[KIMcheees Series] [2]
Kisah yang belum bisa berakhir.
Serangkaian cerita random keluarga unfaedah
Sekumpulan manusia-manusia gila yang sangat terlihat bahagia
Jangan harpakan ada masalah dalam keluarga ini
Karena masalah terberat bagi mereka adalah...
Jisung langsung melirik sini kepada Haruto, "Toto icik," sewot bocah kecil tersebut kepada Haruto.
"Sinisnya udah pas sama Hanbin," kali ini Bunda yang muncul, "ikum dulu dong sama Nenek."
"BUNDAAA..." kali ini suara berat Bobby yang terdengar, "Jihan, Dihan dataaaang."
"KEMBAAAAAAAR..." teriak Donghyuk dan langsung berlari menghampiri Dihan yang berada di gendongan Bobby.
"Iiii Jihaaaaaan... pake gamiiiis," pekik Dahyun saat melihat Jihan yang memakai gamis berada di gendongan Jisoo.
"Eeeiii, mana kerudungnya mana?" tanya Dahyun sembari mencolek pipi Jihan, "sini sama Onty."
Jihan langsung menghindar dari tangan Dahyun yang mendekat kepadanya, "Lagi ngambek Hyun, lagi ambek..." jelas Jisoo sembari menggerak-gerakan tubuhnya.
"Jihan ngambek kenapa?" tanya Sana yang kini mendekat kepada Jisoo, "gak dapet THR ya?"
"Bun... Minal Aidzin ya, Bun..."
"Ayah mana?"
"Apa kamu cari-cari Ayah," tanya Ayah kepada Bobby, "mau minta persenan?"
Bobby langsung menyengir, "Iya doong. Udah bawa tas nih, buat nyimpen amplop..." jawab Bobby sembari memperlihatkan tas milik Jisoo yang berada di pundaknya.
"IBOOOO..."
"Weeeh, udah ga kemusuhan nih sama Ibo?" goda Haruto, sedangkan Jisung kembali menatap sinis kepada Haruto.
Hubungan Haruto dan Jisung tuh kaya anak kelas 5 SD yang lagi pedekate. Benci tapi cinta. Marah kalo diganggu, tapi kalo Haruto ga ada Jisung nyariin.
"Ipin mana Ipin?" tanya Bobby tak melihat Hanbin.
"Belum pulang dari rumah sakit," jawab Ayah, "ayok masuk... kupat udah minta disentuh tuh..."
"UTO UDAH KENYANG YAAH," kata Haruto yang kini sudah asik unboxing kaleng kongguan, mencari wafer langka.
"Numpang makan di rumah siapa, To?"
"Rumah Kak Sungjae, Black Forest buatan Tante Yook tak ada saingannya."
"Yeuu... salad buah Mamah Song, lo harus coba To. Enak anjir..." saut Bobby, "nanti kita berjelajah kuliner Graper."
"Anjir, didikannya tetep ga guna ternyata..." komentar Donghyuk saat mendengar percakapan antara Bobby dan Haruto.
"EPRIBADEEEEEH MBIN PULAAAANG..." teriak Hanbin heboh saat memasuki rumah.
"Jiiiihaaaaan..." panggil Hanbin saat melihat bayi perempuan yang kini sedang berada di gendongan Bobby.
"Mandi dulu," tahan Bunda sembari menepuk lengan Hanbin yang baru saja akan menggendong Jihan, "kamu abis dari rumah sakit."
"A Mbin, cepet madi..." saut Haruto, "abis itu bagi Uto THR."
"Lo duitnya lebih banyak dari gue anjir..." sewot Hanbin sembari berjalan menaiki tangga.
"TAPI A MBIN LEBIH TUA DARI AKUUU..." balas Haruto dengan kencang karena Hanbin sudah berada di lantai 2.
"Nastar mana nastar..." heboh Bobby, "Bun... katanya bikin nastar."
"Cih, dasar tim jeroan Nanas..." saut Dahyun, "kastengel dong."
"Masih aja suka sama persegi panjang toping keju. Enakan juga nastar," kali ini Donghyuk ikut membela Bobby. Keduanya berada di tim nastar.
"Kastengel juara sih... gurih, terus kejunya Kriukk."
Perdebatan antara tahta Nastar dan Kastengel kembali memanas. Seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Asik... ada baku hantam nih bentar lagi," kata Haruto antusias, "ayok main fisik dong."
"Yoo... ayooo... ayooo..." saut Jisung ikut menjadi team hore bersama Haruto. Bocah itu bahkan sudah berjoget dengan tidak jelas.
💃💃
"Buset Bin... kaga makan berapa abad lo?" tanya Bobby saat melihat Hanbin yang kini sedang makan kupat dengan beberapa lauk di dalam piring.
"Gue kaga makan dari kemaren sore, anjir pas malem banyak banget yang kecelakaan. Gue yang ada di ruang rawat inap aja dipindahin ke UGD."
"Wahai A Mbin yang sialnya punya muka sama kaya Uto, berilah adikmu ini THR. Karena uang dapat dicari, adik ganteng macam aku sulit dimiliki."
Hanbin yang sedang menyeruput kuah soto jelas langsung tersedak, "Gue siram pake acar timun nih ya," ancam Hanbin, "minta ke Bang Ibob noh."
"Mas Jinan, Mba Nana, Bang Ibob, Teh Jisoo, Kak Dongi, Teh Daday, sampe ke Kak Juki... udah ngasih uang THR ke aku. Teh Hayi sama Teh Ahra aja udah kemaren."
"Ck..." decak Hanbin sebal, tetapi tangannya tetap merogoh saku celananya, mengambil uang yang ada di dalamnya dan menyerahkan kepada Haruto tanpa dihitung terlebih dahulu.
"Naaah, gitu doong. Kan banyak..."
"MBIIIIN," teriak Jisung, "UIIIIIT."
"Lah anjir, dah tau duit..." komentar Hanbin, "nyoh nyoh... jan banyak-banyak, nanti kamu diculik."
"Acih... Mbiiin."
"Ayok... ayok cepetan siap-siap. Jaejoong, Kyunghoon, sama A Byungman Cees udah otw ke rumah Baekhyun," interupsi ayah Heechul, membuat para manusia yang sedang berleha-leha langsung bersiap. Kecuali Hanbin yang dengan santai kembali memakan ketupatnya.
Seiring berjalannya waktu, lebaran di setiap keluarga mulai terasa berbeda. Tetapi, tetap dengan suasana kekeluargaan dan kehangatan yang sama.
Seperti Heechul cees ini misalnya. Jika tahun-tahun sebelumnya rumah langsung terasa ramai karena seluruh anaknya belum menikah. Kini ada Bobby dan Jinhwan yang juga harus bersilaturahmi ke keluarga dari pihak istri, agar terasa lebih adil. Dan mungkin akan semakin sepi untuk tahun berikutnya, jika nanti Hanbin, Donghyuk, Dahyun, atau bahkan Haruto, sudah berkeluarga. Dan yang tersisa di rumah hanyalah ayah dan bunda saja.
FINISH
Minal Aidzin Walfaidzinyaaa... Maaf jika selama ini ada ketikkan aku yang membuat kalian merasa sakit hati.
Semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Dari
Tukang ngetik KIMcheees Arra
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.