Ruang Kelas

7.7K 28 0
                                    

Namaku adalah Riken, aku adalah seorang murid laki-laki yang paling malas di kelas. Semua orang tahu akan kemalasanku, walaupun begitu aku tetap didukung oleh fisik yang oke, mulai dari postur badan yang tegap sekaligus wajah yang berwarna putih langsat.

Walaupun aku pemalas, tetapi banyak wanita di kelas bahkan di sekolahanku menyukai aku karena fisikku ini. Tetapi aku tidak terlalu suka dengan wanita seumuranku karena aku sudah sering berpacaran dengan keegoisan mereka.

Selasa, pagi hari

Hari ini aku datang ke sekolah dengan mood yang masih ngantuk dari rumah karena semalam begadang bermain game laptop.

Aku datang dengan muka yang sangat ngantuk ke kelas, dan temanku menyapa dari dalam kelas tetapi aku hiraukan saja karena aku sangat ngantuk.

Sesampainya di kelas, aku duduk di bangku paling belakang dan langsung tidur dengan menutup seluruh kepala menggunakan jaket yang aku pakai.

(MIMPI)

*Aku berada di sebuah lapangan hijau yang sangat amat luas, disana terdapat seorang laki-laki dan perempuan yang sedang berbicara.

*Aku mengamati mereka cukup lama, dan sampai disana aku melihat seorang laki-laki tersebut menampar perempuan itu lalu menghilang.

*Perempuan itu menangis dan aku mendatanginya, saat aku sudah dekat dia menoleh ke arahku sambil menangis lalu dia ingin mengatakan sesuatu tapi tiba-tiba saja aku terjatuh ke dalam jurang

(Terbangun)

Aku terbangun dan merasakan seluruh badanku terasa kaget karena terjatuh.

Saat aku terbangun aku baru sadar jika ada seorang guru yang memukul mejaku dengan sangat keras hingga memaksa aku terbangun.

Mataku masih sayu melihat siapa guru itu, ternyata ibu Jesica yang memukul mejaku dengan keras.

Ibu Jesica adalah guru BK yang selalu memarahiku setiap hari. Aku selalu tidur dan entah kenapa anehnya setiap aku tertidur teman-temanku tidak ada yang memberiku kode untuk bangun jika dia yang datang.

Padahal setiap guru yang akan membangunkanku pasti selalu ada temanku yang memberiku kode untuk bangun, tapi tidak untuk ibu Jesica ini.

Aku memiliki pikiran jika ibu Jesica adalah guru yang sangat cantik, jadi jika dia membangunkanku otomatis itu akan memakan waktu lama dan teman-temanku pasti akan memandanginya selama mungkin hingga aku terbangun.

Memang sih, dia adalah guru tercantik sekaligus terseksi yang pernah aku temui. Bayangkan saja bentuk badannya yang sangat berbentuk hingga ukuran dadanya sangat besar. Dan ia selalu memakai baju ketat dengan roknya yang pendek itu, membuat semua siswanya jadi salah tingkah.

Apalagi dengan kabar angin yang mengatakan jika dia sedang konflik dengan suaminya tersebut, membuat banyak siswa bahkan sampai guru mengincar dan menggodanya. Tapi tidak ada yang pernah berhasil meluluhkannya.

Ibu Jesica bertanya
"kamu lagi lihat apa, kenapa melamun begitu"

Aku menjawab
"E... engga bu, saya ngantuk"

Ibu Jesica
"Kamu ini ya rik, ini udah berapa kali kamu seperti ini, nanti kamu pergi ke ruang BK seperti biasa"

Aku
"Iya bu.."

Akhirnya aku harus ke ruang BK untuk kesekian kalinya karena masalah tidur. Dan teman- temanku hanya memandangi Ibu Jesica hingga keluar kelas.

Selasa, Sore Hari

Aku seperti biasa harus ke ruangan BK, disaat teman-temanku sudah pulang dan sekolah sudah sepi di sore hari.

