2. Bidadari Surga

4K 498 93
                                    

Waktu menunjukkan pukul 11.30 ketika adzan berkumandang. Jasmin pamit kepada Chitta ingin melaksanakan sholat dzuhur, sedangkan Bundanya memang tidak bisa melaksanakan kewajibannya karena berhalangan.

"Jasmin, mau sholat di masjid atau di sini aja? Kalo di sini bisa bareng sama Mark."

"Di masjid aja tante," ucap Jasmin malu.

"Yaudah. Bentar, tante panggilin Mark dulu biar nemenin ke masjid." Ucapan Chitta membuat Jasmin semakin gugup. Dia masih malu dengan ucapan Mark tadi.

Tak terlalu lama menunggu, Chitta datang dengan Mark yang sudah memakai baju kokoh dan sarung, lengkap dengan kopyah hitam yang membuat Jasmin langsung beristighfar.

Ganteng, takut khilap jadinya. /ga

"Jasmin, dianter Mark ya? Dia sekalian mau sholat."

"Iya tante. Kalo gitu Jasmin permisi dulu. Assalamu'allaikum."

Diperjalanan menuju masjid, Jasmin banyak diam, sedangkan Mark yang merasa salah tingkah hanya bisa melirik Jasmin seraya tersenyum.

"Kamu kuliah? Atau masih SMA?"

"Aku kuliah kak, ambil jurusan PLB. Kalo kakak?"

"Kuliah di UI, jurusan teknik kimia. Nanti rencana mau kerja atau ... langsung nikah?" tanya Mark.

Jaemin lagi-lagi merona merah mendengar pertanyaan Mark. "Kalo bisa kerja dulu kak."

"Ohh gitu. Yaudah nggak apa-apa. Kita berjuang dulu ya, kamu berjuang jadi guru sekaligus istri yang baik buat aku, aku berjuang biar bisa cepet lulus, kerja dan jadi suami yang baik buat kamu."

Padahal cuma jalan kaki, eh Jasmin rasanya kayak habis lari marathon.

Sesampainya di masjid keduanya berpisah. Jasmin pergi ke sisi selatan yang diisi wanita sedangkan Mark pergi ke utara.

Habis wudhu, Mark segera memasuki masjid. Pas dia siap-siap sholat, eh taunya dia nggak sengaja liat sekilas -calon- bidadari surganya pake mukena putih dengan renda berwarna biru.

Masyaallah ... Cantik.

Duh, jadi ga fokus kan! Udah, lebih baik sekarang Mark sholat terus berdo'a biar dikasih jodoh sama Jasmin!

•••

Selepas sholat, Mark nunggu Jasmin yang mungkin masih ngerapihin hijabnya. Tapi gak lama Jasmin udah keluar lengkap dengan tas mukenanya.

"Maaf kak nunggu lama. Biasa perempuan kan harus benerin kerudung dulu sehabis sholat."

"Iya, gapapa. Ngomong-ngomong, tadi aku nggak sengaja liat kamu waktu pakai mukena. Kamu makin cantik kalo pake mukena gitu," ucap Mark waktu mereka udah jalan balik kerumah.

"Makasih." jawab Jasmin sambil senyum manis.

"Tapi makin cantik lagi kalau nanti aku jadi imamnya, setelah sholat kamu nyium tangan aku."

Blush!

Jasmin salting lagi karena ucapan Mark. Ia berusaha agar tidak terlalu tersipu dengan gombalan recehan Mark tapi apa mau dinyana, jantungnya nggak bisa diajak kompromi.

"Aku ga sabar, pengen cepet-cepet jadiin kamu bidadari surgaku." ucapan Mark terdengar serius, dan hal itu membuat Jasmin semakin merona.









To be continued

Gadis Berkerudung Merah •markminWhere stories live. Discover now