22

13.5K 910 35
                                    

Ana pov..

Beberapa menit lagi aku mendarat dengan selamat di kota kelahiranku, ku ramas seatbelt karena rasa gugup yang tiba-tiba menghampiri..

"Aku sudah di bandara bersama Ali, mama dan papa" chat masuk dari Dinah saat aku mengaktifkan handphone dan menunggu bagasi

"Safe flight, ingat sampai disana jangan lupa kabari aku (love sign)" hemm tumben Yoel seperti ini, dia memutuskan untuk magang di Aussie dan sempat mengajakku namun aku lebih memilih pulang

Aku langsung mengubungi nomer mama

"Hallo ma"

"Kamu sudah dimana nak?"

"Ini lagi tunggu bahasi, sebentar lagi aku keluar"

"Baik, kami tunggu. Disini sudah ada Dinah dan Ali"

"Apa mereka tidak merentangkan karpet merah?"

"Heiii memangnya kamu siapa?" Teriak Dinah

"Haha yaudah ma aku matiin ya, koperku sudah ada"

Segera ku ambil koper dan bergegas keluar, sambil memegang handphone aku berpikir untuk membalas chat Yoel

Yoel

Safe flight, ingat sampai disana jangan lupa kabari aku (love sign)

              Trimakasih, aku sudah sampai

Siapa yang jemput?

                     Mama, papa, Dinah dan Ali

Kamu tidak rindu padaku?

                                                 Tidak, haha.

Jangan bohong! Wkwk. Enjoy your day!

                                          Thanks! You too

Yoel semakin dekat denganku semenjak kita mendaftar bersama untuk mendapatkan beasiswa, dan baru kali ini kami mengobrol melalui whatsapp. Biasanya dia hanya berkomunikasi jika ada sesuatu yang penting saja, dia juga punya pacar.

Setelah adegan peluk pelukan, cipika cipiki dan menerima pujian mama dan papa menyuruhku untuk langsung ke rumah sedangkan Ali dan Dinah nanti sore datang untuk mengambil oleh-oleh mereka.

"Jadi kapan kamu akan pergi ke perusahaan itu?" Tanya papa saat kami masih dalam perjalanan pulang

"Minggu depan hari senin" jawab mama, aku diam saja karena aku lelah

Sesampainya di rumah mama langsung menyuruhku mandi, makan dan istirahat. Sebelum menutup mata aku sempatkan diri untuk membuka notif di handphone

"Jika kamu bosan disana telfonlah aku, aku disini sedang memakan french fries kesukaanmu" sebuah senyum terukir di bibirku kala membaca chat dari Yoel, aku tidak membalasnya karena rasa kantuk yang teramat sangat.

Drrrrr.. Drrrr

Ughh, berapa jam aku tertidur?

"Hallo"

"Heh buka pintunyaaa!!"

"Aisss" aku langsung membuang sembarang handphoneku dan bergegas membuka pintu kamar

"Kenapa pakai acara di kunci?" Tanya Dinah langsung masuk

"Biar jangan ada yang menggangguku" jawabku mengusap mata kanan

"Oleh-olehku manaaa" teriak Ali langsung naik ke tempat tidur

"Itu masih di koper biru, kalian bagi ya"

"Wah banyaaakkk" ucap Dinah menyeret koperku dan membukanya

"Ana ada yang menelfon, hemm Yoel?" Kata Ali melihat layar handphoneku

"Terima saja" jawabku asal

.............
"Hallo sayang?" Jawab Ali, dasar gatal! Wkwk

"Oh kamu mencari Ana? Bukan mencariku?" Tawa Ali

"Hahaha hey aku biar begini tidak jomblo ya, dari pada anda yang menanam benih dimana mana" entah apa yang mereka bicarakan

"Ana sedang berdiri di hadapanku, okay. Ana, ini dia mau bicara" sorong Ali
.................

"Iya?" Ucapku kepada pria di seberang sana

"Apakah putri tidur sudah bangun?"

"Sudah, kalau dia belum bangun lantas siapa yang berbicara denganmu sekarang?"

"Mungkin saja kembarannya" jawabnya

"Oh ya? Terus kalau ini kembarannya bagaimana?"

"Aku cuman mau bilang salam buat si putri tidur dan cepatlah kembali ke Aussie"

"Haha ada-ada saja, aku sedang bersama Dinah dan Ali. Nanti aku kabari lagi ya" pamitku

"Okay, salam buat mereka dan buat orang tuamu"

"Okay, bye"

.
.
.

"CIEEEEEE" kompak mereka setelah aku menutup telefon

"Jadi sahabatku sudah move on?" Tanya Dinah

"Kalian bicara apa, aku mau mandi dulu"

Bagaimana aku bisa move on jika aku masih memikirkan orang yang sama, dan untuk Yoel aku bukannya tidak mau membuka diri hanya saja dia seorang play boy! Aku yang tau seperti apa dia disana.

Ana pov end..

Sehabis mandi Ana, Dinah dan Ali memutuskan untuk keluar berjalan-jalan dan makan-makan

"Wah lihat deh bajunya bagus" ucap Dinah ketika mereka melewati toko baju khusus wanita

"Mau mampir?" Tawarku karena kedua kaki ini sudah pegal dan membutuhkan tempat duduk

"Boleh sekali, ayok"

Mereka bertiga langsung masuk..

"Wah Ana lihat ini cocok untukmu" Dinah mengangkat dress berwarna putih tersebut

"Bagus ya, Dinah coba ini" tawar Ana mengambil kaos kebesaran dari arah belakang Dinah

"Iyaaaa cocok untukku"

Sarah pov..

Aku di ajak salah satu direktur perusahaan bersama rekan yang lain untuk meeting di luar dengan alasan ingin sekalian makan, bisa ku lihat ramainya jalanan kota dengan kerlap kerlip lampu kendaraan

"Apa yang ada di sekitar sini?" Tanyaku kepada salah satu pegawai

"Ada restoran Korea dan toko baju serta mall miss"

"Baik, apa meetingnya sudah selesai?" Tanyaku

"Sudah miss semuanya sudah selesai"

"Saya mau jalan sebentar, apa kalian tidak ingin melihat-lihat?" Tawarku dan beberapa dari mereka setuju untuk ikut berjalan denganku

Dari semua bangunan yang aku lihat hanya ada satu yang menarik perhatianku, toko baju.

"Wahh cantik cantik ya" ucap salah satu pegawai di perusahaanku

Segera ku langkahkan kaki ke arah gantungan kaos, sepertinya aku membutuhkan baju baru untuk di pakai di rumah.

Sarah pov end...

Tanpa mereka sadari saat ini Ana dan Sarah sedang berdiri sangat dekat tapi saling membelakangi.

"Ayo ke kasir" ajak Ali dan mereka segera pergi

"Miss disana ada kemeja"

"Okay ayo kesana" dan Sarah pun berjalan mengikuti pegawainya

Pengen makan ayam samyang deh jadinya..

Miss Sarah (END)Where stories live. Discover now