09 : move on? system not found

Start from the beginning
                                        

Beomgyu ngos-ngosan, sementara Jeongin diam. Bukan karena dia gak ngerti apa omongan Beomgyu. Enggak. Meski pun Jeongin belum pernah pacaran seumur hidupnya, tapi, yah... memang benar, siapa sih yang gak baper kalau diperlakukan berbeda dari kebanyakan orang?

Keterlaluan kalau kalian pada gak baper, bener-bener cih jjinca. Sangat kuat sekali berarti liver kalian.

(Uhuk)

Hening lebih lama dari yang mereka kira. Beomgyu diam. Jeongin cuman bisa dengar deru napasnya yang tadinya cepat perlahan menjadi agak lambat, tapi setelahnya mereka terpaku pada keheningan sesaat.

"Sorry Jeong," Beomgyu yang pertama kali berucap. "Sebenarnya dengan gue cerita begini pun, lo emang gak bakal bisa apa-apa, gue sadar. Tapi gue pengen cerita, pengen...

"...gue pengen Minkyu tahu kalau gue suka dia. Bodo amat anjing sama Wonjin sama orang yang diusap-usap wajahnya sama Minkyu. Gue cuman mau Minkyu tahu if I like him, neomu neomu joha sampai goblok. Tapi, aargh... gue juga takut bilang ke dia.

"Oke, gue udah curhat ginian 639183 kali ke elo sama ke Jiheon, tapi paling sering ke elo sih." kemudian Beomgyu menghela napas. "Tapi Jeong, beneran gue tanya, maksud sebenarnya lo nyuruh gue supaya lebih intensif berhubungan sama Taehyun tuh apa? Jawab sejujurnya kalau gak gue tendang tytyd lo pas ketemu."

Jeongin menggaruk hidungnya. Dia bukan lagi berpikir soal ancaman Beomgyu, soalnya sebelum itu terlaksana tinggal Jeongin balik tempeleng aja duluan sebelum ditendang—tapi lupakan.

Beomgyu minta buat bilang yang jujur, tapi kalau ditanya langsung begini Jeongin malah gak yakin. Dia takut tebakannya salah. Dia gak mau bikin Beomgyu salah ambil jalan lagi. Dia gak mau buat Beomgyu falling alone kayak ke Minkyu.

Tapi di satu sisi, dari lamanya dan banyaknya kejadian yang sudah terjadi—bahkan sampai sekarang—membuat Jeongin yakin pada dirinya sendiri kalau Kang Taehyun pasti 'begitu'.

Well, sebenarnya kalau dipikir ulang, sejak awal Taehyun lah yang falling alone. Dan karena sekarang Beomgyu yang begitu, harusnya jadi kesempatan yang bagus dong?

Mungkin, kalau dipikir secara logika sih... atau—ralat—itu kalau dipikir oleh pengamat alias pihak yang gak terlibat.

"Jeong?" panggil Beomgyu lagi.

Duh, gak tahu ah.

Jeongin meringis pelan sebelum menjawab. "Taehyun suka sama lo, dari dulu. Makanya gue suruh lo supaya lebih deket ke dia, yah... supaya lo move on dari Minkyu ke dia."

Auk ah, Jeongin mending nyebur aja sekalian. Jikalau pun dia nabung dosa karena salah prediksi dan bikin banyak oknum ambyar, dia siap gantung diri di pohon toge.

Alias, dia gak bakal mati anjrit kalau gantung diri di sana mah.

Lagi, hening panjang untuk ke sekian kalinya.

"Lo... tahu darimana?"

Mampus kan kalau kayak gini mending Jeongin gantung diri di pohon kelor aja.

"Nebak sih..."

"Kok gitu sih..." nada bicara Beomgyu menandakan pengelakan. "Emangnya dia ngasih tahu ke elo? Apa lo ngebantuin dia PDKT ke gue? Kalau lo tahu dia kayak gitu kenapa lo gak bilang ke gue dari awal?"

"Gue gak bisa bilang soalnya dia juga gak bilang ke elo. Yang dia suka kan elo, tapi kenapa gue sadar duluan daripada elo? Ya justru karena dia sukanya ke elo makanya dia nyembunyiin itu dari lo, bukan ke gue.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now