Bunda is calling...
Jisoo yang baru saja memeriksa handphonenya langsung merasa heran karena ada panggilan masuk dari bunda Hanna.
"Hallo bunda, kenapa?"
"Jisoo... Kamu lagi sama Bobby ga?" pertanyaan bunda yang terdengar panik membuat Jisoo semakin bingung "Itu anak manusia gak pulang semaleman. Kali aja terakhir pergi sama kamu."
"Kemaren Jisoo cuma ketemu Bobby pas siang Bun," jawab Jisoo mengingat-ingat "terus Bobby bilang dia malem mau pergi ke peluncuran ponsel gitu sama Jeonghan."
Suara helaan nafas berat bunda terdengar oleh Jisoo, "Nanti Jisoo hubungin bunda deh kalo ada kabar dari Bobby." lanjut Jisoo berusaha menenangkan calon mertuanya "Bunda jangan khawatir."
"Yaudah, langsung kabarin bunda ya Jisoo."
Setelah sambungan telpon dengan bunda selesai, Jisoo langsung mengambil cardigan-nya dan segera melesat ke lantai bawah.
Gadis tersebut bahkan masih memakai baju tidurnya, dengan rambut yang diikat asal dan wajah yang baru menyentuh air wudu tanpa mencuci wajahnya dengan face wash.
Gadis tersebut langsung keluar rumahnya dan berjalan menuju Blok G.
Suasana komplek perumahan tempat Jisoo tinggal memang tak seramai Graha Permai, perumahan ini bahkan terkesan individualis tanpa mengenal siapa tetangga mereka. Membuat suasana pagi hari terasa sangat hening, ditambah ini adalah akhir pekan.
💃
Jisoo menghela nafasnya lega saat melihat mobil Bobby terparkir di garasi rumah tersebut. Ia bergegas membuka pagar rumah dan berjalan menuju pintu utama.
Tetapi, kunci rumah milik Jisoo tak dapat masuk kedalam lubang kunci tersebut.
"Kebiasaan," gumam Jisoo sebal saat ia tak bisa membuka pintu utama karena ada kunci yang menggantung disisi dalam pintu tersebut.
Akhirnya Jisoo memilih untuk masuk melalui pintu samping yang langsung terhubung dengan area dapur.
Rumah Jisoo dan Bobby memang sudah masuk kedalam kriteria siap huni.
Berkat bantuan Wonwoo dan Jungkook, keduanya mampu mendesain interior rumah sesuai dengan keingin mereka.
Jisoo segera berjalan menuju kamar utama, dan benar saja. Saat ia membuka pintu kamar tersebut, segumpal daging yang sedang meringkuk diantara selimut tebal langsung terlihat.
Jisoo menoleh ke sebelah meja rias yang masih kosong, ia dapat melihat ada sajadah yang masih terhampar dan belum dilipat. Sedangkan Bobby sendiri terlihat tidak nyaman dalam tidurnya.
Jisoo yang awalnya bermaksud membangunkan Bobby langsung memekik saat ia menyentuh kening Bobby yang terasa panas.
"Kamu demam?" tanya Jisoo sedangkan Bobby hanya sedikit menggerakan posisi tidurnya, lalu mengeratkan pelukannya pada selimut tebal tersbut.
Jisoo segera mematikan pendingin ruangan di kamar tersebut, dan setelah itu ia mulai merapikan kondisi kamar utama yang terlihat berantakan.
"Jangan pake selimut tebel," kata Jisoo menarik selimut tersebut, membuat Bobby merengek karena kedinginan "pake ini nih, yang tipis. Biar suhu badan kamu yang panas menguap."
Bobby hanya menggumam saja, kembali memeluk erat selimut yang satunya. Yang lebih tipis.
💃
"Masak apaan anjir, di dapur cuma ada beras." gumam Jisoo merasa bingung sendiri.
Dan daripada pusing sendiri, akhirnya Jisoo memilih untuk memesan bubur dan susu beruang melalui aplikasi ojek online.
