orang yang berharga ?

Start from the beginning
                                    

"Siapa, Lin?" Tanya Glen.

"Itu, jadi tadi waktu lo lagi ke ruang guru, ada cowok yang nyariin Cia, dia bikin keributan, dia maksa Cia buat ikut sama dia, tapi Cia gak mau. Lo tahu, yang lebih parahnya lagi, dia nampar Cia, untung waktu itu Leo datang jadi Cia gak ikut sama dia, kita gak tahu dia siapa, Cia gak bilang apa-apa, yang jelas orang itu bilang kalau dia orang yang berarti buat Cia"

Cia hanya memutar bola matanya malas. Mendengar itu semua, membuatnya teringat kejadian tadi, kejadian yang sedang berusaha ia lupakan.

"Ci, are you okay?" Tanya Leo yang duduk di sebelah Cia.

Cia menoleh, ia mengangguk kecil. Tiba-tiba saja Leo mengacak-ngacak rambut Cia membuat Cia terkejut.

Untung saja apa yang Leo lakukan tidak dilihat orang-orang di dalam kelas, kalau nggak bisa kacau, bisa-bisa jadi gosip baru bagi mereka.

Leo tersenyum ke arah Cia, entah kenapa ia berani melakukan hal itu.

"Sorry" katanya sambil membentuk 'peace' dengan jarinya.

"Lo kalau ada masalah cerita aja sama gue, ya walaupun lo baru kenal gue, tapi gue bisa kok jaga rahasia. Kalau nggak, lo cerita sama sahabat lo atau keluarga lo, jangan dipendem sendiri, gak bagus" ujarnya.

Cia tersenyum mendengar perkataan Leo, entah kenapa ia bisa tersenyum semudah ini, padahal kan orang-orang mengenalnya dengan sebutan 'orang yang pelit senyum'

Beda halnya ketika sedang bersama keluarganya, dan orang-orang tertentu, ia akan berubah menjadi gadis yang sangat ceria, tergantung bagaiman situasi dan kondisi pada saat itu juga sih, dan juga moodnya.

"Gitu dong senyum, jangan muka datar terus" ujar Leo membuat Cia terkekeh.

Leo kembali mengacak-ngacak rambut Cia yang sudah di rapikannya tadi.

"Udah ah, guru udah masuk" ujar Cia.

Leo menatap ke arah Cia yang sedang memperhatikan guru, ia tersenyum hangat.

"Gue bakal jagain lo dari siapa pun itu, ntah kenapa gue pengen jagain lo layaknya lo saudara gue" batinnya.

🌱🌱🌱

"Cia"

"Iya, mom?"

"2 hari lagi kamu ada lomba renang, tadi ada yang nawarin kamu terus mom terima. Latihan baik-baik dan menangin lomba itu. Ingat ini lomba tingkat nasional, bukan internasional jangan sampai memalukan kami"

"Iya, mom" jawab Cia lalu masuk ke kamarnya.

DRTT DRTT

Cia membuka pesan yang muncul di handphonenya.

'Hai, Ci. Do u miss me ?'

Cia hanya memandangi handphonenya, tanpa berniat membalasnya.

'Gue tau lo kangen sama gue, gak usah gengsi, bilang aja'

"PD banget sih, siapa juga yang kangen sama lo" gumamnya.

'Jangan di read doang dong, balas juga'

Cia mematikan handphonenya dan menaruhnya di meja.

Ia berjalan menuju balkon kamarnya dan duduk di sana, ia menatap bintang-bintang yang bertaburan di atas langit.

"Li, gue kangen sama lo, dulu kita sering banget liat bintang setiap malam. Seandainya lo masih di sini" gumam gadis itu lirih.

🌱🌱🌱

Cia masuk ke mobilnya, ia baru saja selesai dari latihan renangnya. Cia merasa sangat lelah, pasalnya hari ini ia latihan renang lebih lama dari biasanya karena besok ia akan mengikuti lomba renang.

Sebenarnya bisa saja ia latihan seperti biasanya, tapi Cia bukanlah orang yang sombong dan menganggap remeh sesuatu, jika saja ia tidak latihan, bisa saja ia kalah.

Cia mampir ke sebuah toko bakery. Ia berjalan memasuki toko itu dan memilih beberapa roti untuk dibeli.

Setelah selesai, Cia berjalan keluar dari toko itu. Dari sana, ia melihat anak kecil yang sedang menangis, anak itu berada di atas pohon.

Cia memperhatikan anak itu. Cia segera berlari menghampiri anak itu, berniat menolongnya, kan bahaya jika ia jatuh dari pohon.

"Hikss hikss"

"Kakak tolongin Abel" ujar anak itu begitu melihat kedatangan Cia.

"Ehm, kamu loncat ya nanti kakak tangkep. Setelah hitungan ke tiga baru kamu loncat, ngerti?" Gadis yang bernama Abel itu mengangguk.

"Satu, dua, ti..."

BUGHH

TBC

31.05.2020

Cindy Caroline

CHIARA (Completed)✅✔Where stories live. Discover now