*BUDDY*

10.4K 723 8
                                    

Dulu aku memang hanya seorang gadis yang bisa sihir. Tapi Berbeda dengan Sekarang, Sekarang aku adalah salah satu murid Sekolah kerajaan sihir yang sangat terkenal *Gedonelune royal magic academy*
Sangat banyak yang terjadi saat aku datang ke sekolah ini. mulai Dari bertemu mr. Letter, Sampai bertemu Amelia yang sangat Lucu.. Dan aku tidak tahu apa yang Akan terjadi di hari Selanjutnya.
Satu permintaan ku di hari selanjutnya.. Aku berharap tidak bertemu dengan laki laki berrambut kuning, yang umm, oh iya ! Yang bernama Elias ! Orang yang menyebalkan !

★★★★

*sprikuenall kohdu... Sriitanmera muruto.. Ra ho koradu spira.. Stokunsa spira.. Lina..*
Huh ?? Apa baru saja orang yang bernyanyi itu memanggil Namaku ?
*lina... Lina ! Lina !*
Lalu aku terbangun Dan membuka mataku, aku melihat Amelia memanggilku.
"Lina ! Lina !"
"Ummm,.. ?"
"Bangun Sudah pagi.. Sudah hampir waktunya sarapan !"
"Apa ?! (Bisa bisa aku kena marah ibu penginapan lagi !)"
Lalu aku mandi, memakai seragam Dan menuju ruang makan.
"Sepertinya kita tepat waktu.."
"Iya Kamu benar Amelia.."
Lalu aku Dan Amelia langsung memakan sarapan yang tersedia di meja makan.
"Bagaimana tidurmu semalam ? Nyenyak ?"
"Ya lumayan.. Amelia, aku mau bertanya.. Apa semalam Kamu mendengar Ada suara orang bernyanyi ??"
"Tidak.. Aku tidak mendengar apa apa kemarin malam.."
"Oh begitu,."
"Memangnya kenapa ?"
"Tadi malam aku mendengar seperti Ada orang yang bernyanyi.."
"Mungkin itu hanya mimpi saja.."
"Iya mungkin..."
"Ya Sudah sebaiknya kita Cepat habisin sarapan kita Lina.."
"Iya.."

Selesai makan aku Dan Amelia langsung berjalan keluar Dari penginapan untuk berangkat Sekolah.
"Lina, coba lihat itu kan Elias !"
"Dia lagi !"
"Wahhhhh apa yang Elias lakukan di penginapan putri ?!" Para perempuan yang Ada di penginapan langsung melihat Elias yang sedang berjalan. Tapi.. Kenapa Dia berjalan menuju arahku ?!
"Lina Angela ! Ikut aku SEKARANG juga !"
"Ada apa ?!"
"Sudah jangan banyak Tanya ! Ikut aku saja !"
"Baiklah.."
"Lina.. Apa yang terjadi ?"
"Tidak Ada apa apa kok Amelia.. Kamu duluan saja ke Sekolah.. Nanti aku menyusul.."
"Baiklah.."
Aku mengikuti Elias berjalan menuju Sekolah. Sebenarnya Dia mau mengajakku Kemana sih ?!
"Ummm.."
"......"
"Elias... !"
"Dari mana Kamu tahu Namaku ?"
"Teman sekamarku yang mengatakannya padaku.."
"Ohh.."
Lalu Elias berhenti di Depan sebuah ruangan. Elias melepas jubahnya Dan mengetuk pintu, setelah itu Elias Dan aku pun masuk ke ruangan itu.
"Kepala Sekolah Randolph, aku membawa seseorang"
"Lina Angela.. Akhirnya aku bisa melihatmu.."
"An, anda kepala Sekolah Randolph ?!"
"Iya,. Panggil saja aku tuan Randolph.."
"Sebenarnya apa yang ingin tuan katakan padaku ?"
"Aku Akan menjelaskan padamu tentang buddy.."
"Iya,. Aku ingin tahu, apa itu buddy ?"
"Buddy adalah dua orang yang di acak Dan bertemu.. Maksudnya muncul seperti sinar di pin mereka.. Atau yang sering di sebut dengan partner"
"Jadi.. Buddy ku Adalah Elias ?!"
"Iya kalian berdua adalah satu buddy.."
"Kenapa aku harus mempunyai buddy seperti Dia ?!" Elias menatap ku dengan tatapan yang tajam.
"Buddy Adalah Takdir.. Dan tidak bisa di tolak keadaannya.."
"Huff.. (Kenapa aku harus mempunyai buddy seperti Dia ?!)"
"Lina, Kamu Akan berada di Sekolah ini selama 13 hari.."
"Setelah periode pelajaran habis.. Semua yang mereka pelajari, Akan di gunakan untuk mengerjakan Sisik Dari test akhir.." Elias menjelaskan padaku dengan wajah yang sombong.
"Larangan pertama di Sekolah ini adalah tidak boleh keluar malam. Memasuki hutan timur yang berada di sekitar *menara kesedihan* itu sangat dilarang"
"Apa ?! Menara kesedihan seperti di cerita dongeng !!?"
"Apa cerita dongeng !? Itu sungguhan !!" Elias Membentakku.
"Hahahahaa.. Mungkin karena Kejadian itu Sudah lama sekali membuatnya menjadi dongeng" tuan Randolph membuka jendela Dan terlihat di situ Ada sebuah menara.
"Tuan Randolph adalah salah satu dari tiga penyihir yang menjadi legenda.."
"Apa ?! Aku tidak percaya penyihir legenda tepat Ada di depan hadapanku !!"
"Hahahhahahha.. Kamu berlebihan"
"Bolehkah aku berjabat Tangan dengan anda !?"
"Tentu saja boleh !"
Lalu aku Dan tuan Randolph berjabat Tangan.
"Aku tidak menyangka aku bisa berjabat Tangan dengan penyihir legenda !"
"Ya Sudah sebentar lagi bel berbunyi.. Sebaiknya kalian masuk kelas.."
"Terima kasih.."
Aku Dan Elias pergi meninggalkan Ruang kepala Sekolah.
"Sepertinya gadis menarik telah memasuki Sekolah ini"
Aku Dan Elias pun langsung menuju ruang kelas karena sebentar lagi bel berbunyi.
"Hey.." Luca berjalan menujuku Dan Elias.
"LUCA !!! Kenapa kemarin Kamu menunjukkan padaku penginapan putra !"
"Hahahahaa maaf.. Kemarin kan aku hanya bercanda.."
"BERCANDA KAMU BILANG ?!"
"Maaf maaf.. Jadi, putra mahkota Dari keluarga Goldstein adalah buddy Dari seorang gadis biasa !"
"Tidak Ada yang ingin menjadi buddy gadis sebodoh ini !"
"Berhenti lah bersikap dingin pada semua gadis.. Lina, aku Jadi makin tertarik padamu.."
"Tertarik oleh apa ?"
"Segalanya, tertarik oleh segalanya Darimu"
"Umm.."
"Sudah Sudah !! Ayo masuk kelas ! Sebentar lagi bel"
Lalu aku masuk ke kelas, Dan melihat Ada seseorang yang sepertinya di jauhi oleh murid murid Sekolah.. Ternyata seseorang itu adalah yukiya,. Yukiya duduk di Pojok kelas.
"Yukiya ?"
"Kamu tahu dengan yukiya ?" Elias menunjuk yukiya.
"Iya, kita bertemu di taman kemarin.. Elias, kenapa sepertinya Dia di jauhi orang orang ?"
"Kutukan, karena kutukan yukiya di jauhi oleh orang orang"
"Kutukan.."
Lalu aku mencoba mendekati yukiya.
"Halo yukiya.."
"Siapa Kamu ?"
"Hah ?! Kita baru bertemu kemarin,. Masa Kamu Sudah lupa"
"Hmm ?"
"Halo tuan serigala"
"......."
Huff ! Lagi lagi serigala itu mengabaikanku !! Grrrr.. !
"Apa yang Kamu lakukan ?! Mencoba bicara dengan hewan ? Hahahahaa" Elias menertawaiku.
"Aku bisa ! Aku mempunyai kekuatan bisa berbicara dengan hewan !"
"hah ?! Benar kah ?" Yukiya terlihat sangat terkejut.
"Tapi.. Tuan serigala selalu mengabaikanku !"
"Mungkin tuan serigala tidak mau berbicara dengan orang sebodoh dirimu !"
Elias !!! Grrr.....!!!!!
"Oh iya, aku mau bertanya pada kalian berdua.. Apakah semalam kalian mendengar suara orang bernyanyi ?"
"Tidak aku tidak mendengar apa apa.."
Elias menjawab tidak tapi Berbeda dengan yukiya, Dia terlihat terkejut.
"Nama Kamu siapa ?" Yukiya yang tiba tiba bertanya Namaku.
"(Apa ? Kita baru saja kenalan kemarin yukiya !) Namaku Lina, Lina Angela.. Coba lah untuk tidak lupa Namaku lagi.."
"Baiklah.."
Lalu bel masuk berbunyi selesai bel masuk berbunyi guru masuk ke kelas. Guru itu seperti seorang professor yang memakai jubah hitam.
"Lina, Lina Angela selamat datang di kelas ku.. Aku Conrad Schuyler, Kamu bisa memanggilku mr. Conrad.. Aku Akan mengajar tentang alat sihir Dan mantra kutukan"
"Baiklah.."
"Baiklah langsung ke pelajaran ! *persona mirror*. Persona mirror mempunyai kekuatan mengetahui orang itu berbohong atau tidak. Kaca ini dibuat oleh Walter Goldstein.."
"Walter Goldstein ?! Sepertinya aku pernah mendengar Nama itu.."
"Lina, Walter Goldstein adalah ayahnya Elias.." Luca yang tiba tiba berbicara di Depan hadapanku.
"Wowww.. Keren sekali.."
"Hey yang disitu ! Diam !" Mr. Conrad melihat ke arahku Dan Luca.
"Baiklah.."
"Lina.. Saatnya mengingatkan kembali.. Siapa pembuat persona mirror ?"
"Umm... Walter Goldstein !"
"Benar.."
"Elias Goldstein silahkan jelaskan yang lainnya.."
"Baiklah, yang ini procle mirror, mempunyai kekuatan yang bisa menunjukkan letak tempat yang sangat jauh.. Yang ini tears of spectrum.. Mempunyai kekuatan sama seperti procle mirror.."
Elias ! Luar biasa..
"Baikkah, terima kasih.. Sekarang saatnya ujian praktek ! Satu satu Maju kedepan menggunakan sihirmu untuk memakai tears of spectrum !"
Apa ?! Aku baru saja masuk Dan harus mengikuti ujian praktek !!
"Yukiya reizen !"
"Aku memerintahkanmu untuk menunjukkan letak tempat yang sangat jauh sekali ! 'Wideo procle' !"
Lalu mulai muncul gambar tapi Buram.
"Buram ! 50 ! Selanjutnya Elias Goldstein !"
"Aku memerintahkanmu untuk menunjukkan tempat yang sangat jauh ! 'Wideo procle' !"
Lalu muncul lah gambar pulau yang sangat indah,. Gambarnya juga sangat jernih"
"Bagus ! 90 ! Selanjutnya Luca orlem !" Elias yang sehebat itu dapet 90 ?! Bagaimana denganku ?????!!!!
"Welther.. Image.. Screen.. 'Wideo procle' !"
Lalu muncul tempat yang berkilau bahkan sangat sangat jernih ! Luca hebat..
"Siapa yang menyuruhmu memakai mantra itu ?! 0 point !"
"Baiklah.."
"Selanjutnya Lina !"
"(Tenang Lina.. Kamu harus Fokus, kalau Kamu salah.. Pasti Elias juga kena ! Dan Akan marah sama Kamu..) 'Wideo procle' !"
Lalu muncul gambar gelap ! (T ^ T) Haduhhhh bagaimana ini ?!
"Apaan itu ?! 0 point ! Nanti Pulang Sekolah Kamu duduk di Pojok kelas Dan melatih sihirmu ! Sampai bisa ! Elias karena Kamu buddy Dia ! Kamu harus temani Dia !"
"Apa !? Aku kena juga !?" Elias menatap ku seperti sangat marah !

Bel pulang Akhirnya berbunyi, semua murid Sudah pulang.. Tapi, aku masih mencoba menggunakan tears of spectrum.. Huff kenapa Susah sekali, aku Sudah hampir bisa menggunakan sihirnya,. Tapi tetap saja gambarnya masih Buram.
"Masih mencoba ?" Elias yang tiba tiba masuk ke kelas.
"Kamu belum pulang ?" Tanyaku sambil mencoba sihirku.
"Menurutmu !?"
"Be, belum.."
"Huft ! Sudahlah ! Latihannya besok lagi, Sebentar lagi matahari tenggelam. Sebaiknya Kamu kembali ke penginapan, Dari pada Nanti Kamu di marahin ibu penginapan ?!"
"Iya Kamu benar juga, terima kasih Sudah mengingatkanku"
Lalu aku kembali ke penginapan untung saja ibu penginapan tidak Ada.. Huff selamat, selamat. Aku langsung menuju penginapan, aku me mengetuk pintu lalu masuk ke kamar.
"Lina.. Akhirnya Kamu kembali juga"
"Iya,."
"Ada apa ? Kok lemes ?"
"Besok aku ceritain.. Hari ini aku lelah sekali.. Aku mau istirahat duluan ya"
"Iya.. Selamat malam Lina"
"Malam"
Hari ini serasa begitu melelahkan.. Mataku terasa sangat berat Dan Akhirnya aku pun tertidur
**sprikuenall kohdu... Sriitanmera muruto.. Ra ho koradu spira..**
Lagi lagi aku mendengar nyanyian itu.. Sebenarnya siapa yang bernyanyi ??

-tunggu part Selanjutnya ya ☆〜(ゝ。∂)
Jangan lupa bintangnya ya ★ Dan kalau Ada Saran tolong kasih komen.. Terima kasih

Wizardess Heart [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang