29. Crypt

1.5K 279 16
                                    

Maaf take down bentar, lupa naruh peringatan.

⚠️⚠️⚠️
Chapter ini dan chapter depan mungkin akan menciptakan ketidaknyamanan bagi beberapa orang. Terdapat adegan kekerasan dan mutilasi di sini. Dimohon kebijakannya bagi para pembaca dalam membaca chapter ini dan chapter depan.
Terima kasih.



Aroma anyir darah menyapa indera penciuman Haesoo sesaat setelah kesadarannya pulih. Kepalanya mendadak pusing ketika aroma itu semakin menyengat ditambah dengan aroma lembab yang tidak ia sukai.

Dengan mata menyipit, ia berusaha mencari tahu dimana dirinya berada. Namun, yang ia lihat sejauh matanya memandang hanya lah ruangan sempit berukuran 2 kali 2 meter dengan kerangka besi yang membatasi dirinya dengan ruangan di luar.

Ia berusaha bangkit dari posisi duduknya di lantai namun justru tersungkur ke depan. Tubuhnya tak mampu menemukan keseimbangan karena kedua tangannya terborgol di depan.

Di tengah kondisi kepalanya yang berputar cepat, Haesoo teringat bahwa ada seorang pria yang membungkam hidungnya dengan kloroform sama seperti yang pernah Nana lakukan padanya dulu.

Tapi, di mana dirinya sekarang ia pun masih tidak mengerti.

Klang!

Suara besi yang saling beradu mengagetkannya. Ia segera bangkit dan bergerak maju menuju besi pembatas itu. Dengan jangkauan pandangannya yang terbatas, ia mencoba melihat apa yang terjadi di luar.

Dari tempatnya, ia dapat melihat sesosok pria yang membelakanginya tengah memilah dan mengasah pisau di meja besi di hadapannya.

Tak dapat ia lihat jelas apa yang ada di atas meja, yang pasti ia dapat melihat sebuah tangan manusia yang terjatuh dari meja ketika pria itu menghantam kuat meja dengan pisaunya.

Ia memekik kecil, namun tidak terlalu kecil jika dilakukan di ruangan sesepi itu. Pekikannya itu didengar oleh pria itu.

Ia segera menyembunyikan dirinya di samping sel ketika pria itu menoleh ke arahnya. Jantungnya mendadak bergemuruh cepat.

Di tengah ketakutannya, ia sempat menyimpulkan bahwa saat ini ia diculik oleh seorang psikopat yang membunuh manusia. Dan ia sangat yakin jika pria itu adalah Nakamoto Yuta.

"Sudah bangun?"

Suara berat yang sangat mirip dengan suara Nana itu membuatnya kembali tersentak. Badannya gemetar ketika pria itu sekarang telah berjongkok di luar sel dengan seringaian.

Sungguh, dari wajahnya dan suaranya, pria itu sangat mirip dengan Nana. Hanya saja, aksen Jepang pria itu sangat kental ketika berbicara bahasa Korea. Belum lagi, wajah pria itu juga rusak walaupun ia bisa melihat wajah mirip Nana di sana.

"Kau tidur sangat nyenyak, ku kira kau akan tidur lebih lama. Ternyata tidak, ya? Padahal aku tidak ingin mengagetkanmu seperti ini." Pria itu memperlihatkan pisau dagingnya yang penuh dengan cairan merah gelap.

"Apa kau adalah Nakamoto Yuta? Pria yang selalu meneror Nana?" Haesoo memberanikan diri untuk menatap pria itu dengan tajam.

Pria itu tersenyum miring. "That's me."

Pisau itu kini sudah diletakkan di lantai ketika Nakamoto Yuta mengubah posisinya yang berlutut menjadi duduk bersila. Ia menyandarkan keningnya di sel besi, masih mengamati Haesoo yang berusaha terlihat berani itu.

Ia terkekeh kecil kemudian menelusupkan tangannya di sela sel untuk menjangkau Haesoo. Tanganya yang terdapat bercak darah itu menyentuh rambut Haesoo kemudian menghirup aromanya dalam-dalam.

MASTER OF MINE - Nakamoto Yuta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang