"'Badut' siapa?"
Jeongin menelan makanannya baru jawab. "Itu loh, Kiming..."
"Oh..." lirih Beomgyu tiba-tiba jadi tambah diam tapi tiba-tiba lagi malah ngebejekin makanannya (jangan ditiru ya anak-anak). "Gak tahu ah, gue gak mau mikirin."
"Berarti lo emang lagi mikirin dia."
"Aish," Beomgyu mendesah sebal lantas menatap Jeongin. "Jeong, jadi pacar gue aja ayok, serius gue."
"Kalau lo bukan sahabat gue dari zaman ingusan kayaknya kalau lo nembak gitu bakal gue pikirin, sayangnya gue tahu tololnya elo luar-dalem dari pori-pori sampai usus halus jadinya gak minat sama sekali."
"Deuh, si anjing..." Beomgyu makin mendengus sebal dan menusuk-nusuk lagi lauk makanannya. Kasihan sekali potongan cuminya harus kena pelampiasan amarah labil Choi Beomgyu, mending buat penulisnya aja.
Kedua teman Beomgyu bingung juga cara menghadapi Beomgyu yang lagi mood swing, pilih membiarkan dan melanjutkan makan.
"Hayo! Makanan gak dimakan malah dimainin!"
Ehek! Jeongin keselek. Dia paling kaget soalnya langsung bertemu si penginterupsi, beda sama Beomgyu dan Jiheon yang posisinya membelakangi.
Beomgyu sudah kaget sampai jantungnya serasa mau loncat. Bukan hanya karena suara yang tiba-tiba menyela, tapi karena suara yang menyela itu kadung familiar bikin jantungnya amblas seketika.
Right, he's Kim Minkyu.
Tentu saja probabilitas mereka ketemu bakal besar karena sekarang mereka di kantin fakultas.
Di antara mahasiswa teknik pangan, kenapa harus si bangsat ini sih?
(ya karena Kim Minkyu kenal anda dan kawan-kawan, gimana sih Mail?)
Sementara Jeongin yang sibuk sama keseleknya, Jiheon yang pilih nyimak aja, Beomgyu mati-matian mukulin detak jantungnya sendiri dari dalam supaya diam.
"H-hei, sendiri aja lo. Udah makan?" tanya Beomgyu diiringi tawa garing.
"Hahaha, iya, gue ditinggal sama yang lain pada sibuk sendiri-sendiri." kemudian Minkyu meletakkan tasnya persis di samping Beomgyu, tanda kalau dia bakal duduk di situ.
Anjing, itu di samping Jeongin lega kosong melompong coeeeggg, kenapa kudu di mari?
"Gabung boleh gak? Gue belum makan nih."
"HAHAHAH, ya gabung aja, santaiiii."
Pala bapak kau santai. Inner Beomgyu meraung-raung merapalkan kata 'tolol' unlimited pada dirinya sendiri.
Kemudian Minkyu pergi untuk memesan makanan, setelahnya Beomgyu melotot pada kedua temannya.
"MAU MATI AJA GUA, ANJIIIIINGGGG," bisik Beomgyu tapi ngegas.
"Jangan lha, belum wisuda, entar aja."
Saran yang tidak membantu, namanya juga teman.
"Beomgyu lemah banget ya."
Emang bacotnya aja yang gede Beomgyu tuh, padahal aslinya sekalinya ambyar ya seambyarnya sampai pecah menjadi aquos kemudian menguap menjadi gas.
Jadi pengen gantung diri di pohon toge saja rasanya.
Dan apa setelah itu Minkyu cepat kembali? Oh, tentu saja tidak Asmiranda.
Malahan ada kawan bernama Kim Junseo menghampiri dari jauh.
"Oiiitttt, bertiga ae terus lo pada!" sapanya sambil mendekat dan membawa nampan makanan.
YOU ARE READING
Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)
Fanfiction"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..." -Yang Jeongin, 2020 Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
10 : don't die
Start from the beginning
