KENSHI ADITYA PUTRA

96 9 0
                                    


Kenshi berjalan santai di Koridor sekolah . Dengan wajah yang tampan, dan rambut yang acak-acakan ia berjalan menyusuri tiap-tiap kelas yang membuat para wanita di dalamnya menjadi jatuh hati.
Ya, dialah Kenshi Aditya Putra atau lebih di sapa ken ini adalah Ketua genk di sekolahnya. Selain wajah tampan, predikat nya sebagai ketua geng ini juga mendukung akan popularitasnya di sekolah.

Anak dari keluarga Irwan Putra dan Devinda ini mempunyai watak yang cuek dan dingin terhadap orang lain.
Tak sedikit para wanita di buat mundur karena sikapnya ini.

Penampilan yang urakan, celana abu-abu dengan sedikit sobek di bagian ujung lututnya, seragam putih yang tidak di sisip dan dasi yang di ikat di bagian kepala membuat guru-guru di sekolah itu hanya melihat dan membiarkannya . Karena sudah berbagai cara mereka lakukan agar ketua geng Algestro ini merubah penampilannya , namun hasilnya nihil.

"Gue ke toilet" Kata ken kepada 5 orang teman gengnya yakni Wiliam, Aldi, Alvaro, Tio dan Disen yang sedang menikmati mie telur ceplok buatan pak somat
"Ati-ati yaa abangku cayang" Jawab aldi dengan gaya centil seperti perempuan yang berhasil membuat Kenshi bergidik geli

"Halahhh dasar lo banci" Ledeka disen berhasil membuat semua anggota Algestro itu bergelak tawa

Di depan toilet, ken melihat seorang perempuan yang sedang mengepel lantai dengan cepat seperti di kejar setan. Siapa lagi kalau bukan Citra yang sedang di hukum karena terlambat
Tak lama ia mendengar suara jeritan dari arah yg tak jauh darinya.

Benar saja, ketika datang dia melihat perempuan yang tadi sedang duduk memanjang dan memegang kaki kirinya

"Makanya hati-hati" Dengan nada terkesan dingin ia hanya melihat dan berlalu dari hadapan sang korban kepleset itu.

"Eh lo! Bantuin gue kek. Main nyelonong aja. Udah liat gue kek gini malah nyosor kek nyamuk" Suara citra masih bisa merembes masuk ke telinga Ken karna blm terlalu jauh dari toilet

Dengan terpaksa ken berbalik untuk menolong citra
"Berisik !" Dengan wajah datar dia menggendong citra ala bridal style menuju ruang UKS.
"Lo diam disini. Gue mau nyari petugas buat ngobatin lo"
Citra hanya mengangguk setuju dan lebih memilih memberi perhatian pada kakinya dari pada harus berurusan dengan cowok kulkas itu.

"Cowok kek dia cocoknya di jatuhin balok di kepalanya. Udah liat orang kesakitan malah ditinggal. Ihh!!"
Kesal citra

Ciklik. Pintu ruangan UKS terbuka dan seorang perempuan memasangkan wajah khawatir terhadapnya.

"Citraaa! Kamu kok bisa sampe kek gini??? Kamu gak papa kan? Ada yang luka? Kaki lo gk patah kan? Kalo patah gue harus shopping sama siapa lagii ci!? " Ya suara itu hanya di miliki dina. Sahabat citra dari SD. Suara yang cempreng dan melengking selayaknya nenek kunti ini bisa di bilang menjadi ciri khas seorang Dina Clarisa.

"Aduh diiinnn...Lo bisa gak sih, satu harii aja jangan teriak2. Gue gak budek din. ya Tuhan" Kata citra sambil menutup kedua telinganya rapat2

"Yakali ci. Gue kan khawatir sama lo. Bukannya bilang makasih kek . Ini malah kek nenek sihir."dengan memasang wajah yang manja
"Ya udah deh iya iyaa my beibihh" Balas citra sambil mencubit pinggang dina..

"Eh elu kok bisa sama ken sih? Cie ciee ngapain hayoo??" Dina meledek

"Ken?


..

TRAKENWhere stories live. Discover now