*Pintu ruangan BK terbuka dan tidak tertutup

Aku dari jauh mendengar suara Ibu Jesica sedang marah-marah, lalu kuberanikan diri mendekati lalu melihat ternyata dia sedang menelpon.

Karena aku penasaran, aku mendengarkan semua percakapan hingga akhir, ternyata dia sedang berantem dengan suaminya dan Ibu Jesica menangis.

Aku menunggu 1 menit lalu aku memberanikan diri mengetok pintu ruangan BK, kulihat Ibu Jesica gugup dan segera mengusap air matanya dari selembar tisu.

Aku pura-pura tidak tahu dan langsung masuk seperti biasa. Duduk di sofa ruang BK untuk kesekian kalinya dengan nampak Ibu Jesica memandangiku dengan tatapan sedih namun dibarengi dengan senyuman yang sangat terlihat memaksakan.

Ibu Jesica
"Hai rik, kamu lagi kamu lagi ya. Kamu itu kenapa sih tidur terus setiap hari?"

Aku
"Iya bu, maaf aku tadi malam begadang bermain laptop bu"

Ibu Jesica
"Iya rik, kamu mau sampai kapan seperti ini, kamu tidak ada niatan mau berubah? Kamu itu terlihat ganteng dan manis seperti layaknya pemuda seusia kamu. Coba dengan kamu rajin, pasti kamu akan mendapatkan kesempurnaan rik"

Aku bingung, karena selama ini aku tidak pernah dipuji seperti ini. Selalu saja aku dimarahi oleh Ibu Jesica ini.

Aku
"Iya bu, saya mau berubah. Saya mau berusaha buat rajin deh bu kedepannya hehe"

Bu Jessica hanya senyum-senyum mendengar aku berkata seperti itu. Dan dia memperbolehkan aku pulang

Ibu Jessica
"Yasudah sekarang kamu pulang ya, sebentar lagi sekolah mau ditutup"

Akupun bangun dari sofa, dan akan menyalami ibu Jesica seperti biasa.

Namun entah ada angin apa, saat aku memegang tangannya untuk salaman, aku tiba-tiba langsung memeluk dia dengan erat. Hingga aku dapat merasakan besarnya dada yang ada di dekupanku.

Wangi rambut bu Jessica tercium sangat wangi dan bahkan seluruh tubuhnya layaknya seperti wangi parfum harga milyaran.

Saat aku memeluknya aku tau ini adalah hari paling mematikan dalam hidupku, dan aku berpikiran pasti aku akan di DO ataupun mendapat surat peringatan dari sekolah.

Tapi entah kenapa, bu Jessica tiba-tiba saja menangis dan air matanya membasahi dadaku yang bidang ini.

Aku bingung, kita berpelukan cukup lama sampai tiba-tiba saja terdengar seorang penjaga sekolah datang dan menyuruh Bu Jesica untuk segera pulang.

Bu Jesica membalas dengan iya, dan kami tetap berpelukan lama walaupun aku merasakan tubuh Ibu Jesica gemetar karena takut apabila ketahuan sedang berpelukan dengan salah satu muridnya ini.

Akhirnya dia melepaskan pelukannya, dan kami berdua pura-pura merapikan baju dan aku hanya senyum lalu Ibu Jesica memberi kode untuk menyuruhku pulang.

Aku pulang dan berjalan menuju parkiran motor, temanku tidak sengaja menyapa dan tidak aku hiraukan. Tetapi saat diperjalan pulang dengan motor, aku bertanya-tanya apakah ini sebuah mimpi?

Aku tidak fokus hingga sampailah aku sampai di rumah. Aku segera bergegas mandi dan makan.

Saat selesai mandi dan makan aku pergi ke kamar dan aku membuka handphone.

Betapa kagetnya aku muncul notif masuk, dan Bu Jesica menulis..........

To Be Continued

MY TEACHER FELL IN LOVE WITH ME (21+)Where stories live. Discover now