Pulang

1.7K 233 15
                                    

22.22

"Minna, kurasa sudah cukup untuk malam ini. Pulanglah ke rumah kalian masing masing. Ini sudah malam."

Riko berbicara kepada teman temannya yang masih asik berjajan ria.

"Ah iya ternyata sudah jam segini. Mari pulang, semuanya."

Kuroko menyauti.

"Baiklah, sampai bertemu minggu depan."

Satu persatu dari mereka pun mulai pulang.

"Ano, Kise-kun, apa kau keberatan mengantarku pulang?."

"Oh iya sudah malam, mari aku antar Kurokocchi pulang."

Kuroko sudah menggunakan jaket, tapi rasanya malam ini sangat dingin.

"Kurokocchi kedinginan?mau mampir ke tempat hangat?."

Kise yang menyadari Kuroko kedinginan, mengajak Kuroko ke toko baju hangat. Dan Kuroko menyetujuinya.

Kise mencari syal dan sarung tangan untuk Kuroko pakai, sementara Kuroko memilih duduk di dekat penghangat ruangan.

"Pakailah. Kita pulang sekarang, ini sudah sangat malam ssu."

Kise memberikan syal berwarna kuning dan sarung tangan berwarna biru laut kepada Kuroko.

"Terima kasih, Kise-kun."

Kuroko tersenyum.

"Nigou kedinginan?."

"Guk."

Kuroko berinisiatif untuk memasukkan Nigou ke dalam jaketnya.

"Ayo Kurokocchi."

Mereka pun jalan.

"Kurokocchi, kau belum mempunyai suami kan?."

"Tentu belum. Aku masih Mahasiswa, masih ingin fokus untuk belajar."

"Lalu tadi siapa yang mengaku bahwa dia suamimu ssu?."

"Dia, Akashi-kun."

"HAH?!."

"Kise-kun, jangan berteriak."

"Warui warui. Aku kaget sekali ssu. Sungguh?Akashi?Akashi Seiijurou?Apa dia ada di Apartement mu kemarin?Kenapa bisa?Apa kalian sedekat itu?."

Berbagai pertanyaan dilayangkan oleh Kise. Dia sangat penasaran. Setau Kise, Akashi Seijuurou itu orang yang dingin, seram, pemaksa, dan semaunya. Memang banyak yang menyukai Akashi, tapi setau Kise, Akashi itu orangnya tidak gampang tertarik dengan seseorang. Sekarang?apa ini?Kurokocchinya terlibat dengan seseorang seperti itu?Kenapa?

"Jadi, setelah kejadian waktu Akashi-kun menolongku, kami jadi dekat. Tapi lebih tepatnya dia yang mendekatiku. Dia itu sangat seenaknya, dia tau tanggal lahirku, Apartement ku, bahkan passwordnya dia tau. Sebenarnya aku sebal dengannya, karna mengingat sifatnya yang seperti penguntit, bukan tipeku sama sekali untuk seorang pacar. Tapi dia ada sisi baiknya juga sih sebenarnya. Aku tidak bisa menolaknya, mengingat dia menolongku malam itu. Jadi, kubiarkan saja deh dia dekat denganku. Kalau dia keterlaluan, aku bisa kok membela diri. Kau tenang saja, Kise-kun."

"Hee sou ka?kalo dia ngapa ngapain Kurokocchi, bilang aku ya! Nanti biar aku apa apain balik ssu!."

Kuroko tertawa, sembari memberi jempolnya.

"Kise-kun memang yang terbaik."

"Kurokocchi aku ingin memelukmu ssu."

"Aku menolak."

Tuan Penguntit | AkaKuro {SELESAI✓}Where stories live. Discover now