vier [semi M]

16.9K 1K 145
                                    


Yoongi melangkah masuk ke dalam studionya setelah mengunci pintu. Sedangkan Jimin masih membeku di tempatnya. Rasa takut menguasai Park Jimin dan hal itu bisa dilihat dari gemetar kecil di tangannya.

"Tidak perlu takut," kata Yoongi sambil melepaskan jam tangannya dan menaikkan lengan bajunya.

Yoongi terkekeh. Jimin yang berada di depannya sangat berbeda dengan Jimin yang kurang ajar di kelas.

"M-maafkan aku... aku t-tidak bermaksud..."

"Karena sudah terlanjur, akan kutunjukkan kepadamu sesuatu sebelum mendapatkan hukumannya."

Yoongi mendekati Jimin dari belakang. Tanganya ditaruh diatas tangan Jimin yang sedang memegang mouse. Tanpa ragu juga dia meletakkan dagunya di bahu Jimin. Sehingga Jimin dapat merasakan hembusan nafas berat milik Yoongi.

"Kamu mencari apa?" tanya Yoongi tepat di depan telinga Jimin.

Jimin tidak menjawab. Lebih tepatnya dia mau menjawab hanya saja lidahnya kelu seperti membeku.

"Ayo jawab, sayang."

Yoongi menduselkan wajahnya di leher Jimin. Seolah memaksanya untuk segera menjawab, "Tidak menjawab? Akan kucium kamu disini."

"Teaser! Aku mau melihat teaser!" jawab Jimin terburu-buru

Yoongi menaikkan salah satu alisnya dan meberi tatapan yang tidak bisa dimengerti Jimin. Ditatap intens seperti itu membuat Jimin salah tingkah seolah Yoongi menelanjanginya

"Teasernya siapa?"

"Agust D..."

Yoongi diam sejenak seperti berpikir. Kemudian dia tertawa kecil seperti kekehan.

"Kenapa tertawa? Apa yang lucu?"

"Kamu."

Yoongi mengecup pipi Jimin dengan cepat sambil terkekeh. Tindakan yang bermaksud untuk menenangkan Jimin malah membuatnya semakin panas dingin.

Tangan Yoongi kemudian mulai menggerakan mouse dengan tangan Jimin dibawahnya. Lalu mengklik salah satu folder dengan judul '대취타'. Audio dari folder tersebut dimainkan dan memenuhi Genius Lab. Diawali dengan nuansa korea dengan rap yang cukup kuat.

"Ini lagu apa hyung? Suaranya mirip..."

"Tidak akan ada teaser hari ini, sayang. Hanya ada gambar blu lainnyar yang dipost di sosial media. Besok mv dan albumnya keluar."

Otak cerdas Jimin langsung memahami situasinya sekarang. Dia kemudian menyadari gedung yang saat ini dia tempati bukan gedung kantoran biasa. Ini adalah gedung agensi yang menaungi salah satu ido favoritnya, Bighit Entertainment.

Pria yang berdiri di belakangnya ini adalah orang yang dimaksud Jimin. Orang yang sama yang mengajarkan matematika minat di sekolahnya.

"Kamu mengerti kan sayang? Kamu cukup pintar untuk cepat menyadarinya. Bahwa aku bukan guru matematika seperti yang kau bilang,"

Lagi-lagi kata sayang ditekankan. Penggalan kata itu membuat Jimin tersipu sekaligus takut hingga membisu dan tidak bisa berkata-kata.

Aura dominan yang dimiliki Yoongi bukan main kuatnya.

Lagu tersebut telah mencapai akhirnya ketika Yoongi mematikan komputernya. Kemudian pindah ke sofa dan duduk disana, Aku percaya kamu tidak akan menyebarkannya,"

Mendengar helaan napas Yoongi, tatapan Jimin melembut. Bagaimanapun, pria ini sudah berusaha untuk menjadi guru matematika yang baik. Begitulah pemikirannya.

Math Teacher [Yoonmin] • COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang