Eps. 7 : Wake Up!

46 0 0
                                    

Pada akhirnya.. kita memang tidak memiliki awal bukan?

_____

Otakku pusing tak terkira! Mungkin saat ini aku akan sangat berterimakasih jika waktu bisa diulang ke beberapa hari lalu saat melihat sunset. Kalau waktu bisa diulang sudah pasti aku akan mengurungkan niatku untuk menegur Ewa pada saat itu! Dan disinilah aku sekarang.. berkutat bingung dengan handphoneku, mencoba berpikir akan membalas pesan teman temanku seperti apa. Dan Erick? Dia masih divillaku. Menonton tv. Like nothing happen. ERICK APA APAAN SIH!

Aku menerima banyak pesan dari Fara, dia adalah temanku SMA yang juga saksi dari perjalananku move on dari Erick. Dia juga yang selama ini selalu memberikan informasi terkini mengenai hubungan Erick dan Arsha untuk sekedar memanasiku agar lebih cepat move on. Dari kabar mereka memilih kuliah bersama di Jakarta, mereka 'katanya' tunangan, mereka yang liburan bareng, bahkan mereka yang 'katanya' seapartemen. Well kuharap Fara tidak terkejut jika tahu aku saat ini sudah sevilla. Sekamar. Seruangan. Sehati. Eh nggak yang terakhir ngarep doang.

faragila 💛 LO GILA YA LA! LO KETEMU ERICK DI BALI DAN LO GA NGASIH TAU GUE SAMA SEKALI!

LOH?! LO KO TAU NYET!

faragila 💛 : Berita lo dah kesebar ke anak anak SMP dan SMA! Bahkan kabar lo sekarang udah berubah total juga kasampean!

Lah anjir perasaan gue selalu upload foto kalo gue sekarang udah kurusan, cantikan, bersihan, imutan. Anjirlah kok orang orang ga sadar!

faragila 💛 : Ya namanya juga foto lo dikira ngedit kali! GA ITU DEH INTINYA! LO SEKARANG CERITA MA GUE TENTANG LO DAN ERICK! Gosip lu miring banget La!

Kemudian Fara mulai mengirimkan beberapa foto, screen capture dari perbincangan sebuah grup. Grup geng Ewa sih sepertinya.. 3 foto... dan 3 foto itu berhasil membuat dadaku memanas.

"ERICK!!! LO APA APAAN SIH!" Bentakku langsung menghardik Erick. Kali ini emosiku sudah diubun ubun! Aku tidak terima gosip murahan ini!

Erick menatapku bingung, Ck! Bisa kali orang ini beracting! "Apa sih Sya? Gausah marah marah gitu udah malem.."

"LO YANG APA APAAN! MAKSUD LO APAAN BIKIN GOSIP MURAHAN GINI! GUE BARU AJA MIKIR LO  ORANG BAIK YA! TERNYATA ADA MAKSUDNYA!"

"Sya ayo ngomong dulu gausah emosi.. aku ga ngerti kamu bahas apa ini" Erick kini sudah berdiri didepanku dan memegang pundakku. Gila nih orang otaknya dimana sih!

Aku memperlihatkan layar hpku yang masih menampilkan capturan yang diberikan Fara padaku. Mengingat isinya saja sudah membuatku muak dan ingin menampar Erick. Dan dia sama sekali tidak terkejut dengan isi percakapan grup tersebut, jadi sepertinya memang it is what it is..

"Sya aku gak tahu kamu dapat itu dari mana tapi aku bisa jelasin kalau kamu salah paham.." Aneh sekali.. kenapa aku merasa saat ini Erick berada pada mode 'pacar yang ingin menjelaskan kesalahpahaman pada pacarnya'

Aku menepis tangan Erick yang bergerak ingin memegang kedua tanganku, "Lo mau keluar dari kamar gue sekarang atau gue yang keluar? Gak perlu alasan duit. Gue tau lo gak semiskin itu. Akhlak lo tuh yang miskin"

Dan saat itu juga Erick beranjak pergi dari hadapanku. Ada sedikit rasa kecewa yang kulihat dari raut wajahnya, tapi dia harusnya juga melihat marah dan sakit hatiku. Apa dia tidak mikirkan perasaanku saat dia melakukan percakapan digrup itu?

Memang liburanku kali ini terasa seperti mimpi. Terlalu manis dan diluar nalar. Mungkin ini sudah saatnya aku bangun? Kenyataan semenyakitkan itu.


To Be Continued

HEALER Of The HeartDonde viven las historias. Descúbrelo ahora