25

3.4K 359 53
                                    


tag penghulunya 🌝 staeraww

"Siapa pria itu? Kamu hampir mau kehilangan keperjakaanmu, kenapa pergi tanpa bilang padaku?" Tanya Jeongguk sesampainya di rumah.

"Aku minta maaf— hiks, aku—akhir-akhir ini moodku benar-benar buruk, hyung-ah, makanya aku memutuskan sesuatu tanpa berpikir dulu," jawab Taehyung mulai menangis lagi.

"Jangan menangis sayang," Jeongguk menghapus air mata Taehyung.

"Kenapa moodmu buruk hum?" Tanya Jeongguk.

"Ayah dan mama mulai memperebutkan hak asuh lagi, hyung. Aku takut, aku hanya mau beliau-beliau damai-damai aja gitu," Taehyung memainkan jemarinya.

"Aku paham, aku paham." Jeongguk mengangguk. Merentangkan tangannya. Memberikan gestur menawarkan pelukan pada Taehyung.

Taehyung dengan cepat mendekat dan memeluk Jeongguk erat. Berharap hari esok dan seterusnya akan berjalan dengan baik dan lebih baik lagi.

"H-Hyungcium," pinta Taehyung.

"Eits, kamu mutusin aku kemarin," Jeongguk menggeleng.

Taehyung teringat. Kemudian menggigit bibirnya pelan. Melepas pelukannya dengan Jeongguk. "H-Hyung, ayo balikan,"

Jeongguk menatap Taehyung. Kemudian terkekeh dan mencium bibirnya dalam. Taehyung mengalungkan lengannya di leher Jeongguk.

Kemudian keduanya melepas pagutannya. Dan menyatukan kening satu sama lain.

Tak sadar posisi mereka sangat canggung saat ini. Jeongguk mengukung Taehyung di sofa. Dan wajah keduanya sangat dekat saat ini.

"Kamu manis," puji Jeongguk.

"Bagaimana bisa hyung mengatakan hal itu pada laki-laki?" Tanya Taehyung sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya," jawab Jeongguk tersenyum pada Taehyung.

Taehyung tersenyum malu. Masih memeluk leher Jeongguk. Sekali lagi mereka berciuman.

Dan melepasnya saat merasa sama-sama butuh oksigen lebih banyak. Taehyung dan Jeongguk menatap lembut ke arah netra masing-masing.

"Aku mencintaimu," tutur Taehyung.

Jeongguk mengecup bibir Taehyung sekali lagi. "Aku juga mencintaimu,"

.

.

.

Taehyung terbangun lebih dulu daripada Jeongguk. Karena dia terbangun lebih dulu, maka dia dengan semangat berencana memasakkan Jeongguk sesuatu kemudian membangunkannya.

Taehyung perlahan melepas pelukan Jeongguk. Kemudian pergi ke kamar mandi sebentar. Lantas pergi keluar kamar menuju dapur.

Taehyung berencana untuk memasak scrambled egg. Maksudnya, telur orak-arik.

Taehyung bersyukur karena acara masak sarapannya berjalan lancar. Menghidangkannya di satu piring, ia menyediakan dua sendok. Rencananya adalah makan satu piring dengan Jeongguk. Romantis bukan? Katakan iya.

Maka dengan langkah kaki gembira, Taehyung pergi ke kamar Jeongguk. Membuka tirai jendela, lantas menoleh malu ke arah Jeongguk yang bertelanjang dada. Baru saja Taehyung mau mengulurkan tangan untuk menepuk lengan Jeongguk pelan, Taehyung terkejut karena Jeongguk menarik tangannya. Membuat Taehyung berada di bawah kukungannya.

"Pagi," sapa Jeongguk.

"Aw," Taehyung tersenyum kecil. "Pagi juga,"

Taehyung mengalungkan lengannya di leher Jeongguk. Menarik Jeongguk mendekat. Kemudian berciuman. Saat melepasnya, keduanya menatap netra masing-masing. Seolah-olah, mereka jatuh cinta kembali. Lagi, dan lagi.

"Ah, aku udah masakan sarapan lho, hyung," ujar Taehyung.

"Oh ya? Okelah, tunggu aku di ruang makan. Nanti aku menyusul," Jeongguk mengecup bibir Taehyung sekali. Kemudian berdiri dan pergi ke kamar mandi.

Taehyung terkekeh pelan kemudian akhirnya pergi ke ruang makan.

"Chagi, piringnya satu doang?" Tanya Jeongguk saat datang dan duduk di depan Taehyung.

"Iya, 'kan biar romantis," jawab Taehyung diiringi cengiran kotaknya.

Jeongguk kemudian terkekeh pelan. Mencubit pipi Taehyung pelan dan mengambil sendoknya. Jeongguk dan Taehyung memulai acara sarapan. Terkadang mereka saling menyuapi satu sama lain.

Setelahnya bermanja-manjaan. Seperti contohnya, lagu terlantun dari bluetooth speaker Jeongguk. Sementara mereka berdansa pelan. Jeongguk memeluk pinggang Taehyung, dan Taehyung yang mengalungkan lengannya di leher Jeongguk.

Kening mereka menyatu dengan lembutnya. Saling menikmati sampai memejamkan mata masing-masing.

"Kamu manis," puji Jeongguk.

"Hyung, kemarin aku udah bilang, aku--"

Jeongguk menahan lengan Taehyung yang sudah mau melepaskan pelukannya. menatap kedua netra Taehyung. Dan aku hanya mengatakan yang sebenarnya," jawab Jeongguk.

Taehyung menunduk malu. "Stop it, aku malu," ungkapnya.

<>

a/n :  Aku ngetiknya kaga ngedit gaes, huihui

Radar • kv • [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang