Bagian 1

49 7 0
                                    

Nama  : Ni Kadek Dwi Kartika Sariani
Akun Wattpad  : svgrplum


"Rania!" teriak seorang cowok sambil berlari.

Rania menoleh, "Kenapa Nan?" tanya Rania saat cowok yang bernama Nanda itu sudah di depan matanya.

"Pagi, Ran!" ucap cowok itu sambil merogoh tasnya mencari sesuatu dengan terburu-buru.

Rania mengangguk, "Pagi juga Nan," jawab Rania. "Lo ngap—"

"Nih!" Nanda menaruh sebuah coklat di tangan Rania dengan paksa, lalu ia pergi dengan tergesa-gesa.

"Eh." Rania menatap coklat yang ada di tangannya, "ini buat aku?" monolog Rania.

"Ran! Ran!" Rania menoleh, terdapat segerombolan siswi menghampirinya dengan membawa sesuatu ditangannya, entah itu bunga, coklat, dan sejenisnya.

Rania menanggapinya dengan deheman sembari memasukkan coklatnya ke tas.

"Lo tadi liat gak Nanda lari kemana?" tanya seorang siswi.

"Nope," jawab Rania cuek lalu pergi dari hadapan siswi-siswi tersebut. Siswi-siswi tersebut nampak kecewa karena kehilangan jejak sang idola.

Rania berjalan di koridor kelas dengan santai sambil bersenandung ria. Ia menyapa dan tersenyum kepada siswa-siswi yang ia kenal. Saat melewati lorong kamar mandi, tiba-tiba tangannya ada yang menarik dan mulutnya dibekap.

"Hmmm." Rania memukul-mukul tangan yang membekap mulutnya. Saat orang tersebut merasa sudah aman ia melepaskan bekapannya di mulut Rania.

"Lo ngapain sih, Nan?!" sarkas Rania sambil mengusap kasar mulutnya beberapa kali, "bau tau ngga!" imbuhnya.

Nanda terkekeh, "Gue tahu Lo berbohong princes, masa mostwanted gini tangannya bau," ucap Nanda.

Rania memutar bola matanya malas, lalu hendak pergi meninggalkan Nanda namun tangannya ditarik kembali.

"Eh, udah sayang belum sama Gue?" tanya Nanda sambil menaik turunkan alisnya.

Rania terdiam, ia tidak tahu harus jawab apa. Ia merasa nyaman bila berada di samping Nanda. Rania tidak pernah protes jika Nanda mengganggunya, lain halnya bila Kevan yang mengganggunya, pasti langsung Rania beri petuah.

"Ran!" panggil Nanda membuyarkan pikiran Rania. Rania melihat wajah Nanda.

"Gimana?"

"Nggak tau."

Nanda menghela napas pelan, "Entar pulang sama gue ya?" tanya Nanda.

Rania menggeleng lucu, "Nggak! sama Farah."

"Farah pulang sama Deo," kata Nanda.

"Eh gak k–"

"Bye Ran! Belajar yang bener," potong Nanda lalu pergi meninggalkan Rania yang mematung ditempat.

•••

"Rain!"

"Apasih Nan, Lo hobi banget nerakin nama gue," ucap Rania sambil meminum es-nya.

"Pulang sama gue."

"Gue sama Farah."

"Mana?" tanya Nanda dengan nada mengejek, "Udah ayo pulang sama gue." Nanda terus memegang tangan Rania, membawanya ke mobil.

"Masuk."

Rania pasrah dan menurutinya, lalu langsung memakai seatbelt. Nanda mulai menancap gasnya dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan normal. Sesekali mereka menyanyikan lagu yang ada di radio.

Aku lagi cari mama mama mudaa~

Buat kasih uang sejuta ta ta ta ta ta tapi boong~

Nanda meliuk-liukan badannya saat mereka berada di lampu merah dan menengadahkan tangannya ke Rania lalu kembali bernyanyi.

Put your hand in mine~

"Salah server," jawab Rania mengikuti nada mbak google. Mereka berdua tertawa terbahak-bahak akan tingkah mereka.

Nanda menatap lekat mata Rania, "Ran, will you be my princess?" tanya Nanda untuk kesekian kalinya setelah beberapa kali Rania tolak.

Rain berpikir sejenak, "yes I Will." Tak ada salahnya kan mencoba? Berjuang sendirian itu menyakitkan dan Rania tidak mau Nanda sakit untuk kesekian kalinya.

"Seriously?" tanya Nanda meyakinkan sambil menyetir kembali.

"Iyap," jawab Rania yakin sambil tersenyum manis.

Lembar Kisah✔Onde histórias criam vida. Descubra agora