Baru saja Jisoo duduk di sofa ruang keluarga, suara pintu kamar yang terbuka pun ikut terdengar. Berbarengan dengan Bobby yang berjalan mendekat pada Jisoo, jangan lupakan selimut tebal yang melilit tubuhnya.
"Pusing?" tanya Jisoo saat Bobby sudah tiduran disampingnya, dengan paha Jisoo sebagai bantal.
"Hmm," gumam Bobby yang berusaha kembali memejamkan mata saat Jisoo mulai memijat kecil kepala Bobby.
"Bunda nyariin kamu," cerita Jisoo "lain kali kabarin bunda kalo gak pulang tuh, kasian bunda panik sendiri peliharaannua ilang satu."
Jisoo langsung mengambil ponselnya untuk menelpon bunda Hanna, "Jangn kasih tau aku sakit, bilang aja lagi tidur." gumam Bobby dengan mata yang masih terpejam.
"Hallo bunda, ini Bobbynya udah ketemu bun," jelas Jisoo langsung saat bunda mengangkat panggilan masuknya "lagi tidur di rumahnya."
"Syukur deh kalo ada di rumah kalian, yaudah bunda titip Bobby ya Jis,"
"Iya bun, Jisoo tutup ya.
"Awas," usir Jisoo kepada Bobby yang kepalanya tiduran di paha Jisoo "itu babang gojeknya ada di depan."
Bobby dengan berat hati mengangkat kepalanya dan berpindah untuk menyender pada kepala sofa.
"Makan dulu," kata Jisoo sembari meletakan styrofoam diatas nakas ruang keluarga, tetapi gadis tersebut tidak langsung ikut duduk. Ia segera bergegas menuju dapur mengambil mangkuk dan sendok untuk bubur.
"Paiiit," rengek Bobby saat Jisoo meindahkan bubur tersebut pada mangkuk kaca.
"Makan," titah Jisoo tegas sembari mendekatkan sendok berisi bubur tersebut ke depan mulut Bobby "abis itu minum obat."
Bobby masih tetap teguh menggelengkan kepalanya untuk tidak makan karena mulutnya terasa pahit, "Pait Yaaang," rengek Bobby manja sembari menyenderkan kepalanya pada pundak Jisoo.
"Makan dulu sayang," kata Jisoo sedikit melembut, sembari menyodorkan sendok tersebut kepada Bobby, "udah itu minum obat, biar gak pait lagi mulutnya."
Pagi hari ini, dimulai dengan Jisoo yang datang ke rumah mereka dan langsung merepikannya. Lalu memabangunkan Bobby dan menyiapkan sarapan untuk lelaki tersebut yang sedang merasa tak enak badan.
Dan setelah Bobby berhasil memakan sedikit buburnya, lalu meminum obat dari Jisoo. Lelaki tersebut memilih untuk kembali tiduran di sofa ruang keluarga.
Sedangkan Jisoo sedang membereskan dapur, mencuci piring sisa mereka tadi sarapan.
Senyuman di bibir Bobby tiba-tiba terbit.
Entah mengapa, ia seperti sedang berada di masa depan. Bagaimana nanti ia akan memulai hari saat mereka sudah berkeluarga.
Ah. Mungkin ini adalah sebuah simulasi untuk masa yang akan datang.
Tbc
Mau nanya, disini ada pembaca cowok ga sih?
Gak ada kan ya?
YOU ARE READING
[2] KIMcheees^^✓
Fanfiction[KIMcheees Series] [2] Kisah yang belum bisa berakhir. Serangkaian cerita random keluarga unfaedah Sekumpulan manusia-manusia gila yang sangat terlihat bahagia Jangan harpakan ada masalah dalam keluarga ini Karena masalah terberat bagi mereka adalah...
![[2] KIMcheees^^✓](https://img.wattpad.com/cover/165386068-64-k16368.jpg)