Part 2

16 1 0
                                        

K E I S T I M E W A A N ?

.

.

Gandhi POV

Gua? iya gua, Gandhi gunadhya.

Nama gua Indah bukan? sama persis seperti si pemilik nama, lahir dari keluarga yang bisa disebut berkecukupan, punya satu ibu, satu ayah, satu kaka perempuan, dan satu kaka laki-laki, anak yang terbilang sama sekali tidak memiliki hidup cemerlang, kenapa? entalah, gua juga nggak tau kenapa papa bisa lontarin kalimat yang menohok itu.

5 tahun berlalu begitu cepat, kisah terseram bagi keluarga tentang gua telah usai, dan gua mulai terbiasa kembali menikmati hidup layaknya anak-anak lain, ya tentunya setelah masa kurung di tempat perlindungan anak.

"orang tua gua emang udah gak waras" kalimat ini terus menerus terngiang di dalam otak gua.

Terlalu tega anak seusia gua udah dimasukin ke dalam tempat perlindungan anak, melakukan dosa aja nggak pernah, apa salah gua?

Tepat diusia gua yang ke-15 tahun, gua punya tetangga baru disamping rumah, rasa bahagia ngurung gua, karena rumah itu udah ga ditempatin selama 5 tahun kebelakang, saat dimana gua mulai masuk ke dalam dunia gelap.

Jangan pernah sebut gua anak kecil, karena anak kecil nggak punya kemampuan yang sama seperti apa yang gua miliki, mengatur pola hidup orang lain udah jadi kebiasaan gua, bermain sebuah drama yang menarik dengan melibatkan beberapa peran penting, hebat bukan?

-------

Pukul 14.00, gua menemukan sosok pemeran Utama yang bakalan masuk kedalam dunia gua, gua kira pemeran Utama itu adalah laki-laki, salah fatal gua rasa untuk ini, tapi tak apa, perempuan lebih menarik.

Dia....

Sipemeran Utama yang gua maksud, melihat gua dengan memasang tatapan aneh, gak habis fikir akal gua, perempuan menjengkelkan.

"Gandhi!" teriak seseorang dari arah belakang, dan sekita gua pun berbalik badan.

"kenapa?" tanyaku sembari melihat sekitar.

"ngapain disini, lu jangan buat masalah yang aneh-aneh" dengan wajah cemas dia natap gua.

gua cuman natap dia lekat-lekat, menggunakan perasaan jelas, memang nyatanya kaka perempuan gua terlalu sempurna untuk gua masukin ke dalam permainan, yang artinya gua bukan menyukai sebatas menyukai, namun mencintai.

"sadar woi! ayo masuk" ucapannya sukses buat gua sadar dari dalam imajinasi, menarik tangan kanan, dia bawa gua masuk ke dalam rumah.

-------

Oca POV

"ca itu tolong suruh Gandhi masuk!"

udah kehabisan akal gua ngurus adek gua yang ini, kelakuannya udah ga waras dari umur dia 10 tahun, kenapa ya?

"biarin aja ma, kali dia mau beli makanan gak akan ngapa-ngapain"

"oca sayang" reflek raga gua bangkit dan keluar rumah sebelum mama selesai ngomong ala jurus mama mudanya, tapi usaha gua ga sia-sia ternyata, bocah itu bertingkah lagi.

Gua tontonin aja dia, mau sampai kapan dia diem disana ngeliatin anak perempuan tetangga baru sebelah, gua udah memprediksi saat ini, dia bakalan melalukan ritual anehnya, anak nakal emang si Gandhi.

5 tahun yang lalu.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Next Part 3 ya.

'YFMK'Where stories live. Discover now