Mafia and Muslimah ||08

8.1K 489 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas baginya dari pada sabar

HR. Al Hakim


꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷

"Kenzie aku ingin ke mansionmu" emly memeluk sambil memainkan jemari kekasihnya

"Kenapa? disini kurang suka?" Tanya kenzie

"Engga juga si hanya rindu kamarmu" emly tersenyum malu-malu

"Disana belum dibersihkan, pembantu aku liburkan semua" emly sedikit terkejut pasalnya kenzie tidak suka dengan debu sedikitpun

"Lalu kamu tinggal disana? Bukannya kamu ga suka debu ya ?" Pertanyaan emly hanya diberikan kecupan singkat

Kekasihnya belum tahu dia menikahi bitna, korbannya.

"Kamu tahu kan apa yang kulakukan kalau kamu menyembunyikan sesuatu? " ucap emly garang yang hanya dibalas tatapan datar

"Jadi siapa disana yang kamu simpan? Ka..

"Aku selalu tinggal disini, jarang disana" potongnya cepat membuat emly tersenyum

"Aku percaya padamu" sedikit aneh dengan sikap kenzie malam ini karena dia tidak pernah selembut ini padaku

"Kamu sakit ya? Kok sikapnya jadi lembut biasanya juga susah aku bujuk buat romantis gini" kenzie hanya mengangkat bahunya sambil memeluk emly

"Aku ngantuk" Emly menaruh kepalanya lebih dalam pada pelukan kenzie

Kenzie menatap emly yang sudah tidur dipelukannya. Dengan pelan-pelan dia melepas pelukannya agar dia tidak terbangun.

Kakinya melangkah menuju jendela menatap cahanya rembulan yang terpancar

·❈·❈·❈·

Bitna menunggu kenzie pulang sejak 3 jam lalu, sekarang sudah jam 11 malam matanya sangat berat untuk dibuka, namun ia masih kuat menunggu.

"Kamu dimana?" Ucap bitna menatap pintu dengan pandangan lesu

Bitna berjalan dari pintu keruang tamu agar tidak merasakan sedikit ngantuk, menatap figura yang terpajang rapi dengan foto kenzie

"Apa terjadi sesuatu?" Ucapnya seakan sedang mengobrol dengan kenzie

"Cepatlah pulang" lanjutnya

Matanya sangat berat dan badannya pegal semua, akhirnya ia duduk di bangku panjang ruang tamu sambil menatap langit-langit yang terdapat lampu besar dan mewah

Tok! Tok

senyumnya terbit kala terdengar ketokan pintu, kedua kakinya melangkah dengan cepat kearah pintu

"Ka_

"Wa'alaikumsalam, sudah pulang?" Dia merasa lega karena akhirnya kekhawatirannya tidak terjadi

"Ah.. iya assalamu'alaikum" ucapnya dengan tersenyum

'Cantik!' Batinnya

"Masuklah diluar dingin, apa mau kubuatkan susu?" Tawarnya

"Siapa?" Bitna menatapnya bingung

"Aku?"

"Bukan seperti yang dipikirkan! Hanya.. hanya memastikan? Yap!"

"Soalnya masih belum tidur jam segini" Lanjutnya, Bitna mengangguk dua kali.

"Iya, aku bitna bukan setan" jawabnya menunduk

Pria itu menatap bitna dari atas sampai bawah dan pandangannya berhenti ketika melihat cicin tersemat dijari manisnya

"Itu cincin kawin?" Tanyanya hati-hati

"Hah? " Bitna semakin bingung

"Ekhm! Kita sudah me..menikah?" Tanyanya lagi

"Iya" dengan cepat bitna berjalan ke dapur membuatkan susu hangat

'Obrolan apa ini?' Batin bitna

"Hei?" Bitna menoleh dan terkejut ketika melihat wajahnya sangat dekat

Dengan spontan dia melangkah mundur tiga Langkah.

"Ini, minumlah"

"Kenapa?" Tanya bitna ketika dia mengikutinya ke kamar

"Kan suami istri, tidurnya bareng lah! Mana ada suami istri tidur terpisah" ucapannya sedikit menggodanya membuat bitna meneguk ludah

"Bukannya kemarin pun kita tidur terpisah?" Kali ini bitna benar-benar seperti istri yang keterlaluan

"Ah ma..maaf"

"Tidurlah" sapuan lembut terasa di kepalanya

Lalu setelah dia keluar bitna merasa sangat bersalah

'Maaf karena tidak bisa mengikuti saran yang umma ajarkan, aku terlalu takut' batinnya dengan menatap bulan yang memancarkan cahayanya sebagai pelengkap indahnya malam

'Maaf karena tidak bisa mengikuti saran yang umma ajarkan, aku terlalu takut' batinnya dengan menatap bulan yang memancarkan cahayanya sebagai pelengkap indahnya malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Notice

Kalau ada yang mau memberikan saran atau kritik silahkan ya:)

Mafia and Muslimah Where stories live. Discover now