9

17.9K 1K 3
                                    

(Sarah Laurent)

Gadis avatar itu kembali berulah, kali ini dia membuat masalah besar dengan membuang bola yang menyebabkan kopi yang baru aku pesan tumpah ke bajuku sendiri

Aku sempat berdebat dengannya tadi sebelum aku benar-benar pergi dari hadapannya

Drrtt.. Drrtt

"Huh" desahku melihat nama Ayah di layar ponselku

"Iyaa?" Jawabku cuek

"Ayah ingin malam sabtu kamu datang di rumah ayah untuk makan malam"

"Ayah, aku sudah capek mengenal orang baru. Biarkan aku hidup dengan pilihanku"

"Sarah! Kali ini dengarkan ayah, kamu harus mencari pendamping agar bisa mengurus perusahaan dan aset sebelum ayah m"

"Ayah selalu bicara seperti itu! Aku tidak mau mendengarnya!" Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya aku sudah memotongnya, aku sangat jengkel bila dia sudah mengungkit masalah meninggal atau apapun itu

"Datang atau Ayah jemput paksa!" Kalimat terakhir bagaikan film horror yang akan menerorku sepanjang waktu

........

(Alana Jasmine)

Aku kini berjalan pulang ke rumah setelah menemui Sir Andrew untuk bertanya tentang informasi baju milik Miss Sarah, sengaja aku tidak menemuinya langsung karena pasti akan ada perdebatan di antara kita padahal kita belum menikah tetapi sudah banyak masalah, haha aku sudah gila.
Ini masih siang dan aku harus segera pulang untuk membongkar celenganku kemudian segera pergi ke toko baju itu

"Ana, buru-buru kemana?" Tanya Ali

"Mau pulang" jawabku singkat tanpa berhenti berjalan

"Apa ada sesuatu?"

"Iyaa Ali, aku menjatuhkan minuman ke baju Miss Sarah dan dia menyuruhku mengganti bajunya, sekarang aku mau ke toko baju, lebih tepatnya ke rumah untuk mengambil uang kemudian mencari baju yang sama!"

"Bolehkah aku ikut?"

"Boleh, ayo cepat"

Setelah mengambil uang yang cukup aku dan Ali sedang mencari baju dengan merk dan ukuran yang sama

"Apakah kalian disuruh orang?" Kata pemilik tempat itu, kami di hadapkan langsung padanya karena ternyata baju yang kami cari itu stoknya terbatas dan tidak sembarang orang yang memakainya

"Bukan di suruh pak, kami hanya ingin membeli baju yang sama karena tadi saya merusak baju orang yang memakainya" jawabku sambil memasang muka seperti anak yang terlantar biar dia cepat memberiku baju itu tanpa bertanya panjang kali lebar lagi

"Tapi ini tidak murah" dia melihatku ragu sambil mengucapkan kalimat itu, apakah sekarang dia menganggapku tidak mampu beli dengan uang 1 juta di tanganku?

"Berapa harganya?"

"3 juta lebih, karena ini bahan yang tidak mudah berkeringat dan memiliki sisi yang menyerap harum lebih dari 3 hari"
Aku sangat kaget mendengar itu, 3 juta untuk satu baju? Apakah dia malaikat yang harus menggunakan pakaian spesial seperti itu? Bahkan uang tabunganku belum cukup untuk membelinya

"Ehmm bisa kredit?" Tanyaku penasaran, semoga jawabannya iya

"Haha kamu ini lucu sekali, toko seperti ini tidak mempercayai orang apalagi untuk gadis yang belum bekerja"

"Saya akan mencari kerja setelah ini" ucapanku itu membuat orang di sampingku menatap tajam, sepertinya Ali tidak percaya aku akan bekerja

"Lalu apa yang harus saya pegang sebagai jaminan?"

"Saya sudah memiliki KTP, kartu pelajar, kartu kesehatan. Bapak bisa mengambil salah satu dari itu sebagai jaminan"

"Baiklah KTP, silahkan tanda tangan disini sebagai perjanjian, dan tolong dalam minggu ini segera mencari kerja lalu bawa surat keterangan kerja yang di tanda tangani pemilik kerja itu kesini"

Aku mengangguk "Baju ini bisa saya bawa sekarang atau nanti setelah lunas?"

"Bisa di bawa sekarang"

"Terimakasih"

Hatiku lega karena sudah mendapatkan satu barang yang mahal ini, tinggal aku mencari pekerjaan sampingan dan melunasinya.

"Ana kamu yakin mau bekerja?"

"Iyaa Ali, yakin tidak yakin ya harus dilakukan"

"Aku ada uang Ana, kamu bisa menggunakannya jika mau"

"Tidak terimakasih, ini adalah kesalahanku dan aku tidak ingin melibatkan teman-temanku"

"Hemm baiklah, tapi jangan sungkan jika ingin sesuatu"

"Iyaa Ali, terimakasih"

"Ana aku sudah jadian, namanya Michael"

"Hah? Sejak kapan?"

"Kemarin dulu"

"Itu kejutan kecik untukku, selamat yah"

"Terimakasih, ayo kita pulang" ajak Ali setelah memeluk Alana

Miss Sarah (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz