33

2.7K 299 49
                                    


"Areum-ah, ayo makan dulu, nyam-nyam?" Jeongguk memanggil Areum setelah selesai memasak sarapan.

Areum datang dengan langkah kaki kecilnya. Jeongguk menoleh dan tersenyum gemas. Areum kucing jenis munchkin. Tidak heran kenapa kakinya pendek.

"Areum-ah, papa harus membangunkan Taehyung jadi diam dulu di sini ya," Jeongguk mengelus sayang Areum. Kemudian berjalan menuju kamar tamu demi membangunkan Taehyung.

Jeongguk membuka pintu kamar Taehyung.

Melihat Taehyung yang tertidur bahkan masih mengenakan bajunya semalam. Jeongguk terkekeh. Menggeleng pelan.

Kemudian membuka tirai kemudian menepuk pundak Taehyung.

"Taehyung, saatnya bangun." Ujarnya menarik selimut Taehyung kemudian pergi keluar kamar.

Jeongguk memeriksa apakah Areum makan dengan benar. Tersenyuk senang karena Areum baru saja menghabiskan makanannya.

"Pintarnya, kucing cantik," puji Jeongguk.

Tak lama Taehyung keluar kamar. Sesekali menguap. Duduk di ruang makan.

"Eat up. Kamu pulang jam berapa bocah?" Tanya Jeongguk.

"Aku pulang jam 12," jawab Taehyung.

"Oke, aku akan mengantarmu, dan menjemputmu," Jeongguk mencuci tempat makan Areum. Kemudian duduk di seberang Taehyung.

"Tidak perlu hyung," jawab Taehyung. "Aku hanya menginap di sini, tidak perlu diantar,"

"Aku juga tidak menerima penolakan, aku tuan rumahnya," Jeongguk menggeleng mulai menyantap sarapannya.

Taehyung memalingkan pandangannya dari Jeongguk. Lagi-lagi dibuat malu. Apa Jeongguk berencana menariknya kembali ke dekapan?

"Ok-fine," Taehyung mengangguk cepat.

.

.

.

Malam sabtu minggu pertama dia di rumah Jeongguk, baginya adalah malam yang cukup menyebalkan.

Jujur Taehyung tahu posisi. Tahu status. Namun hatinya masih saja berdegup gugup. Masih saja ada kekesalan di hati kala Jeongguk membawa teman kantornya; seorang perempuan pulang ke rumah.

Taehyung mendengus. Ingin makan malam karena sudah jam 7. Tapi saat membuka pintu, Jeongguk tengah makan bersama teman perempuannya itu.

Maka Taehyung mengawasi mereka. Dengan gerutuan yang ia ucapkan. Sebagai contoh;

"Apaan sih, genit banget,"

"Ih lihat itu ketawanya, hoek,"

"Pake malu-malu segala pulak."

Tentu semua itu ia katakan dengan berbisik. Namun karena terlaku kesal, maka Taehyung menutup pintunya dan menghela napas. Melirik ke arah laptopnya yang masih menyala.

"Hhh... Aku selesaikan kerjaan ajalah," gumamnya kembali duduk di kursi kerja yang ada di kamar tamu.

Namun setelah lamanya bekerja, Taehyung mulai bosan dan perutnya lapar. Terdengar suara kruyukan dari perutnya. Taehyung mendatarkan ekspresinya. Namun sedikit terkejut karena Areum merebahkan dirinya di atas laptop miliknya.

"Eh? Areum-ah, dari kapan kamu ada di sini?" Tanya Taehyung.

Areum hanya mengerjap pelan menatap Taehyung.

Taehyung tersenyum gemas. Mengelus Areum lembut. "Benar kata pemilikmu, kamu memang kucing cantik,"

Areum mengeong kecil. Taehyung semakin ingin memekik tertahan. Merasa gemas.

Radar • kv • [END]Where stories live. Discover now