram dengan sahabat satunya ini, memang biasanya mereka berdua tak peduli dengan tugas kampus. Tapi Dara kemarin dan hari ini moodnya sedang baik jadi semaleman ia mengerjakan tugas tersebut sampai selesai

"Mau itu Dosen botak, killer, ada taringnya dan apalah semacamnya, GUE GAK T-A-K-U-T." Ujar Sesil menekankan pada kata terakhirnya

"Kali ini lo harus nurut sama gue." Dara langsung menarik Sesil dan mempercepat langkahnya

Di sinilah mereka sekarang sudah di dalam kelas yang sudah banyak penghuninya. Mengingat jam masuk masih beberapa menit lagi Sesil hanya menelengkupkan kepalanya di kedua lipatan tangannya. Jangan salah dengan tugas si Dosen killer, ia sudah mengerjakan akibat paksaan dari Dara yang berbaik hati memberikan contekan padanya.

"Selamat pagi." Sapa seorang Dosen masuk ke dalam kelas tersebut

"Pagi Pak." Ujar semua serentak

"Baik, kita mulai saja pelajaran hari ini."

...

Saat ini Sesil sedang berada di kantin, dengan jus jeruk yang sudah ada di hadapanya. Ia terus saja memaki Dosen yang baru saja kelar jam pelajarannya. Sedangkan Dara berkali kali menghembuskan nafasnya jengah mendengar ocehan sahabat satunya itu.

"Emang itu Dosen kayaknya punya dendam pribadi sama gue!" Sesil mengambil sepotong siomay di piring Dara dan langsung menyuapkan kedalam mulutnya

"Iya, tapi gak siomay gue juga lo makan." Dara menatap Sesil geram

"Yaelah, tinggal lo pesen lagi aja kalo kurang gue yang bayar." Sesil meneguk minuman di depannya

"Ehh, Sil tar malem jadi gak lo balapan." Dara berbisik pelan di telinga Sesil

Byuurrr

"Gila yah lo, jorok banget." Geram Dara saat meja nya sudah basah akibat air yang menyembur dari mulut Sesil

"Sorry." Sesil hanya menunjukkan deretan giginya yang rapi sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya berbentuk huruf V tanda minta maaf

"Lagian lo sendiri ngagetin gue." Tambahnya lagi sambil memutar bola matanya

"Yahh, terus gimana omongan gue yang tadi?" Tanya Dara

Dear RevanWhere stories live. Discover now