2 Hari Berlalu🔰

105 10 2
                                    

Jaewon kembali ke New york setelah menyelesaikan urusannya di korea dan tidak lupa membawa bahan rancangan, juga membelikan pesanan jennie.

Pagi ini jaewon sudah ada dipesawat, tapi semenjak ia akan pergi ke new york raut wajahnya tidak begitu bahagia. Dia seperti sedang memikirkan sesuatu yang berhasil menyayat hatinya.

"Menyukai dua orang sekaligus! Aku memang gila." gumam Jaewon terkekeh.

"Satu sisi aku nggak bisa ngabaikan Jennie,namun di satu sisi lagi aku nggak mau Nancy pergi." Gumamnya lagi kemudian menyenderkan kepalanya kekursi.

Raut wajahnya sangat terpampang jelas bahwa ia sedang Frustrasi sekarang. Antara memilih siapa yang lebih tepat untuknya.


Hanbin meminta ijin pada ibunya jika pagi ini ia akan mengambil alih, untuk mengantar jemput Hanbiyul. Pasalnya Hanbin sangat bosan berada terus dirumah.

"Apa kamu yakin,?." tanya Sandara khawatir.

"Eomma percaya saja pada ku! Aku ini Sudah mulai pulih. Aku baik baik aja!." jawabnya tersenyum.

Sandara mengelus pucuk kepala hanbin lembut.
"Baiklah, jika itu mau kamu. Eomma ijinkan."

Hanbin tersenyum manis lalu kemudian mengajak Hanbiyul supaya mertos.

"Eomma yang terbaik!." goda Hanbin.

"Uumm,Kalian ini..." kata sandara yang beralih mencubit pipi hanbiyul pelan.

"Kyyaa! Kenapa aku yang dicubit?!." ujar Hanbiyul.

"Karena kamu begitu menggemaskan biyul." kata sandara lalu menciumi pipi hanbiyul.

"Kyyaaa! Oppa-yaa... Help me.."

Hanbin terkekeh melihat tingkah ibunya yang begitu sangat senang.

"Ohya, sekarang apa yang kamu ingat?." tanya Sandara.

"Hmmm,Bisa dibilang malam kemarin aku sudah mengingat semua temanku, kecuali yhhaa Gadis yang eomma bilang pacarku itu! Aku sama sekali tidak bisa mengingat nya."

"Kenapa begitu?."

"Aku pun tidak tau, yang aku bayangkan saat ingin mencoba mengingatnya hanyalah, samar samar. Itu tidak membantu!."

"Mmm,eomma harap kamu cepat meningatnya. Karena eomma tau bahwa jennie pasti masih menunggumu!."

"Apa dia se setia itu padaku?."

"Tentu, saat kamu dikabarkan sudah tiada, dia sungguh terpuruk bin, dia menangis hampir setiap hari. Dan sampai akhir nya dia memutuskan untuk pulang."

Hanbin terdiam.

"Masih ada waktu untuk kamu mengingatnya." kata sandara seraya mengelus lengan hanbin.

Hanbin hanya mengangguk untuk menjawab.


"Kamu kenapa sih? Asem gitu mukanya." kata June.

"Kemarin aku hampir mati dibunuh jun." jawab Rose yang membuat June tersedak makanannya.

"Uhukkk...mwoya?!"

"Aiisshh,Makan itu hati hati." kata Rose memberikan air putih pada june.

June meneguknya hingga setengah.

"Huhh...kenapa kamu hampir mati? Apa terjadi sesuatu kemarin?."

"Eung! Hayi mau membunuhku."

"Dasar wanita gila. Apa ada yang terluka?."

"Aniyo, Jaehyun menolongku kemarin jadi aku tidak apa apa."

"Jaehyun?."

"Dia dokter rekan kerjaku."

"Humm, apa dia tampan?."

"Eung!."

"Tampanan dia apa aku?."

"Eemm,Kalo menurutku Visualnya masih okean jaehyun."

"Mwoya? Apa kamu menyukainya!."

"Aniyo! Aku hanya berkata yang sejujurnya. Jika kamu tidak percaya bahwa dia tampan, maka temuilah."

"Apa aku seburuk itu dimatamu?."

"June-yaa kamu tidak pernah buruk dimataku..."

June tersenyum lebar.

"Hhmm,Ada satu hal lagi."

"Apa?."

"Apa kamu melihat postingan jennie?."

"Aku terlalu sibuk untuk membuka internet."

"Hiisshh dasar artis! Nahh cobalah lihat!." kata Rose lalu memperlihatkan handphonenya.

"Hee,Jennie sudah tunangan?."

"Eung,."

"Gawat!."

"Eung, aku takutnya saat jennie sudah bahagia dengan orang lain Tiba tiba Hanbin mengingat nya! Dan.. Ahkk aku tidak bisa membayangkan nya." ujar Rose.

"Aku tidak mau melihatnya jika itu terjadi."

"June-yaa, mari bantu hanbin agar cepat mengingat sebelum jennie memulai pernikahan nya."

June terdiam.
"Aku punya ide!."

"Apa?." tanya Rose..

"Sebentar lagi kan yoyo hyung dan mina akan menikah, pasti jennie di undang untuk menghadirinya. Nah saat jennie datang,kita harus bisa membuat mereka saling bertemu dengan sengaja."

"Jika jennie membawa jaewon?."

"Aku yang akan mengurus jaewon, kamu urus jennie."

"Tapi jika jennie tidak percaya itu hanbin?."
"Saat pertama kali kamu dan aku pun tidak percaya itu hanbin, dan semenit kemudian baru percaya. Nah pasti jennie pun begitu."

"Eemm,Baiklah.tapi apa ini akan berhasil?."

"tentu."

"Mmm,Baiklah."

June mengangguk tersenyum.


Selamat membaca : )
GomenPartnyaDikit :v

Next__

We Broke Up  [COMPLETED]✔Where stories live. Discover now