48. Lebih Baik ka Vio

9.3K 1.2K 226
                                    

Hai...

Langsung aja.

Ga typo ga afdol

Ready?

set

and.

Begin.





"Eh.. lu demam" ucap Vio khawatir lalu menyuruh Soobin untuk duduk di kasurnya. "Diem disini ya.. gua mau ambil obat" kata Vio, lalu bergegas keluar kamar, langkah kakinya terdengar sangat terburu-buru.

Sebelumnya, Soobin memang sudah sakit saat ia sedang ada kelas, hanya saja ia terpaksa untuk mengikuti kelas dengan keadaan pusing. Teman di sampingnya pun menyadari bahwa Soobin sedang tidak enak badan, dan langsung memberitahu dosen untuk membawanya ke Klinik yang disediakan di Universitasnya. Sampai di klinik Soobin di suruh untuk istirahat saja, karena wajahnya sudah pucat. Soobin ketiduran di sana sampai melewati jam pulangnya dia. Maka dari itu ia pulang telat dan beralasan pada Vio bahwa ada diskusi dengan temannya.

Di kamar, Soobin hanya duduk sambil memegang kepalanya, tidak lama ia memilih untuk tiduran agar tidak terlalu pusing. Sayangnya, ia malah ketiduran di sana.




...

Vio pergi ke arah ruang keluarga yang terdapat kotak P3K di sana. Ia langsung mencari obat demam yang biasa diminum Beomgyu.

"Ka, belum tidur?" Tanya Kamal yang entah dari mana datangnya membuat Vio kaget.

"Eh! Ngagetin tau!!" Omel Vio kemudian mulai mencari obat lagi.

"Kaka ngapain sih?" Tanya Kamal yang penasaran.

"Cari obat" jawab Vio.

Kamal mengangguk, "Tadi ayah kesini ngapain?" Tanyanya.

"Cuma mau ngomong sama ka Vio aja ko" jawab Vio tetapi tangannya masih sibuk mencari-cari.

"Ngomong apa kak?" Tanya Kamal sambil tersenyum.

"Itu.. soal yang ayahmu bilang suka sama ka Vio, dia gak suka beneran kok ternyata hehe" jawab Vio.

Senyum Kamal memudar, "Kenapa?" Tanyanya lagi.

Setelah mendapatkan obat yang ia cari, Vio langsung menghadap ke arah Kamal lalu menaikkan bahunya, "katanya, supaya perempuan yang ngaku mamahmu gak ganggu ayahmu lagi.." jawab Vio sambil mengacak rambut Kamal dengan kaki yang berjinjit.

"Tapi ka, aku lebih baik liat Ayah sama ka Vio, dari pada sama yang lain, entah yang ngaku-ngaku istrinya atau perempuan yang cuma manfaatin uangnya aja" Ucap Kamal membuat Vio terpaku.

"Maksudnya apa Kamal? Lagipula aku sama ayahmu itu cuma karyawan dan bos ya.. ga ada yang lain" ucap Vio sambil tersenyum. "Aku mau ke atas dulu ya, kasian Soobin sakit" tambahnya.

Vio hendak untuk berjalan, tetapi dia berhenti karena Kamal mulai bicara lagi.

"Ka Vio baik, penyayang, selalu ngalah sama yang lain, walaupun ka Vio kadang suka marah, tapi ka Vio sayang sama kita. Ka Vio juga menurut aku bukan tipe cewe yang matre, buktinya.. ka Vio gak tertarik sama Ayah yang uangnya banyak" kata Kamal panjang lebar. "Tapi ka, ayah butuh orang baik dan penyayang seperti ka Vio, bukan orang-orang di luar sana yang cuma lihat wajah tampan dan uang banyaknya ayah" Tambahnya, lalu pergi begitu aja ninggalin Vio yang mematung.

"Mau aku suka atau ngga sama ayahmu, aku gak yakin bisa punya hubungan dengannya. Lagipula selera ayahmu pasti bukan anak kecil seperti aku" ucap Vio pelan, dan sudah pasti tidak terdengar oleh Kamal.

Babysitter ─TXT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang