86. Berguru pada Taehyun

8K 1.2K 817
                                    

Halo~~

Di rumah aja ya sambil baca wattpad!! Jangan kemana-mana!!

Kita bantu pemerintah dan para perawat!!

Iya emang bosen di rumah.. tapi ayo lah kita kerja sama demi kebaikan negara kita!!

Semangat!

Lgsg aja.

Ga typo ga afdol.

Ready?








Vio duduk di depan tv, menunggu kabar baik dari Yeonjun yang berada di rumah sakit. Dirinya menonton tv dengan ekspresi datar.

"Ka Vio! Bunda udah sampe!" Teriak Beomgyu saat mendengar suara pintu terbuka, ia langsung berlari keluar dengan senyuman lebarnya.

Vio tersentak karena Beomgyu berteriak tiba-tiba. Ia menatap Beomgyu yang berlari ke arah pintu utama.

"Seneng deh liat ade gak sedih lagi" kata Vio sambil tersenyum, kemudian menyusul Beomgyu. Seketika senyumannya hilang saat melihat Beomgyu yang menangis di pelukan Irene.

Vio terpaku saat Irene mulai menatapnya, menelan ludahnya dengan perasaan takut.

"Sebentar ya, de" ucap Irene, kemudian melepaskan Beomgyu dan berjalan ke arah Vio.

Irene menarik Vio ke dalam pelukannya, tangisnya pecah saat ia mulai memeluk Vio.

"Kamu gak kenapa-kenapa kan, kak?" Tanya Irene pada Vio.

Vio hanya membulatkan matanya terkejut, hal baik apa yang telah ia perbuat sampai dipertemukan dengan orang sebaik Irene?

Tangan Vio perlahan memeluk Irene balik, "Aku gak apa-apa kok, bun" jawab Vio sambil tersenyum, walau tidak terlihat sama Irene.

Irene masih menangis di pelukan Vio, ia lebih nyaman menangis bersama wanita sepertinya. Irene terkadang suka bingung jika ia menangis di antara suami dan anak-anaknya yang semuanya kaum Adam.

"Bunda ayo ke dalam.. pasti capek" kata Vio sambil menuntun Irene.

Yeonjun yang dari tadi hanya diam di pintu bersama Beomgyu, ia mulai berjalan sambil membawa Beomgyu.

"Jangan nangis, de" kata Yeonjun, kemudian menyuruh Beomgyu untuk duduk bersama Taehyun dan Kamal.

Beomgyu menatap Yeonjun, "Mas dimarahin ayah ya tadi?" Tanyanya.

"Nggak ko" jawabnya cepat, kemudian ia langsung berjalan ke kamar mandi.

Semuanya menatap Yeonjun bingung.

"Mas kok bisa sih gak sedih?" Tanya Kamal kepada yang lain.

Taehyun menoleh, "Bukannya gak sedih, mas tuh sebenarnya sedih. Cuma dia gak mau diliatin ke kita aja" jawab Taehyun.

Kamal hanya menganggukkan kepalanya.













•••

Di kamar mandi, Yeonjun mulai melepas bajunya yang hampir 70% terkena darah. Ia menatap bajunya dengan perasaan campur aduk.

"Bang.. ada-ada aja sih" ucap Yeonjun bermonolog sambil terkekeh.

Dirinya tidak ingin menangis, tetapi ia mulai terisak.

"Ahh.. kata ayah cowo gak boleh lemah, ga boleh nangis" katanya sambil menyiram bajunya, dan noda merah di sana mulai luntur.

Babysitter ─TXT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang