20. Promil?

2.4K 257 41
                                    

Sudah sebulan setelah Jasmin di wisuda. Kegiatannya sekarang masih menjadi ibu rumah tangga meski juga menjual kue-kue via online. Mark tak mengizinkannya untuk melamar kerja di sekolah dulu, jadilah untuk mengisi waktu senggang dek Nana menjual kue kue buatannya, tak hanya kue sih, ada juga seblak, mozzarela corn dog dan banyak lainnya. Dan tentu saja usaha kecil-kecilannya ini sudah direstui oleh suami tercintanya, dengan syarat 'jangan kecapekan'.

Iya dong, syarat utamanya Nana tidak boleh kecapekan karena mereka sedang melakukan program kehamilan.

"Dek, udah mas buatin susu, buruan diminum," ucap Mark ketika Jasmin baru saja keluar dari kamar mandi.

Mendekati Mark yang tengah memakan sarapannya, Jasmin duduk di samping Mark. "Makasih mas. Eum, adek hari ini sudah bersih, ini barusan mandi besar."

"Beneran? Kalo gitu nanti bisa mulai usaha lagi ya dek." Mark tersenyum kecil yang entah kenapa terlihat menyebalkan dimata Nana.

"Mas, jangan godain, adek malu." Nana menutup wajahnya dan bersembunyi di lengan Mark.

"Ayo dek, diminum dulu susunya, mas udah selesai makan."

Nana mengangguk, meraih segelas susu coklat khusus calon ibu hamil dan meminumnya. Mark yang melihatnya mengusap surai Jasmin yang masih sedikit basah.

"Ayo adek anter ke depan. Bekalnya udah dibawa kan mas?"

"Udah kok dek, udah mas simpen di tas. Makasih adek sayang udah dimasakin sarapan sama dibekalin makanan paling enak sedunia." Mark menangkup pipi Nana, mendaratkan kecupan di kening istrinya yang cantik jelita.

Nana memejamkan mata, tersenyum dengan cerahnya. "Iya mas sayang, sudah kewajiban adek."

"Yaudah, mas berangkat dulu. Assalamu'allaikum." Seperti rutinitas pagi sebelum-sebelumnya, Mark mengecup kening Jasmin, berlanjut di hidung dan kedua pipinya, terakhir kecupan dibibir.

Mencium tangan sang suami, Jasmin mengucap "Wa'allaikum salam, hati-hati mas."

"Iya dek, siap."

•••

Mark pulang jam 4, disambut dengan seblak mie buatan sang istri yang cocok dimakan ketika hujan. Ya, hari ini hujan, dan Mark yang hanya membawa motor jadi kehujanan. Jadilah ia basah semua meski sudah pakai jas hujan.

Dek Nana yang sudah hafal jam pulang sang suami juga sudah menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi, juga secangkir teh hangat dan beberapa macam gorengan. Jadilah Mark langsung masuk ke kamar mandi setelah mengecup kening sang istri.

Mark datang sambil mengusap kepala dengan handuk agar rambutnya cepat kering. Dek Nana yang tanggap dan cekatan itu segera meraih handuk ditangan suaminya, membantu mengeringkan rambut sementara Mark meminum tehnya yang sudah menghangat.

"Dek, habis isya' ya?" tanya Mark seraya mengelus perut Nana, dikecupnya perut si istri membuat wanita kesayangannya setelah Mami itu tergelak kecil.

"Mas, geli ih! Iya, nanti. Sabar dulu ya," ucap dek Nana seraya mengusap pipi Mark.

Jasmin kembali duduk di samping Mark, mengambil sepotong ubi goreng dan memakannya. Sementara Mark sibuk dengan seblak buatan Jasmin.

"Gimana dek? Tadi laris dagangannya?"

"Alhamdulillah laris mas, Helen sama Rena kan bantu promosiin, nah itu temen-temennya Helen sama Rena ditempat kerjanya pada pesen."

Ah iya, pasca lulus, Rena bekerja sebagai guru Matematika di SMP mereka dulu, sedangkan Helen bekerja di lembaga les privat.

Gadis Berkerudung Merah •markminDove le storie prendono vita. Scoprilo ora