I'd give the world to you,
Cause I know the Sun, the Moon, the Hurt falls with you,
I'd give the world to you,
But Our Eclipse was all that I gave to you...
Eclipse, Josh Makazo.
***
Orbit itu, mulai terbentuk entah sejak kapan.
Tiga siswa yang sehabis olahraga itu duduk bersatu di tepi lapangan olahraga indoor, menghabiskan waktu olahraga yang masih tersisa belasan menit lagi sebelum jam istirahat dengan sekedar bercengkrama, hanya bertiga. Namun tawa menggelegar dari ketiganya, terdengar menggema- lebih tepatnya lebih ke suara lelaki yang berdiri menjulang dihadapan kedua temannya. Ya, dia Reyvan si lelaki dengan image sempurna itu tak ragu terlalu ekspresif di depan kedua temannya, ia bahkan tertawa terbahak-bahak dengan bebasnya mengeluarkan opini, segala apa yang sedang terpikir olehnya. Sedangkan Nafta, si gadis dengan rambut yang terikat rapi itu duduk di kursi dengan sopan dan sesekali tertawa sangat elegan, ia cukup terampil mendengarkan dan menjembatani kedua teman lelakinya. Dibandingkan dengan satu lelaki lain yang duduk selonjoran di lantai yang dingin, ia hanya berdecak atau terkekeh kecil, bukan tertawa, tapi sekedar mendengar dan merespon kecil ocehan yang diucapkan oleh temannya. Begitulah Jericho, ia bahkan sesekali menimbrung dengan memberikan komentar sinis yang justru semakin membuat temannya tertawa.
Entah bagaimana perbedaan ketiga karakter itu, dapat bersatu.
"Gue tiba-tiba kepikiran," ucapnya setelah berusaha keras untuk mengatur nafas, Reyvan terlalu mengeluarkan banyak tenaga untuk tertawa. "Kalian berdua itu ibarat bumi sama bulan."
"Gue ibarat bumi, Nafta jadi bulan, gitu maksud lo?" Jericho memiringkan kepala.
Reyvan nampak memainkan jari di dagu, terlihat sedang menimang jawaban,"NO, Nafta bahkan lebih cocok sebagai bumi, dan lo, lo jadi bulannya."
"Jadi ini kamu lagi bahas personal kita, kayak sistem tata surya?" ujar Nafta.
"Lebih ke relationship?" Reyvan agak ragu, "Maksudnya ini penggambaran personality dalam ya, dapat dibilang begitu."
"Kenapa gue yang jadi bulan?"
"Kenapa aku yang jadi bumi?"
Nafta dan Jericho saling menatap, tersenyum lucu saat bersahutan bersama. Reyvan kemudian menunjuk kedua temannya bergantian, "Yang gue lihat nih ya, yang satu tuh terlalu tenang banget ibarat bumi yang damai pada porosnya, sedangkan yang satu lagi nih, terlalu ...misterius. Ibaratnya itu bulan yang bercahaya dalam gelapnya malam."
Okey, terdengar realistis.
"Oh ya? Jadi dalam tatanan tata surya, kamu jadi apa dong?" tanya Nafta, menaikkan alis.
Reyvan berdiri tegak, membusungkan dada dengan percaya diri, "Gue? ya jelas matahari lah, karna gue selalu bersinar terang. Mungkin kalian bakalan silau sih, karena gue terlalu terang."
YOU ARE READING
ECLIPSE (1) || Spectrum of Light
Teen FictionMereka tumbuh bersama seperti bulan, bumi dan matahari saling melengkapi, saling menjaga jarak. Jericho, Nafta, dan Reyvan, tiga sahabat melangkah bersama menulis kisah. Di Sekolah, mereka nampak utuh, Di rumah, mereka remuk. Dan ketika cinta dan l...
